Bab 25

195 19 0
                                    

"Aku mau kamu."

(Revano Salim)

🌷🌷🌷

FLASHBACK on.

Sore ini, Putri sedang berjalan-jalan dengan Revan. Laki-laki itu mengajak Putri makan di sebuah caffe. Katanya sih ada yang pengen Revan omongin dengan Putri tapi gak tahu apa.

Revan gak ngasih tahu, Author jadi sedih gaes):

Mereka sudah duduk anteng ditempatnya menunggu pesanan datang. Putri menggoyangkan kakinya sambil kepalanya dia puter sana puter sini, tengok kanan tengok kiri, lihat ke atas lihat ke bawah, pokoknya Putri gak mau diam. Dia deg-degan. Sedangkan Revan, sejak tadi dia memperhatikan gadis dihadapannya itu.

"Put," panggil Revan. Putri menoleh seraya memberhentikan kakinya.

"Ya?"

Revan berdehem sebentar kemudian bertanya, "mengapa wanita selalu beranggapan bahwa pria mudah bosan?"

Gadis itu, Putri, menarik sudut bibirnya ke atas dan menjawab, "fakta membuktikan, beberapa pria beranggapan wanita tidak mempunyai pendirian. Dan beberapa wanita menganggap pria tidak mempunyai kepastian."

Revan diam, matanya lurus menatap Putri dan tak lama laki-laki tersenyum.

Senyumnya sangat menawan. Senyum yang sangat Putri sukai. Senyum yang bisa membuat hatinya berdesir hebat setiap kali dia melihatnya. Senyum yang bisa membuatnya lupa akan masa lalunya.

Revan mengacak tatanan rambut Putri, "nggak salah gue pilih lo, Put."

"Hah?"

"Pilih lo jadi yang terakhir buat gue."

Deg.

Lagi-lagi jantung Putri berpacu dengan cepat begitu mendengar itu. Perempuan itu tak bergeming dia masih mencerna kata-kata Revan barusan.

Revan menyadari perubahan raut wajah Putri, dia pun menyadari perkataannya barusan.

Keceplosan.

Itu yang Revan rutuki dalam hati.

"E-eh maksud g-gue--"

"Permisi, ini pesanannnya." tiba-tiba pelayan datang dengan membawa pesanan mereka, otomatis ucapan Revan terpotong olehnya. Pelayan itu dengan telaten menyusun makanan dan minuman di atas meja. Setelah selesai dia tersenyum, "selamat menikmati."

Putri pun dengan cepat memakan pesanannya itu, saat ini dia tak bisa mengontrol dirinya, apalagi detak jantungnya. Dia mengabaikan Revan di depannya.

Revan pun melakukan hal yang sama, dia memakan makanannya dengan lahap. Laki-laki itu juga sama gak bisa ngontrol detak jantungnya.

Setelah kejadian itu mereka sama sekali gak membuka suara. Gak ada yang mau mulai pembicaraan duluan. Putri nunggu Revan ngomong sedangkan laki-laki itu bingung mau ngomong apa. Dan sampai sekarang mereka masih terlihat canggung.

Flashback off.

🌷🌷🌷

A/N

Percaya gak percaya, yang Putri sama Revan obrolin di atas itu obrolan temen-temenku di sekolah😂 haha
Karena mereka juga Story of Putri ada.
Aku berterima kasih banget sama mereka, terutama sama Syndy. Dia yang suka kasih masukan buat ceritaku heuheu
Yah kepanjangan lagi cuap-cuapnya, maaf ya:(
So, enjoy gaes! Loveyou❤

-cha

Story Of Putri [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang