Bab 16

247 19 0
                                    

HARI ini Rita terlihat bahagia, pasalnya hari ini adalah ulang tahun pernikahannya yang ke 25. Dia membuat makanan dan beberapa kue lalu dia membagikan ke tetangganya.
Rita memang hobby memasak dan hobby itu dia turunkan pada Putri.

Dan saat ini Putri sedang membantu ibunya di dapur tapi tiba-tiba dia merasa haus, Putri pun berjalan menuju kulkas dia mengambil air mineral dan meuangkannya ke dalam gelas. Rita melirik Putri dan berkata seraya memasukkan kue ke dalam Tupperware, "Put, anterin ini ke rumah Chacha ya."

Putri meneguk habis minumannya kemudian menjawab, "siap, bu!" Rita terkekeh pelan, dia masih sibuk dengan aktivitasnya.

Putri memperhatikan ibunya, tatapan terjatuh pada sebuah Tupperware yang ukurannya sama besar dengan yang sedang Rita pegang. "Kok ada dua bu? Satunya buat siapa? Buat Chacha semua?"

Bertepatan dengan itu Rita telah selesai dengan aktivitasnya, dia pun menutup Tupperware itu dengan rapat. "Ohh ini, buat Revan kamu anter ini juga ya ke dia."

Putri membulatkan matanya lucu, "kok Revan juga kebagian bu?"

"Eeh kamu ngomongnya! Gak boleh gitu, dia udah baik mau anter jemput kamu lho, mbak .... apalagi tempo hari, dia beliin kita makanan."

Putri diam sejenak lalu berkata, "iyaa bu iyaa, maafin Putri."

Rita tersenyum, "iyaa .... ya udah kamu siap-siap gih, mandi terus anterin ini keburu malem."

"Siap ibu bos!" Putri pun beranjak dari tempatnya, dia berlari menuju kamarnya kemudian pergi mandi.

🌷🌷🌷

Today
19.10

PutriSN: sebentar lagi gue kerumah lo, mau kasih titipan dari nyokap gue.
PutriSN: Jangan pergi kmna2 lo

Setelah mengirimi Revan pesan Putri langsung memasukkan ponselnya ke dalam tas kecil yang dia bawa. Perempuan ini sedang duduk di ruang tengah menunggu Fitri yang baru saja pergi mandi, padahal dia sudah siap sejak 30 menit yang lalu.Tau 'kan Putri gak berani naik motor sendirian apalagi pada malam hari seperti ini, jadi dia minta anter adiknya.

Dan tidak lama ponsel Putri bergetar, dia pun mengambil benda itu dan langsung membaca pesan yang masuk.

19.12

Revano Salim: Gue jemput

"Lah?"

Revano Salim: Jgn kmna2 tunggu gue!

"Dih?"

"Yuk mbak ...." bertepatan dengan itu suara Fitri terdengar. Putri menoleh kebelakang dan melihat adiknya ini sudah siap. Melihat ekspresi kakaknya yang kebingungan membuat Fitri mengkerutkan keningnya, "kenapa mbak?"

Putri tersentak, "eh, g-gak kok, Fit."

"Ya udah ayo buru malem." Fitri hendak melangkahkan kakinya tapi suara Putri berhasil menghentikannya. Fitri menatap Putri dengan alis terangkat.

"Fit, Revan mau jemput nih." kata Putri pelan.

"Ohh, ya udah kalo gitu."

"Gak apa-apa 'kan? Mbak gak enakan nih sama kamu."

Fitri terkekeh pelan, "gak apa-apa kali, mbak, santai ae kalo sama Fitri mah."

"Bener?"

"Ah ilah mbak, kayak sama siapa aja."

Putri tersenyum dan tak lama sebuah klakson mobil terdengar dari arah luar rumah. "Ya udah kalo gitu, mbak ke pergi dulu ya, Fit. Bilangin ke ibu ya."

Fitri mengangguk, "oke mbak."

Putri pun beranjak dari tempatnya dan berlari kecil menuju luar rumah. Entah kenapa dengannya hari ini, dia merasa senang. Seharian ini dia gak ketemu sama Revan, mengingat hari ini sekolah libur ditambah besok hari minggu. Putri rindu bang Revan. Unch.

Tapi baik Putri maupun Revan mereka sama-sama masih bingung dengan perasaannya. Apalagi Putri, sampe sekarang dihatinya masih ada Adnan. Tapi perasaannya gak bisa dibohongin, kalau Putri deket Revan dia seneng banget, bahagia gitu secara Revan memang baik, perhatian, dan punya jiwa laki banget, atau juga gak(?)

Begitupun dengan Revan, dia bingung dengan perasaannya. Pasalnya sejak kelas 10 Revan ditempatkan satu kelas dengan Putri bahkan 3 tahun berturut-turut dia sekelas dengannya, kalau lihat senyum Putri jantungnya selalu berpacu dengan cepat. Bukan melody ya yang berpacu itu sih kayak acara di TV.

Dan dari dulu Revan kepengen banget deket sama Putri, tapi berhubung Putri punya penjaga yang galak alias Chacha jadi ya gitu deh, gak berani deketin, takut. Kalian tahu kenapa Revan minta anter Putri buat ke rumah Chacha? Padahal dia bisa aja nyuruh Nando ataupun Kai buat nganterin tapi Revan gak mau, dia justru ngambil kesempatan itu buat bisa deket sama si Putri. Hmm gitu ya, Van, dasar kau lelaki buaya👀

Putri membuka pagar rumahnya kemudian menutupnya kembali, dia berjalan ke arah mobil yang terpakir di depan pagarnya dan membuka pintu disebelahnya, lalu mendaratkan bokongnya di jok mobil. Dia langsung memakai seatbelt tanpa melirik sedikit pun ke arah sang pengemudi.

Begitu selesai dengan aktivitasnya Putri menoleh dan membulatkan matanya saat melihat objek disampingnya ini.

"L-lo?!"

Story Of Putri [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang