"Suka sama lo emang nggak dapet kepastian. Tapi gue tetep sayang, gimana dong?"
Mungkin Alno tidak tahu jika kalimat yang ia ucapkan tepat di telinga Siska itu sedikit berimbas pada jantung. Terbukti dengan keadaan jantung Siska yang untuk pertama kalinya lost control.
Benar kata Alno. Ini adalah sebuah kemajuan. Si ratu beku dengan gengsinya yang setinggi langit kini mulai meruntuhkan pertahanannya. Hanya sedikit karena gadis beku itu masih sangat pandai menyembunyikan emosi.
Mengabaikan teriakan jantungnya yang sudah mendobrak, Siska masih mempertahankan wajah setenang mungkin ia bisa.
Siska masih berdiam di tempat seolah di kedua kakinya tertancap paku yang menahan. Gadis itu masih kesulitan untuk menentukan sikap apa yang kira-kira harus ia ambil saat ini.
Terlebih saat Alno kini berdiri tepat di depannya. Itu membuat Siska gugup walau ekspresi wajahnya tak menunjukkan itu sama sekali.
"Lo nyerah di hari ke lima"
Siska menyambut ucapan Alno itu dengan sebuah kerutan di dahi. Rupanya usaha Alno yang pura-pura menjauh masih berjalan hingga sekarang. Siska pikir, Alno benar-benar marah karena merasa tak dianggap.
"Ternyata lo orangnya cemburuan"
Alno mengatakan itu dengan sebuah dengusan geli yang ia tunjukkan. Yang kemudian dibalas dengan bantahan keras dari mulut Siska.
"Gue nggak cemburu!"
Begitu yang Siska ucapkan untuk membela diri. Ya, walaupun tak yakin jika Alno akan percaya dengan itu.
Yang jelas, mengelak adalah keahlian gadis itu bukan?
Ah, ini mengingatkan Alno pada semua tingkah gadis itu yang selalu menghindar ketika Alno menyatakan rasa sukanya. Entah itu diam, atau mencari topik lain. Siska pasti tak akan menanggapi pernyataan itu. Entah kenapa.
"Lo tau kenapa selama ini gue cuma bilang suka tapi nggak pernah nembak lo buat jadi cewek gue?"
Siska terdiam. Kenapa topik pembicaraan jadi belok setajam ini? Bukankah tadi mereka sedang membahas tentang cemburu atau tidaknya Siska?
"Karena tanpa gue nembak sekalipun, lo bakalan tetep jadi cewek gue, Siska"
Dengusan tak habis pikir Siska semakin menambah senyuman Alno kian melebar.
Alno adalah tipe cowok paling ajaib yang Siska temui selama ini. Dari mulai sok kenal, sok akrab, atau bahkan dengan tertariknya Alno pada Siska, itu sudah menunjukkan bahwa Alno memang cowok paling aneh di dunia ini.
Dan sekarang, pemikiran tak masuk akal Alno itu tentu membuatnya semakin aneh bukan?
"Alesan lo apa ngomong gitu ke gue?", ucap Siska menyuarakan pemikirannya.
"Nggak perlu alasan kalo faktanya emang gitu, princess"
Princess? Siska hampir lupa bahwa panggilan itu adalah panggilan sayang Alno untuknya.
Kemarin-kemarin, Siska selalu merasa dongkol ketika mendengarnya. Namun sekarang, panggilan kekanakan itu justru memicu sedikit rasa membuncah dalam hati Siska.
"Kenapa lo bisa seyakin itu?"
Siska melihat cowok yang sedang ada di depannya kini menggaruk pelipis dengan memasang wajah berpikir.
"Buktinya, lo nggak pernah sekalipun nolak gue, kan? Bahkan pas gue ngakuin lo sebagai pacar di depan umum, lo tetep nggak ngebantah"
Siska merasa sedang dilucuti sekarang. Semua apa yang dikatakan Alno, Siska membenarkan itu dalam hati. Memang salahnya karena malah menghindar bukannya membantah seperti yang selalu ia lakukan.
![](https://img.wattpad.com/cover/104609380-288-k521067.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar yang Dikembar-kembarkan
Dla nastolatków. Alih-alih saudara kembar yang biasanya selalu akur kemana-mana berdua, Siska dan Sinta adalah kembar yang akan cakar-cakaran jika disandingkan. Kembar dengan segala perbedaan bumi dan langit, ditambah lagi dengan sikap semua orang yang sel...