5. Meadow

2K 258 24
                                    

Scorpius sama sekali tidak tahu apakah dia harus bersyukur atau tidak atas reputasi yang dia dapat karena ayahnya.

Seperti sebuah warisan, masing-masing dari mereka mendapatkan reputasi yang turun dari orangtua mereka. Cassie mendapatkan reputasinyaㅡjabatanㅡsebagai Slytherin Princess karena ayahnya adalah Pangeran Slytherin dan ibunya adalah seorang Putri Gryffindor. Seberapapun menyebalkannya Cassie, orang-orang akan selalu segan kepadanya. Lalu Orion, dia mendapatkan reputasi sebagai Mr-Know-It-All. Orang-orang menganggumi pengetahuannya seperti orang-orang menganggumi ibunya.

Dan Scorpius sendiri, dia mendapatkan reputasi Cassanova dari ayahnya. Dia tahu orang-orang berpikir begitu karena kemiripan fisik yang dimiliki dia dan ayahnya. Tapi yang sebenarnya adalah itu semua tidak benar.

Bagaimana dia bisa menjadi seorang Cassanova kalau untuk mengajak Juliet Hampson kencannya saja dia masih butuh bantuan adiknya? Dia sama sekali bukan ayahnya untuk masalah yang satu itu.

Dan itu semua berpengaruh pada hubungannya dengan gadis yang disukainya. Agak sulit mendekati gadis yang disukainya, terlebih karena dia adalah seorang Slytherin. Hal itu dikarenakan banyak pria Slytherin yang juga seorang cassanova dan gadis yang disukai Scorpius berpikir kalau Scorpius tak ada bedanya dengan mereka.

Gadis itu adalah Dominique Weasley. Weasley pertama yang masuk Slytherin dan sekarang berada di tahun ke 5-nya.

Scorpius meringis. Entah sejak kapan dia memiliki kecendrungan menyukai perempuan yang lebih tua darinya. Pertama Juliet Hampson, sekarang Dominique Weasley.

Scorpius sendiri tak ingat kapan tepatnya dia menyadari kalau dia menyukai Dominique Weasley. Menurut Scorpius, gadis itu berbeda jauh dari kakaknya, Victoire si perfeksionis yang berada pada tahun ke 7-nya sekarang. Menurut Scorpius, gadis itu adalah gadis yang apa adanya. Dia berbeda dengan gadis-gadis Slytherin lainnya sekalipun dia masih memiliki beberapa karakter Slytherin seperti arogan dan ketus saat berbicara dengan Scorpius.

Orion menjentikkan jarinya beberapa kali di depan wajah Scorpius yang tiba-tiba melamun. Dia tidak mengerti mengapa Scorpius mengajaknya bertemu di dekat pondok Hagrid sore itu kalau dia hanya ingin melamun. Tapi nampaknya Scorpius masih betah untuk terus melamun seperti itu.

Cassie, yang jengah melihat kakaknya malah melamun, mengambil tongkatnya dari sepatu bootnya. Dia mengacungkan tongkatnya tepat di depan wajah Scorpius kemudian berujar, "Aguamenti."

Scorpius langsung tersadar dari lamunannya ketika wajahnya terkena serangan air dari tongkat Cassie. Dia mencoba berpindah tempat, namun tangan Cassie yang menegang tongkat malah ikut pindah mengikutinya.

Merasa puas telah mengerjai kakaknya, Cassie mengembalikan tongkatnya ke dalam sepatu bootnya. Dia tertawa keras melihat tampang kakaknya yang basah kuyupㅡbegitupun dengan Orion. Namun Orion langsung berhenti tertawa ketika Scorpius memelototinya. Berbeda dengan Cassie yang tidak peduli dengan tatapan Scorpius dan hanya terus tertawa.

"Tadinya aku hanya berniat menyadarkanmu dari lamunan, tapi itu ternyata lebih lucu dari yang kumaksudkan," kata Cassie, masih tertawa. Scorpius mendengus dan dengan terpaksa mengelap air yang membasahi wajahnya dengan bagian jubahnya yang kering.

"Serius, sebenarnya ada apa kalian meminta bertemu di sini? Tidak biasanya." Orion berusaha mengingat kembali pada permasalahan utama mereka.

"Bukan aku, tapi dia," jawab Scorpius, dengan sinis menunjuk Cassie.

[3] Our FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang