Terimakasih untuk semua yang sudah setia menunggu kelanjutan cerita amatir ini...
Kritik dan saran selalu saya nantikan...Hellehh.. kode tuh biar ada yang nyepam.
Spam kek, biar ane tau pembaca setia ane ada berapa...Okelah..
Cekidot!#timSintaAlden
~Firda~
__________
Bolehkah Sinta berharap lebih dari seorang Alden? Bolehkah Sinta sedikit berbangga tentang hubungannya dengan si manusia es yang semakin dekat? Bolehkah Sinta merasa tersanjung atas setiap perlakuan kecil Alden yang berhasil membuat hatinya meletup? Katakanlah Sinta berlebihan. Tapi memang benar, itulah yang ia rasakan.
Seorang manusia es seperti Alden yang bahkan tidak pernah sekalipun terdengar kabar kedekatannya dengan cewek lain di sekolah, tiba-tiba saja bisa sedekat ini dengan Sinta. Bukankah itu aneh?
Alden sendiri yang bilang kalau dia hanya bisa cerewet jika itu adalah Sinta. Alden sendiri yang bilang kalau dia lah yang mendekati Sinta. Dan Alden sendiri yang bilang kalau dia adalah teman Sinta. Bukankah itu artinya Sinta boleh berharap lebih dari sekedar teman?
Ya, memang Sinta dulunya tidak terlalu dekat dengan Alden, dia hanya sekedar tau saja. Tapi bukannya Sinta tidak tau apapun. Sinta tau pasti bahwa seorang Alden tidak akan semudah itu menanggapi seorang cewek yang berada di sekitarnya.
Kecuali Siska, mereka bisa akrab karena urusan basket, tidak lebih. Tapi baru kali ini Alden berurusan dengan yang namanya cewek. Dan itu adalah Sinta.
Alden bicara saat Sinta mengeluh dan menyamakannya dengan tembok. Alden biasa saja saat Sinta berada di sampingnya, tidak seperti cewek-cewek lain yang akan dia tinggalkan jika tidak penting.
Alden bahkan menjenguk Sinta saat dia sedang sakit. Dan sekarang, Alden bahkan mengiyakan ajakan Sinta walaupun dia bilang Sinta merepotkan. Bukankah itu artinya Sinta boleh berbangga diri?
Dia selangkah lebih maju dari cewek-cewek yang selama ini mengejar Alden. Terutama Vera.
Bahkan Vio dan Detta yang juga merupakan anggota fans club-nya Alden pun tak bisa berada di posisi Sinta sekarang. Faktanya, hanya Sinta lah yang diizinkan oleh Alden untuk masuk ke kehidupannya lebih dalam. Dan hanya Alden-lah yang diizinkan menyentuh hati Sinta yang sudah lama tertutup.
Jatuh cinta pada Alden, Sinta mengakui itu. Tapi apakah Alden juga merasakan hal yang sama? Entahlah, Sinta tak tau tentang itu. Tapi, Sinta tetap berharap.
Jatuh cinta itu adalah suatu hal kecil yang berdampak besar. Buktinya, Sinta sang primadona SMA Garuda, Sinta yang tak pernah sekalipun luluh dengan cowok-cowok yang mendekatinya, Sinta yang selalu membentengi diri agar tidak jatuh ke pesona cowok, nyatanya dia sekarang jatuh dalam pesona seorang manusia es balok berjalan bernama Alden.
Heran juga, coba sebutkan kelebihan Alden sehingga dia mampu menjerat Sinta sang primadona. Selain dari muka tampan dan gelar sebagai kapten basket, tidak ada yang bisa dibanggakan dari sikap dinginnya yang seperti es batu. Tapi tetap saja, Sinta bahkan bisa senyum-senyum sendiri ketika memikirkan pujaan hatinya itu.
Seperti sekarang, senyuman Sinta tetap mengembang menghias paras ayunya. Bahkan saat tadi Alden menjemputnya dan mengatakan kalau Alden mau pergi dengan Sinta tapi dia juga bisa pulang kapanpun, Sinta tetap mengiyakan.
Menurutnya, bisa jalan dengan Alden itu sudah lebih dari cukup walupun hanya sebentar.
Hari ini mereka menghabiskan waktu cukup lama di Dufan. Mengingat Sinta sangat menyukai pasar malam, tentu dia juga akan suka tempat bernama Dufan itu bukan?

KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar yang Dikembar-kembarkan
Novela Juvenil. Alih-alih saudara kembar yang biasanya selalu akur kemana-mana berdua, Siska dan Sinta adalah kembar yang akan cakar-cakaran jika disandingkan. Kembar dengan segala perbedaan bumi dan langit, ditambah lagi dengan sikap semua orang yang sel...