27. Wallet

3 1 0
                                    

Aku berjalan menyusuri koridor kampus. Kuperhatikan baik-baik nomor ruangan yang kulewati. Akhirnya aku sampai ke ruangan yang kutuju. Lewat chat, aku menyuruhnya keluar sekarang.

"Yo, cepat juga," ucapnya di pintu begitu melihatku. Ia lalu mendekat.

"Kebetulan saja. Nih," aku menyodorkan dompetnya.

"Thank you," ia berkata sambil tersenyum.

"Kamu penyelamat. Aku sudah kelaparan tapi tidak bisa makan."

"Makanya jangan ketinggalan lagi. Ngomong-ngomong, dompetmu lusuh sekali."

"Benar juga. Mungkin karena sudah terlalu lama dipakai."

"Hmm," aku menggumam mengiyakan.

"Sudah ya, aku masuk lagi. Makasih banyak ya." Ia balik masuk ke kelasnya.

"Oke," jawabku pendek.

Aku sudah tahu hadiah ulang tahun apa yang akan kuberikan padanya.

Aku dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang