"PUT, wc yuk ...."
Putri tak merespon ajakan Chacha. Posisi Putri saat ini sedang menekuk kedua tangannya di atas meja lalu menenggelamkan kepalanya di sana.
Iya, Putri masih syok sama yang dia lihat tadi pagi gaes. Cuma sekilas sih ngeliatnya, tapi dia yakin itu Adnan.
"Put!" panggil Chacha lagi. Kali ini yang dipanggil mengangkat kepalanya dan menghadap ke arah Chacha. "E-eh lo kenapa?!" Chacha panik begitu melihat wajah Putri yang pucat.
Putri menggeleng lemah, "gak apa-apa, Cha. Maaf ya, lo minta anter yang lain dulu aja. Gak apa-apa 'kan?"
Chacha memincingkan matanya curiga, "lo kenapa? Lo ga habis di apa-apain sama Revan 'kan?"
Putri langsung merubah posisinya jadi duduk tegap, "enggak lah! G-gue gak di apa-apain sama dia." ucap Putri sambil melirik ke arah bangku Revan.
Putri jadi gugup nih gaes, dia teringat kejadian semalem dimana Revan mengirimkan foto yang disana tertulis kata penyemangat untuk Putri.
Ecie gugup.
Uhuq.
Chacha semakin dibuat curiga oleh gelagat temannya ini. Sebelumnya wajah Putri pucat, tapi sekarang sudah memerah. Chacha menatap Putri dan Revan secara bergantian kemudian tatapannya jatuh kembali pada Putri.
"Yakin?"
Putri mengangguk, "100%"
"Tapi kok gue gak." ujar Chacha. Kemudian dia beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah bangku Revan.
Putri gak sempat nahan Chacha soalnya pikiran dia lagi gak bisa fokus. Jadinya Putri merelakan Chacha untuk pergi meninggalkan dia sendirian disini, dibangkunya.
Hiks.
Putri melihat Chacha duduk di bangku depan Revan yang kebetulan kosong tak berpenghuni. Perempuan itu sukses membuat pandangan Revan teralihkan dari komik yang sedang dia baca.
Revan mengangkat kedua alisnya bingung sambil menutup komiknya, "kena--"
"Van, lo gak buat Putri sedih 'kan?" potong Chacha dengan suara pelan. Kali ini dia gak mau teriak-teriak gaes.
"Hah?"
"Iya, lo gak apa-apain dia 'kan?!"
Wajah Revan terlihat cengo, "gue? Ngapain Putri memangnya?"
"Ck, gak usah pura-pura bego, Van. Gue tau kok kalau lo memang bego."
Revan semakin bingung dibuat Chacha. Sungguh wajah gantengnya sekarang ketutup sama wajah cengonya yang minta ditampol banget. Tapi Revan tetep keren kok!😍
Chacha merubah posisi duduknya menjadi lebih nyaman. Dia celingak-celinguk memastikan sekitarnya aman. Untung Revan lagi mojok sendirian.
Dengan suara pelan dan penuh dengan kewaspadaan Chacha berbicara, "inget ya, Van, gue izinin lo deket sama dia bukan buat Putri sedih justru sebaliknya. Ngerti gak lo?!"
"Tanpa lo kasih tau juga gue paham keleus."
"Terus kalo lo paham kenapa Putri keliatan sedih gitu? Lo apain dia kemarin?!"
"Putri? Sedih? Kenapa?" Revan semakin bingung. Jujur saja dia gak ngerti sama apa yang diomongin Chacha, gak to the point gitu, berbelit-belit kayak ular.
Atau Revannya yang gak peka?
Laki-laki ini pun melihat ke arah Putri yang kebetulan gadis itu juga sedang menatap ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Putri [COMPLETED]
Teen FictionRevan bertanya, "mengapa wanita selalu beranggapan bahwa pria mudah bosan?" Gadis itu, Putri, menarik sudut bibirnya ke atas dan menjawab, "fakta membuktikan, beberapa pria beranggapan wanita tidak mempunyai pendirian. Dan beberapa wanita mengangga...