6,2. Memori

2.9K 327 40
                                    

Dijam dan tempat yang sama pada hari selanjutnya, ketiga saudara itu kembali melakukan apa yang mereka lakukan kemarin. Berjalan mondar-mandir sebanyak tiga kali didekat permadani hias bergambar troll yang sedang menari balet sambil memikirkan Pensieve.

Namun sayangnya, tiba-tiba seseorang yang mereka kenal melewati koridor itu dan berpapasan dengan mereka. Orang itu menatap mereka aneh.

"Apa yang kalian bertiga lakukan disini?" tanya orang ituㅡTeddy Lupin. Anak Hufflepuff kelas enam yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan mereka.

"Kami sedang mencobaㅡ" Scorpius buru-buru membekap mulut Orion karena dia tahu adiknya itu akan mengatakan yang sejujurnya. Dan menurutnya orang lain tak perlu tahu apa yang akan mereka lakukan.

"Kau sendiri sedang apa disini, Lupin?" Cassie membalas dengan nada yang sama.

Teddy mengernyit ketika dia malah ditanya balik, "Aku baru dari kantor Profesor Flitwick. Kalau kalian?"

"Kami hanyaㅡ" Cassie melirik kearah dua saudaranya. Orion tampak berusaha menyingkirkan tangan Scorpius dari mulutnya sementara Scorpius sendiri seakan menyuruhnya menangani Teddy. "ㅡmenunjukkan pada adik kecil kami seperti apa permadani hias yang bagus. Dia sangat tertarik pada permadani hias. Dia bahkan punya koleksi permadani hias dirumah."

Orion melotot ketika dia dijadikan alasan tak masuk akal Cassie.

Scorpius melepaskan mulut Orion dan berjalan mendekati Cassie. "Serius? Itu alasan terbaikmu?" bisiknya.

Cassie balik berbisik, "Give it a minute."

Teddy memandang ketiga Malfoy bersaudara itu aneh, "Baiklah kalau begitu."

"Lain kali kalau mau membuat alasan tak masuk akal, jangan bawa-bawa aku!" seru Orion kesal. Pasti dia yang dianggap aneh oleh Teddy.

Cassie memutar bola matanya, "Yang terpenting dia pergi kan?"

"Ayo pergi sebelum kita bertemu orang lain dan aku dijadikan alasan tak masuk akalnya." kata Scorpius kemudian mereka bertiga mengulang ritual pemunculan Kamar Kebutuhan itu.

Mereka setengah berlari saat menghampiri Pensieve didalam ruangan itu. Orion melambaikan tongkatnya kedalam Pensieve. Gambar didalam berubah dan melompati kenangan yang telah mereka lihat.

"Yang tua duluan," kata Cassie pada Scorpius. Scorpius memutar bola matanya malas, dan tangannya masuk kedalam baskom. Cassie dan Orion kemudian mengikutinya berbarengan. Mereka bertiga jatuh padang rumput luas yang masih membuat mereka bertanya-tanya dimana letak jelasnya.

"Si Pottyhead itu sensitif sekali."

"Namanya Harry Potter, Malfoy. Dan itu juga salahmu yang mengganggunya disaat yang tidak tepat." kata Hermione sambil memutar bola matanya malas.

"Wah, dad sudah tampak tinggi sekali disini." Cassie mulai kembali mengeluarkan komentar tak pentingnya.

"Kira-kira ini tahun ke berapa mereka ya?" tanya Scorpius sambil memandang Orion. Dia lebih percaya dengan perkiraan Orion daripada Cassie ataupun dirinya sendiri.

Orion menjawab dengan yakin, "Kurasa lima."

"Oh manis sekali, Granger. Lebih membela si Pottyhead itu dari pada kekasihmu sendiri." balas Draco sakras sambil menatap kesal gadis yang kini kembali berkutat dengan buku-bukunya.

"Dan kau dewasa sekali, Malfoy. Merajuk karena hal sepele."

"Aku tidak merajuk!" elak Draco.

"Berisik. Aku jadi tidak konsen membaca!"

Detik berikutnya, Draco sudah merebut buku ditangan Hermione lalu menyembunyikannya dalam jubahnya.

[3] Our FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang