6,1. Memori

3K 338 44
                                    

Sebelum baca, aku mau ngasih tahu biar ga bingung, yang tulisannya miring berarti itu kejadian atau sudut pandang dari memori atau kejadian dalam pensieve, yang tegak ya berarti Scorpius, Cassie dan Orion di masa sekarang. Aku ngikutin penulisan FF Aurelian biar kalian ga bingung.

Scorpius bisa merasakan kakinya akhirnya menyentuh lantai dari memori itu selang beberapa saat tubuhnya tersedot. Ia melihat sekeliling dan langsung menyadari dimana ia berada. Itu adalah Peron 9 3/4. Dia bahkan bisa melihat Hogwarts Express dan banyaknya murid Hogwarts serta orang tua yang mengantar. Dan tak berapa lama kedua adiknya ikut muncul disampingnya.

"Apa yang kitaㅡ"

"Look! It's Grandpa Lucius and Grandma Cissy!" seru Orion memotong pertanyaan Cassie. Scorpius dan Cassie langsung menoleh mengikuti arah pandang Orion.

"Kalau begitu, itu pasti dad."

"Buat kami bangga, Draco." kata Lucius Malfoy pada putranyaㅡtepat setelah Narcissa selesai memberikan pelukan hangat pada bocah itu.

Draco kecil hanya mengangguk kaku.

"Aw, daddy is very cute." komentar Cassie yang menemukan ayahnya dalam wujud bocah berumur 11 tahun. Dia berjalan mendekati Draco kecol dan mencoba mencubit pipi ayahnyaㅡtapi tangannya malah menembusnya.

"Ini hanya memori. Jelas kau tak akan bisa menyentuh dad." ujar Scorpius sambil memutar bola matanya.

Cassie mendengus, "Then it ruin everything."

"Hei, kurasa itu mom!" Orion tiba-tiba berseru lagi. Kedua kakaknya itu kembali menoleh mengikuti arah pandangnya.

Gadis kecil berambut keriting berwarna coklat itu tampak semakin kecil ketika kedua orang tuanya yang tinggi memeluknya untuk yang terakhir kali.

"I'm really gonna miss you, sweetheart." kata ibunya gadis ituㅡCaroline Granger. Matanya tampak berkaca-kaca seperti orang yang ingin menangis entah karena terharu atau masih tidak rela melepaskan putri satu-satunya itu.

"Kabari kami selalu, oke? Dad akan sangat merindukanmu." Sang suamiㅡHenry Granger menambahkan. Pria itu juga tampak sangat berat melepaskan putrinya ke tempat yang sulit untuk dijangkaunya. Tapi ia tampak jauh lebih kuat dari pada istrinya.

"Mom, kumohon jangan menangis. Aku akan baik-baik saja." kata Hermione kecil itu sambil melepas pelukan mereka. Bocah itu tahu saat ini pasti saat yang sulit bagi kedua orangtuanya. "Dan pastinya aku akan selalu memberi kabar kalian berdua. I love you, mom and dad."

"Ugh, rambut mom benar-benar buruk dulu." Cassie memegangi rambutnya sendiri sambil memerhatikan rambut keriting mengembang gadis kecil dihadapannya dan juga rambut klimis ayahnya. Dalam hati ia bersyukur gen ayahnya lebih dominan dirambutnya. Ia tak masalah dengan rambut coklatㅡtapi dengan rambut keriting dan mengembang seperti itu jelas merupakan masalah untuknya. "Aku benar-benar bersyukur mom menikah dengan dad. Bisa kalian bayangkan bagaimana rambut kita kalau mom menikah dengan pria yang memiliki rambut gimbal?"

Cassie meringis saking seramnya ketika bayangan itu melintas diotaknya.

"Kalau mom tidak menikah dengan dad kita tak akan pernah ada, Cass." jelas Orion malas.

Gadis kecil tadi kemudian berbalik menuju kereta. Dia menarik napas panjangㅡmelirik sekilas pada orang tuanya kemudian pada sekeliling peron. Ada banyak murid Hogwarts dengan berbagai tingkat disana. Tapi ada satu orang yang menarik perhatiannya.

Orang itu adalah bocah lelaki dengan rambut klimis berwarna pirang platina. Dia tampak sangat kaku saat berjalan menjauhi kedua orangtuanya menuju Hogwarts Express.

[3] Our FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang