0,2. Cassiopeia Malfoy

7.7K 607 85
                                    

Cassiopeia Aurora Malfoy.

Namanya diambil dari rasi bintang Cassiopeia yang melambangkan ratu legenda dari Ethopia. Aurora diambil dari nama dewi fajar dalam Mitologi Yunani.

Lahir pada tanggal 19 Juni 2004. Cassie, orang-orang biasanya memanggilnya begitu. Tapi ia mendapat panggilan lain dari kakak―idiot―nya beserta teman-temannya. Troublemaker.

Bukan tanpa sebab mereka memanggilnya begitu sebenarnya. Draco dan Hermione sepakat untuk tinggal di dunia muggle walaupun mereka masih bekerja di dunia sihir. Mereka juga sepakat untuk menyekolahkan anak mereka di sekolah muggle sebelum pergi ke Hogwarts. Tapi mereka juga sepakat untuk tetap memberi pelajaran tambahan tentang sihir―penggunaan mantra lebih tepatnya―setiap minggunya pada anak-anak mereka.

Tujuan Draco dan Hermione mengajari anak mereka begitu adalah agar mereka siap ketika masuk Hogwarts. Tapi putri kesayangan mereka kelewat tidak sabar menggunakan sihirnya. Ia kelewat sering menggunakan sihirnya untuk menyelesaikan masalah―yang malah selalu menimbulkan masalah baru. Jadilah julukan troublemaker melekat pada gadis Malfoy ini.

Jika Scorpius secara fisik seperti miniatur ayahnya, Cassie lebih seperti campuran ayah dan ibunya. Rambutnya berwarna pirang kecoklatan. Sedangkan matanya berwarna coklat ke abu-abuan yang sekilas terlihat seperti hijau atau yang biasa disebut dengan hazel. Bentuk wajah dan bibirnya menurun dari ibunya sedangkan hidungnya dari ayahnya.

Sempurna kalau kata orang-orang. Dia cantik, kelewat cantik malah. Ibu Draco, Narcissa, bahkan menyebutnya malaikat kecilnya keluarga Malfoy. (Scorpius menambahkan kata maut setelah kata malaikat dalam hati saat mendengarnya.)

Memiliki fisik yang cukup sempurna, Cassie menyadari dengan jelas letak pesonanya itu. Dan ia memanfaatkannya dengan baik, sangat baik malahan.

Seperti ketika ia membuat masalah dan seharusnya terkena hukuman. Ia akan mengeluarkan puppy eyes-nya dan berpura-pura jika ia menyesal dan benar-benar tak sengaja melakukan kesalahannya. Itu selalu berhasil untuk ayahnya. Hukumannya akan diringankan bahkan malah ditiadakan terkadang. Kalau kata Ginny Potter, itu karena peran Cassie sebagai daddy's little princess. Berhubung ia satu-satunya anak perempuan.

Licik. Satu-satunya kata yang bisa mendeskripsikan gadis itu. Bahkan Draco sendiri menyadari kelicikan yang dimiliki putrinya itu―yang membuatnya yakin seribu persen jika Cassie akan masuk Slytherin. Dan semoga saja begitu karena putra pertamanya yang sudah sangat ia harapkan masuk Slytherin malah masuk Gryffindor.

"Kue, Cass?"

"No."

"Pudding?"

Geleng.

"Jus?"

Cassie mendengus dan menoleh pada seseorang yang sedari tadi menawarinya, "Kenapa kau tidak bergabung dengan keluargamu yang lain, Weasley?"

Itu bukan Rose Weasley. Melainkan adiknya, Hugo Weasley. Anak kedua keluarga Weasley yang seumuran dengan Cassie. Dan juga hobi sekali sok akrab dengannya.

"Aku lebih suka menemanimu." Cassie memutar bola matanya malas mendengar balasan bocah laki-laki yang kini nyengir lebar.

"Kalau begitu―kenapa kau tidak carikan aku Burger, Sandwich, Pizza atau semacamnya? Aku hanya ingin makan salah satu dari itu sekarang ini."

"Itu―makanan? Aku belum pernah mendengarnya."

Tentu saja belum. Itu kan makanan yang biasa kubeli di restaurant muggle tanpa sepengetahuan mom. Pikir Cassie.

"Jadi, kau tak mau mencarikannya untukku?" Cassie kembali memasang tatapan merayunya seperti yang biasa ia keluarkan untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan.

[3] Our FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang