1. Another First Year

5.6K 509 57
                                        

"Jaga adik-adikmu ya, Scorp." kata Hermione pada anak pertamanya itu. Setelah mengakhiri sesi wejangannya dengan memeluk Scorpius yang sekarang hampir lebih tinggi darinya, Hermione berpaling ke arah anak keduanya yang berada disamping Scorpius.

"Jangan nakal." tukas Hermione sambil menatap satu-satu anak perempuannya itu. "Awas kalau sampai ibu dapat surat laporan kenakalanmu lagi dari Hogwarts. Jangan mengomentari jubah para professor lagi, itu tidak sopan. Belajar yang giat. Jangan melanggar aturan. Jangan memanipulasi apapun yang bisa kau manipulasi."

"I know. You told me like ten times before we left home." Cassie menjawab dengan senyum paksanya. Dia sudah kelewat mendengar semua pesan itu.

"Itu berarti kau benar-benar harus mengingatnya, young lady." balas ibunya tegas. Wanita itu benar-benar tidak ingin kejadian tahun lalu terulang―hampir setiap minggu ia menerima laporan kenakalan gadis itu. Gadis itu benar-benar hampir membuat Slytherin kehilangan seluruh poin―untung saja ada Albus Potter yang menyelamatkan poin asrama Slytherin. Sepertinya gadis itu sudah mengalahkan rekor Fred dan George Weasley dalam membuat masalah.

"Jangan meledek para professor. Jangan telat masuk ke kekelas. Jangan―" Dan jangan-jangan lainnya.

Memang pesan itu semuanya ditujukan hanya untuk Cassie. Tapi Scorpius dan Orion yang ada dikanan kiri gadis itu mau tidak mau ikut mendengarkan panjangnya wejangan yang ibunya berikan. Yang kebetulan isinya hampir diulang-ulang dan membuat mereka semakin bosan mendengarnya.

"Mione, please. Cassie mengerti dengan jelas apa yang kau katakan. Kau tak perlu mengulanginya terus." Draco menyela akhirnya. Ia juga ikut-ikutan bosan mendengarnya sekalipun ia menyetujui semua pesan istrinya itu.

Hermione menghela napas lalu beralih pada anak terakhirnya, Orion. Ia tersenyum lembut pada putra bungsunya itu―yang selalu dibilang sebagai duplikatnya. "Mom dan dad akan bangga diasrama apapun yang akan kau tempati nanti. Selama kau belajar segiat biasanya."

Kemudian Draco dan Hermione memeluk anak-anak mereka bergantian sebelum ketiganya memasuki kereta. Draco memang biasanya tak banyak berpesan pada anaknya―semua pesan yang ingin ia ucapkan sudah keburu diucapkan semua oleh istrinya. Jadilah Draco berperan sebagai yang menghentikan ocehan istrinya yang terkadang kelewat sangat panjang.

Ketiga Malfoy itu berjalan berdampingan memasuki Hogwarts Express dengan Scorpius yang memimpin. Namun ketika mereka sudah tak terlihat lagi dari pandangan orang tuanya, Scorpius menghentikan langkahnya dan berbalik menatap adik-adiknya.

"Let's pretend that we don't know each other." kata Scorpius―ditujukan pada Cassie yang berada dibelakang Orion.

Cassie tersenyum sinis. "Gladly." Dan gadis itu berbalik arah sambil menarik tangan Orion.

Tapi ternyata Scorpius menahan tangan Orion yang satunya sehingga Cassie kembali berbalik.

"Kau pikir kau akan membawanya kemana?"

"Berkumpul bersama calon teman-teman se-asramanya nanti tentu saja." balas Cassie santai tanpa melepaskan tangan Orion.

"Apa yang membuatmu berpikir ia akan masuk Slytherin?"

"Yang pertama, dia tidak idiot sepertimu. Kedua, dia bukan tukang pamer sepertimu. Ketiga, Orion tidak pernah berlagak sok jagoan sepertimu."

Orion mendengus. Dia tahu dengan jelas kemana arah pembicaraan ini. Ia ingin melarikan diri tapi lorong kereta ini kecil dan ia berada diantara Scorpius dan Cassie. Benar-benar bukan posisi yang menguntungkan untuknya.

"Kau tak dengar orang-orang memanggilnya apa? Dia duplikat mom. Jadi dia akan di Gryffindor seperti mom. Bukan di Slytherin dan menjadi ular licik sepertimu."

[3] Our FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang