Sekalipun makan malam di Aula Besar memang menyenangkan, baik dari suasana maupun makanannya, anak-anak keluarga Malfoy tetap berpikir jika makan malam terbaik adalah makan malam bersama orangtua mereka. Dengan menu makan malam berupa masakan spesial ibu mereka.
"Jadi, Ori, bagaimana kamar barumu? Apa kau menyukainya?" tanya Hermione pada putra bungsunya.
Orion tersenyum lebar. Tanpa menaruh garpu ditangannya, bocah lelaki itu menjawab, "I love it, mom. Sekalipun tidak sebesar yang di Hogwarts tapi aku menemukan banyak sekali buku menarik."
"I know you'll love it, honey. Mom yang pilihkan. Ada beberapa buku menarik yang belum mom baca di sana jadi mungkin kita bisa membaca bersama liburan ini," kata Hermione. Cassie yang mendengar itu memutar bola matanyaㅡtak mengerti mengapa ibunya mau saja membaca buku ketika dia sudah tidak sekolah lagi.
"Kalian juga bisa mendapatkan apa yang Ori dapatkan jika kalian bekerja sekeras dia," sahut Draco, ditujukan pada Scorpius dan Cassie.
Cassie mengernyit. "Maksud Dad aku harus banyak membaca supaya aku bisa diberi lebih banyak bahan bacaan lagi? No, thanks."
Adiknya, Orion, mendapatkan peringkat pertama di angkatannya. Dia mendapatkan nilai Outstanding hampir di semua mata pelajaranㅡkecuali Terbang. Dia hanya mendapatkan nilai Exceeds Expectations. Tapi itu sudah cukup untuk membuat kedua orangtuanya bangga sampai-sampai membuatkan perpustakan pribadi di kamar Orion sebagai hadiah.
"Bukan begitu maksud Dad, Cass. Apa kau tidak ingin hadiah?"
"Maksudmu aku boleh memiliki kartu kredit pribadi kalau aku bekerja keras?" Cassie tersenyum miring.
"Uh-uh, we've seen enough from you and credit card, young lady," sahut Hermione. Terakhir kali Cassie dibiarkan memegang kartu kredit sendiri, dia membeli semua barang yang menurutnya bagus. Dan semua barang itu juga sama sekali tidak dibutuhkan oleh gadis itu.
Finansial mungkin bukan masalah bagi keluarga mereka. Tapi Hermione tetap ingin mendidik anaknya dengan benar. Kalau Cassie dibiarkan membeli hal-hal yang dia suka tanpa peduli apakah dia membutuhkannya atau tidak, dia akan tumbuh menjadi pribadi yang manja.
"Aku memenangkan pertandingan Quidditch tahun ini, apa aku tidak pantas pendapat hadiah juga?" Scorpius tiba-tiba menyahut.
Hermione beralih pada putra sulungnya. "Tapi kau mendapatkan P dalam Ramuan, Scorp. Mom bangga karena kau bekerja keras untuk bisa memenangkan piala Quidditch, tapi kau tidak boleh lupa untuk belajar juga."
Scorpius langsung menghela napas.
"Listen to your mom, son. Dan cobalah lihat adik-adikmu. Kau ingatkan bagaimana takutnya Orion bahkan ketika baru memegang sapu terbang? Atau Cassie yang bahkan tidak tahu nama lengkap para pendiri Hogwarts? Tapi mereka mendapatkan Exceeds Expectations dalam Terbang dan Sejarah Sihir sekarang. Itu karena mereka belajar, kau harus lebih mencontoh mereka," timpal Draco.
Scorpius menyipitkan matanya kali ini. Andai saja orangtuanya tahu apa yang dilakukan adik-adiknya itu untuk mendapatkan nilai tersebut.
"Yah, dan tak ada yang aneh sama sekali dari itu," kata Scorpius dengan nada yang ganjil. Cassie buru-buru menendang kaki Scorpius yang ada disampingnya sementara Orion langsung tersedak.
"We had a deal," bisik Cassie memeringatkan. Beruntung perhatian orangtuanya sedang tertuju pada Orion yang tersedak.
Scorpius hanya mendengus tanpa membalas. Dan sambil melanjutkan makan malamnya, anak lelaki itu menyusun strategi balas dendam untuk kedua adiknya dalam otaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Our Family
FanfictionA Dramione fanfiction. Hanya cerita tentang anak-anak Draco dan Hermione (née Granger) Malfoy beserta teman-temannya. [Third story of Our Story and Our Love] Published at Mei 16th, 2017.