33. Singing

3 0 0
                                    

Saat-saat aku mendengar nyanyiannya adalah saat dia merasa sendiri. Kadang saat ia memasak sebelum aku pulang. Kadang saat mencuci piring. Biasanya ia hanya bersenandung kecil. Namun, nyanyian terkerasnya adalah saat mandi.

Aku pulang sangat cepat hari ini. Setelah bernegosiasi dengan klien tanpa hambatan, Bos mengizinkanku pulang. Saat aku memanggilnya dari pintu, tidak ada jawaban yang terdengar.

Ternyata setelah mencari, ia sedang mandi. Dan bernyanyi dengan keras. Suaranya bahkan terdengar jelas dari balik pintu. Aku suka mendengar nyanyiannya. Meski rata-rata lagunya dalam bahasa alien yang membuatku bingung bagaimana ia menghafalnya. Namun suaranya yang merdu dengan nada fals di sana-sini membuat nyanyiannya unik.

Aku terpikir sesuatu. Kukeluarkan ponsel dari saku dan menyalakan fungsi rekaman. Dengan begini, aku punya "aib" barunya. Hah, sudah lama rasanya "aib-aib" ini tidak kuperbaharui. Kira-kira bagaimana ya bagusnya kupakai yang kali ini.

Aku asyik membayangkan berbagai skenario sampai-sampai aku tidak sadar nyanyian itu sudah berhenti. Pintu kamar mandi terbuka menampakkan ia yang memakai kaos kebesaran sambil memegang handuk. Kami berdua sama-sama saling menatap dengan kaget.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

"Mendengar nyanyianmu?"

Sedetik kemudian, kami berkejar-kejaran dalam rumah. 

Aku dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang