"Malfoy, aku serius. Kau satu-satunya yang belum mengumpulkan essai Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam dikelas. Dan kau tahu Profesor Trimble, dia hanya akan menerima tugas kalau semua anak dalam kelas sudah mengumpulkan danㅡ"
"Kau tahu, Nott? Setelah kau mengatakan 'essai' semua yang kudengar hanya blablablabla.." Cassie memotong dengan nada bosan. Gadis itu kemudian kembali berkutat dengan sarapannya.
Aaron Nott menghela napas. Dia tahu ini akan sulit karena Cassie memang seperti itu. Dan sial sekali karena dia yang diberi perintah untuk mengumpulkan tugas essainya.
"Apa kau sama sekali tidak peduli dengan nilaimu?"
Cassie mengangkat bahunya, "Aku lebih peduli pada sarapanku saat ini."
Aaron mendengus ketika kembali mendapatkan jawaban yang tak diharapkan dari Cassie, "Kau tak boleh egois, Malfoy. Kalau kau tak mengerjakan essaimu, tak ada satupun essai lain yang bisa dikumpulkan."
"Here some idea for you, Nott." Cassie menyuapkan kentang tumbuk dipiringnya dan memasukkannya kedalam mulutnya sendiri. "Bagaimana jika kau saja yang kerjakan essaiku supaya kau bisa mengumpulkannya bersama essai anak-anak lain?"
"Aku bukan pelayanmu, Malfoy." balas Aaron. Dia tak tahu lagi harus bagaimana membuat Cassie mau menyelesaikan essainya. "Kau tak akan bisa memanipulasiku seperti kau memanipulasi orang lain. Lagipula kau bisa menyalin dari essai orang lain, apa susahnya hanya menyalin danㅡ" Dan Aaron terus mengoceh.
Cassie yang mulai terganggu dengan ocehan itu mengeluarkan sebuah balon air dari tasnya dan melemparkannya pada Aaron. Aaron benar-benar terkejut ketika jubahnya basah kuyup karena lemparan balon air Cassie. Cassie tertawa melihatnyaㅡbegitupun beberapa anak lain yang melihat itu.
"Tidak lucu, Malfoy! Ini jubah baruku."
"Nott, kalau kau menggunakannya setiap hari dalam seminggu itu bukan baru lagi namanya. Itu hanya perlu dicuci."
Dan tiba-tiba saja, Albus yang sedari tadi menyimak disamping Cassie mengeluarkan balon airnya juga dan melemparkannya pada Aaron.
"I washed it. You're welcome." kata Albusㅡkemudian berhighfive dengan Cassie sambil menertawakan Aaron.
Sementara itu di meja GryffindorㅡRose Weasley menatap tak percaya apa yang baru saja dilihatnya. Dia melihat semuanya. Bagaimana sepupunya, Albus Potter, yang biasanya pendiam berubah menjadi menyebalkan seperti tadi. Dia langsung menoleh cepat pada James dan Scorpius yang sepertinya juga melihat kejadian tadi.
"Kalian lihat itu kan?" tanya Rose, masih dengan tampang tak percayanya.
"Ya. She's really cute, isn't she?" balas James yang malah salah fokus pada Cassie daripada adiknya sendiri.
Rose mendengus, "Aku membicarakan tentang adikmu, James. Dia baru saja berubah menjadi ular menyebalkan seperti yang seseorang yang kau puji tadi. Tidakkah kau sadar, dia sudah memberi pengaruh buruk pada adikmu sendiri?"
"Hei, itu adikku yang sedang kau bicarakan." seru Scorpius. Sekilas tampak tidak terima. Tapi kemudian pemuda itu melanjutkan, "And you absolutely right."
"Lihat kan? Kakaknya saja setuju." Rose kembali berkata pada James.
James menghela napas, "Lalu apa masalahnya kalau Albus bertemanㅡatau berubah menjadi seperti Cassie?"
"Kau akan mengetahuinya liburan ini." ujar Scorpius. Jika Albus berubah menjadi seperti Cassie, itu berarti James akan menjadi sasaran utamanya seperti Scorpius yang selalu menjadi sasaran utama Cassie. "Pasta gigimu tak akan menjadi pasta gigi lagi. Serealmu akan bercampur dengan makanan hamster. Kamarmu akan dimasuki tanpa ijinㅡdan barang-barangmu akan hilang."

KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Our Family
Hayran KurguA Dramione fanfiction. Hanya cerita tentang anak-anak Draco dan Hermione (née Granger) Malfoy beserta teman-temannya. [Third story of Our Story and Our Love] Published at Mei 16th, 2017.