Bab 04

347 26 0
                                    

REVAN sedang mondar-mandir di dalam kamarnya, dia sedang berpikir bagaimana cara mendapatkan uang dalam sekejap. Laki-laki itu sempat berpikir untuk ngepet, tapi dia bingung siapa yang bakal jadi babinya.

Nando? Yah dia sih bukannya keliling nyari uang buat bantu Revan malah godain cewek-cewek, secara 'kan Nando playboy.

Kai? Dia lagi, dia mah pendiem banget orangnya, stay cool mulu, irit ngomong tapi sekalinya ngomong bijak banget. Bisa-bisa pas lagi keliling cari uang, uangnya yang diceramahin sama dia.

Rani? Nah iya, dia cocok banget nih. Revan jaga lilin Rani yang keliling. Ntap 'kan? Ntap lah. Tapi jangan deh nanti uangnya malah dia makan sendiri lagi. Bisa tekor bandar coi.

Revan menghempaskan pantatnya di kasurnya yang empuk, kakinya sudah mulai pegal karena kelamaan mondar-mandir. Kepalanya juga sudah pusing bahkan sampai keluar asap. Laki-laki itu menghela nafas panjang.

Ting!

You have new message.

21.55

Maharani: Yang?
Maharani: Besok bawaain aku kertas karton ya,disuruh bu eha bawa nih

Revano Salim: Kan yg disuruh kamu kenapa aku yang bawain?

Maharani: Aku males keluarnya yang, lagian udah malem ntr aku kenapa napa gimana?

Revano Salim: Bodo amat *delete*
Revan Salim: Ya kenapa gak dari sore?

Maharani: Lupa😢 pokoknya besok jgn lupa ya yang
Maharani: Aku tidur dulu,night baby😘😘
Read.

Revan membanting ponselnya ke kasur, dia kesal gaes. Ya iyalah gimana gak kesel, harga diri Revan sebagai cowok tuh kayak di injek-injek sama Rani. Disuruh ini dia mau, dia minta itu Revan turutin, tapi giliran Revan mau nongkrong cantik sama temen-temennya gak dibolehin. Rani malah marah-marah dan ngambek gak jelas. Pada saat itu Revan nurut aja waktu Rani suruh dia pulang, sekarang sih enggak lah ya Revan udah sadar. Alhamdulillah.

Yang Revan sedang pikirkan saat ini adalah masalah ponsel Chacha. Bodo amat sama titipan Rani, Revan tak peduli. Revan kejam? Tidak, justru dia baik. Revan begini agar Rani segera sadar, tobat dan cepat insyafnya, kalau diturutin mulu yang ada dia makin ngelunjak.

"Mampus ini masalah hp gimanaaaa?" Revan jadi berisik sendiri. "lagian punya hp mahal-mahal banget sih gak sayang orang tua apa?"

Laki-laki itu memandangi ponsel Chacha dengan tatapan sedih. Iya sedih, Revan harus ganti rugi tapi dia gak punya uang. Kalau sudah seperti ini dia harus minta pada orang tuanya. Revan sebenarnya anti untuk meminta sesuatu pada orang tuanya apalagi perihal masalah uang, percaya tak percaya laki-laki ini punya usaha kecil-kecilan, yaitu studio foto yang dia bangun dengan uang hasil kumpulannya selama 5 tahun.

Andai dia tak kenal Rani, mungkin masalah ini tak pernah ada. Andai dia tak kenal Rani mungkin uang tabungan dari hasil jerih payahnya masih utuh sampai sekarang. Andai, andai dan andai.

Ting!

You have new messages.

Team Kardul(3)
Nando Purnomo invited you to the group

Nando Purnomo: Ngapa dah lu van?

Revano Salim: Gpp

Nando Purnomo: Ck, ngambek lo gak cantik

Revano Salim: Emang

Kairizky: ^2

Revano Salim: ^paan dah?

Story Of Putri [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang