2,1. Hogs

4.1K 388 30
                                    

"Hari ini kita akan mengganti pot mandrake. Mandrake atau Mandragora, adalah tanaman yang memiliki akar yang tampak seperti manusia. Tapi karena mandrake yang disini masih muda, akarnya akan tampak seperti bayi. Ada yang bisa memberi penjelasan lebih tentang Mandrake?"

Seorang gadis Ravenclaw langsung mengangkat tangannya ketika Profesor Longbottom mengajukan pertanyaan. "Mandrake berguna untuk penyembuhan atau obat penawar. Ramuan restoratif mandrake akan mengembalikan orang yang telah ditransfigurasi atau dikutuk ke bentuk aslinya."

"10 poin untuk Ravenclaw. Ada yang bisa menambahkan?"

Cassie mengabaikan sekelilingnya termaksud pertanyaan Profesor Longbottom yang juga ditujukan untuknya sebagai siswa. Gadis itu memilih membaca majalah yang ia sengaja bawa untuk mengusir rasa kantuknya. Beruntung dia berada ditempat paling jauh dari Profesor Longbottom. Pria itu pasti tak akan menyadari jika ia tak memerhatikan pelajaran sejak tadi.

"Cas, what is that?" Zafira yang berada tepat disampingnya bertanya.

"Magazine."

"Witch Weekly?" Isabelle yang berada disisi tampak mulai tertarik.

"Bukan. Ini majalah fashion muggle." Cassie menjawab malas. Dia tak begitu menyukai majalah dunia sihir. Serius, bagi Cassie orang-orang didunia sihir punya masalah dengan selera fashion mereka. Semua yang mereka gunakan selalu ketinggalan jaman. Baik bahasa, pakaian, bahkan berita sekalipun. Itu sebabnya Cassie jauh lebih menyukai majalah mugglenya.

"Oh, pantas. Kurasa itu menjelaskan gaya pakaian orang-orang difoto itu." kata Zafira.

Isabelle mencondongkan tubuhnya lebih dekat kearah majalah, "Wow, this dress looks great. I should have it." Kemudian gadis itu mendongak lagi kearah Cassie, "Dimana aku bisa―"

Cassie dan Zafira mengernyit ketika Isabelle tak jadi melanjutkan ucapannya.

"Well, Miss Zabini, Miss Weasley, and Miss Malfoy, apa yang sedang kalian bertiga lakukan sekarang?" Entah sejak kapan Profesor Longbottom ada dibelakang Zafira dan Cassie. Keduanya langsung terbelalak sementara Isabelle langsung membenarkan posisinya dan menunduk tak berani menatap Profesor Longbottom.

"Kami hanya sedikit berdiskusi, Profesor." Zafira menjawab dengan gugup. Cassie buru-buru memblokir pandangan Profesor Longbottom dari majalahnya.

"Kau tahu bagaimana perasaanku ketika ada muridku yang tidak mendengarkan disaat aku menjelaskan?"

"Profesor, apa anda tahu bagaimana perasaan saya ketika disuruh mendengarkan?" Cassie membalikan pertanyaan Profesor Longbottom dengan nada yang sama. Profesor Longbottom melotot mendengar kelancangan gadis itu. Cassie buru-buru meralatnya dan menunduk, "Sorry, I'm just joking."

Profesor Longbottom sudah mengajar mereka sejak setahun yang lalu dan dia tahu dengan jelas detensi dan pemotongan poin tak akan berpengaruh apapun pada ketiganya. "Karena kalian bertiga tidak memerhatikan, buat essai tentang mandrake sepanjang dua lembar perkamen penuh."

Ketiganya langsung mengeluh keras-keras.

"Tapi profesor, ini baru hari pertama. Setidaknya tidak bisakah anda beri kami keringanan sedikit?" Cassie memandang Profesor―atau pria yang biasanya ia panggil dengan Paman Neville itu dengan tatapan seperti yang biasa ia gunakan pada ayahnya disaat ia melakukan kesalahan. Ia hanya berharap jika itu akan menghasilkan efek yang sama.

Profesor Longbottom menghela napas, "Baik, satu lembar perkamen penuh. Kumpulkan dimejaku hari jumat."

"Bagaimana jika―"

"Lelang ditutup, Miss Zabini." Profesor Longbottom memotong ketika Zafira tampak ingin kembali menawar. Cassie langsung memutar bola matanya ketika pria itu berbalik dan kembali ke tempatnya semula.

[3] Our FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang