Bab 26

205 23 0
                                    

👆2U - David Guetta feat Justin Bieber👆

🌷🌷🌷

MOBIL biru tua milik Revan melaju dengan cepat di jalanan. Kendaraan beroda empat itu menuju ke suatu tempat. Revan tak sendirian, disampingnya ada seorang gadis yang sejak tadi pandangannya tak beranjak dari ponselnya.

Iya, itu Putri.

Revan melirik gadis itu, yang dilirik tak menyadarinya. Putri sedang sibuk menggulung layar ponselnya ke atas, dia sedang melihat feeds Instagramnya.

"Put?" panggil Revan. Putri menoleh ke arahnya dengan alis terangkat. "Kacang mahal ya ...."

Putri mengerutkan keningnya, dia nampak berpikir, dan tak lama dia terkekeh pelan mengerti maksud Revan apa. "Maaf deh ...."

"Put," panggil Revan lagi. Pandangannya tetap fokus pada jalanan.

"Iya?"

"Boleh jujur gak?"

Putri mengangguk, "boleh, apa?"

"Itu ...."

"Apa?"

"Anu ...."

"Apa sih?"

"Gue ...."

"Iya, lo kenapa?"

"Gak jadi deh."

"Dih!" Putri reflek memukul lengan Revan. Yang dipukul meringis bahagia.

Jelaz bahagia, wong dipukul sama doi mah gak sakit. Yang ada bikin ketagihan dan hati berbunga-bunga. Eeaa.

"Gue suka sama lo." ucap Revan kemudian.

Putri langsung diam. Dia menatap Revan dengan tatapan yang sulit di artikan. Dia ingin menatap mata laki-laki itu tepat di matanya, mencari sebuah kebenaran lewat sana. Tapi berhubung Revan sedang menyetir jadi ya, susah.

Tapi Revan peka gaes, dia menepikan mobilnya dan memberhentikannya di pinggir jalan. Kemudian Revan memutar kepalanya jadi menghadap Putri. Dia menatap mata gadis itu dan pandangan mereka bertemu.

"Serius." ucap Revan.

Jantung Putri berdegup dengan kencang saat menemukan kebenaran dari mata teduh milik Revan. Laki-laki itu memang serius dengan ucapannya.

Putri membuang pandangannya ke luar jendela, dia menggigit bibir bawahnya. Dia salah tingkah gaes, cia.

"Apaan sih, Van? Udah ah jangan liatin gue kayak gitu."

"Kenapa? Gue suka liatin lo kayak gini."

"Deh ...."

"Liat lo tuh kayak liat pemandangan yang indah."

"Cih, gombal lo."

"Gak gombal gue, serius. Makanya liat gue, tatap mata gue."

Tatap mata Revan. Tatap .... tatap ....







👀





Kemudian Putri melirik Revan dengan malu-malu, tapi aslinya mau. Dia dapat melihat dari ekor matanya bahwa Revan masih menatapnya dengan intens.

Putri tiba-tiba batuk, tapi batuknya dibuat-buat. Revan terkekeh pelan kemudian dia mengacak tatanan rambut milik Putri. Lagi-lagi itu membuat jantung Putri berdetak 2x lebih cepat.

Dua kali dulu Revan ngacak-ngacak rambut gue ....

Lah sampe dihitungin):

Gak tahu apa efeknya sampe bikin jantung gue pengen copot.

Tinggal pasang lagi aja kalau copot.

Diem lo, thor.

Gak mau. Kalau gwa diem siapa yang ngasih narasi ke pembaca?

Oh, iya juga ya ....

Iya lah. Udah ah, lu yang diem gwa pengen lanjut ngasih narasi ke pembaca.

Oke, semangat, thor!

Yak, begitu lah obrolan unfaedah antara Putri dan Author. Kita lanjut lagi.

Dan setelah Revan mengacak tatanan rambut Putri dia langsung menjalankan mobilnya kembali. Revan tahu respon Putri akan seperti itu, dia juga tahu kalau sekarang bukan waktu yang tepat untuk menyatakan perasaannya pada Putri. Laki-laki itu juga tahu kalau dihati Putri masih ada seseorang. Iya, dia tahu dari Chacha.

Putri menatap ke arah luar jendela, pikirannya tertuju pada Adnan. Dia juga berpikir, apa ini waktu yang tepat untuk membuka hatinya? Entahlah, Putri masih bingung.

Hmm.

Story Of Putri [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang