Gelap. Tidak ada cahaya sama sekali. Bahkan tanganku sendiri aku tidak dapat melihatnya. Ada apa ini? Di mana aku? Mengapa aku ada di sini? Tiba-tiba sebuah benda ditembakkan mengenaiku. Rasanya panas, punggungku sakit. Kemudian aku terjatuh dalam kegelapan.
Seseorang. Tolong aku. Siapa pun!
Aku terbangun berteriak. Mataku terbuka tetapi gelap. Ini di mana? Aku takut. Aku memanggil orang-orang terdekatku. Aku menarik kakiku mendekat. Aku meringkuk di ujung kasur.
Kemudian pintu terbuka dan seseorang masuk. Kasur itu mulai menurun karena ada beban tambahan. Aku makin takut dan menjauhkan diri.
"Tenanglah. Ini aku."
Suara itu…
"Jangan takut." Kedua tanganku digenggam dan ditarik membuka. Tangan ini… Dia.
"Di sini gelap. Tolong aku." Aku berbisik lirih. Tanganku memegangnya dengan seluruh kekuatanku.
"Ya, aku di sini. Jangan takut." Ia mulai menurunkan kakiku dan menarikku dalam pelukannya. Tanganku meraba naik di punggungnya dan memeluknya dengan erat. Aku menangis sekeras-kerasnya.
Aki tidak tahu berapa banyak lampu yang ia nyalakan di kamar ini, tapi yang kulihat hanya kegelapan.
