Aku sudah lupa sejak kapan dan mengapa tapi aku menutup hatiku. Entah apa yang kutakutkan, entah apa alasanku melindungi hatiku. Hal yang aku tahu pasti adalah aku sudah mengunci hatiku dan kehilangan kunci itu.
Kemudian ia datang menghampiriku. Mengamati dengan seksama, mengenalku dengan sabar. Kami berusaha menemukan kembali kunci yang hilang itu. Namun tak pernah menemukannya
Ternyata, tanpa sadar, kami sebetulnya telah membuat kunci yang baru. Kunci yang dapat membuka hati yang juga telah berubah ini. Kunci yang tidak akan pernah hilang lagi. Kami membuatnya bersama dan membukanya bersama.
Aku percaya padanya.
