"Perihal membuka hati itu memang sulit. Berusaha dan yakinlah, bahwa yang terbaik akan datang pada waktunya."
(Rita, ibu Putri)
🌷🌷🌷
Revano Salim: Sama, aku juga sayang kamu
Revano Salim: (:
Read."Apaan sih, Revan ...." ucap Putri sendiri sambil terkekeh pelan. Kalau udah gini dia bingung mau bales apa.
Akhirnya Putri meletakkan ponselnya di atas nakas. Dia memutuskan untuk tak membalas chat dari Revan. Kebayang dong sakitnya laki-laki itu diujung sana. Udah seiya-iya nungguin eh malah sengaja gak dibales.
Sabar ya, Van, chatnya gak dibales sama doi. Mending kamu chat aku aja, langsung ku bales kok. Hehe.
Gakdeng.
Author mah gak mau nikung Putri. Nikung ibu-ibu di depan naik motor aja gak berani, apalagi nikung hubungan orang.
Sadar diri aku mah tak mampuh):
Putri pun beranjak dari kasurnya dan berjalan ke arah meja belajar. Iya, Putri mau ngerjain tugas sekolahnya gaes.
Baru juga Putri pengen duduk tapi dia diributkan dengan suara notif dari Linenya. Dengan setengah hati dia berjalan mundur dan mengambil ponselnya itu.
Ini Group kelas?(65)
Sa bodo gue mah, pgn bobo ngantuk ga mikirin tugas~Chacha(1)
Bawa buku gue ye bezokRevano Salim(7)
(:Olshoping(103)
Hai kak, mata minus? Mau terbebas dari kacamata? Kita punya kok solusinya...Putri memanyukan bibirnya saat melihat notif yang masuk dari ponselnya itu. Tapi sedetik kemudian ada sebuah notif lagi yang masuk.
Ting!
20.15
Revano Salim: sent you a picture
"Ya Allah," ucap Putri saat melihat foto yang Revan kirimkan untuknya. Tak bisa dipungkiri hatinya kini sudah berbunga-bunga. Dia juga gak bisa nahan senyumnya, bahkan dia sudah loncat-loncat kesana dan kemari.
Putri gak nyangka kalau Revan akan melakukan hal itu. Sewaktu sama Adnan sih Putri gak pernah diperlakukan seperti itu. Adnan memang tipe orang yang gak romantis lain dengan Revan, tapi entahlah kenapa Putri bisa sayang banget sama Adnan.
Tapi sekarang sih perasaan Putri sedikit demi sedikit mulai memudar untuk Adnan dan anehnya perasaan itu malah berpindah pada Revan.
Belum sepenuhnya sih, masih sedikit. Sekitar 50% lah.
Saking asiknya memandangi foto Revan perempuan itu lupa akan tugas sekolahnya. Dia pun menepuk jidatnya dan langsung melesat pergi ke arah meja belajar. Gadis itu meninggalkan ponsel di atas kasur.
Lagi-lagi chat Revan cuman ke Read, gak di bales lagi sama Putri.
Kasihan):
🌷🌷🌷
SEPERTI biasa, pagi ini Putri sedang menunggu angkot di ujung jalan dekat rumahnya. Dia gak sendirian, ada beberapa anak sekolah sepertinya disana.
"Put?" suara berat itu memanggil Putri. Gadis itu menoleh ke sumber suara dan menemukan sosok laki-laki yang duduk tepat disampingnya.
"Fahri?" ucap Putri agak kebingungan. "Eh, Fahri bukan sih?"
Laki-laki tertawa seraya mengangguk, "iya woy, etdah masa lupa sama temen lo sendiri sih. Jahat ah lo mah."
"Hahaha .... ya ampun maaf deh, gue pangling soalnya. Badan lo tambah makmur aja ya, Ri."
"Ah elah, dari dulu badan gue emang begini, Put. Subur dan makmur." jawab Fahri dengan kekehan pelan.
"Lo tumben naik angkot, Ri?"
"Iya nih, motor gue mogok jadi ya terpaksa gue naik angkot."
"Terpaksa ya?"
"Iya lah, masa cowok cakep naik angkot sih?"
"Lo nambah songong juga ya." kata Putri sambil tertawa. Fahri pun ikut tertawa.
Fahri Santosa, laki-laki ini teman SD sekaligus SMP Putri. Bisa dibilang mereka teman dekat, dulu mereka sering menghabiskan waktu bersama. Bukan cuman mereka berdua sih, ada satu orang lagi yaitu Adnan.
Tapi semenjak SMA mereka sudah tak terlihat bersama lagi. Perbedaan sekolah yang menjadi faktor utamanya. Tapi kalau soal Adnan sih sebelum masuk SMA orang itu udah gak ada kabarnya. Entah kemana rimbanya, Putri gak tahu. Dan Fahri ini bisa dibilang tahu kisah percintaan Putri dengan Adnan.
Hmm, jadi saksi gitu ya.
"Gimana kabar Adnan, Put?" tanya Fahri tiba-tiba. Putri melirik ke arahnya, dia diam. Lima detik selanjutnya dia mengangkat kedua bahunya lemah. "Lo gak tau kabarnya?"
Putri mengangguk.
Fahri terkekeh pelan, "lo mau tau kabarnya gak?"
"Emang lo tau kabarnya?"
"Tau lah, kita masih suka kontakan kok."
Deg.
Putri menatap intens objek disampingnya ini, yang ditatap menganggukan kepalanya yakin.
"Serius, dia sering nanyain lo juga."
"Terus lo jawab apa?"
Fahri mengangkat kedua bahunya, "gue bilang gak tau. Lo sama gue 'kan udah gak pernah ketemu lagi sejak awal masuk SMA."
"Baguslah .... bilang aja lo gak tau kalau dia nanya lagi."
"Why?"
Putri mengeluarkan nafasnya lewat mulut kemudian berbicara, "karena gue udah males sama dia, Ri."
"Tapi kalau dia ngajak lo ketemuan, mau 'kan?"
Putri diam dia bingung ingin menjawab apa. Antara iya atau enggak. Sebenarnya dia mau sih ketemu sama Adnan tapi gimana ya, dia dilema gitu gaes.
Hatinya sudah tak mampuh lagih untuk melihatnyah💔
^Alay anying-,-
Baru saja Putri ingin berbicara tapi suara Fahri lebih dulu terdengar. Gadis itu tak bergeming saat mendengar ucapan temannya itu.
"Yang perlu lo tau, Put, dia selalu merhatiin lo dari kejauhan." ujarnya serius dengan tapannya lurus ke depan.
Putri mengikuti arah pandang Fahri dan betapa terkejutnya dia melihat objek di depan sana.
"A-ADNAN?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Putri [COMPLETED]
Teen FictionRevan bertanya, "mengapa wanita selalu beranggapan bahwa pria mudah bosan?" Gadis itu, Putri, menarik sudut bibirnya ke atas dan menjawab, "fakta membuktikan, beberapa pria beranggapan wanita tidak mempunyai pendirian. Dan beberapa wanita mengangga...