"I never wanna hear you say, that i want it that way."
~I Want It That Way~
Backstreet Boys
★★★★★★★★Sherra sedang mengerjakan tugasnya di laptop hadiah dari kakaknya saat dia berulang tahun ketika ponselnya berbunyi.
Dengan segera, Sherra menggeser tombol hijau layar sentuhnya ke kanan, lalu menempelkan teleponnya ke sisi kanan telinganya, sementara tangan kiri Sherra bergerak meraih cangkir teh dan menyeruputnya sedikit. Rasa tawar bercampur sedikit pahit langsung menyeruak ke pidah dan kerongkongannya.
"Halo." Sapa Sherra sambil meletakkan kembali cangkir tehnya ke atas meja.
"Sher.. Hai. It's me. Mmm.. Have you done with our task?"
"Dikit lagi." Ucap Sherra dengan tangan kiri yang mengetik sisa tugasnya dengan Resh. Sherra memang multitasking.
"Okay. Jangan lupa besok dibawa. Aku enggak mau sampai gak boleh ikut ulangan." Ucap Resh dari seberang sana. Sherra tersenyum.
"Jadi, lo telepon cuma buat bilang hal itu?"
"Mmm.. Iya.. Hehe.."
"Oh, oke.. By---"
"Enggak, Sherr.. Aku tau kamu enggak bakal lupa sama tugasnya. Aku mau bilang..."
"Apa?" Sherra menekan mouse dan menggerak gerakkan kursor untuk menge-print tugas itu.
"Mmm.."
"Apaan?" Sherra menanyakannya lagi.
"Sebenernya..."
"Gue tutup nih ya!" Sherra menggertak Resh. Lalu terdengar suara Resh tertawa di seberang sana. Sherra ikut tersenyum kecil mendengarnya.
"Eh, iya iya.. Jangan ngambek dong. Gini, kamu... Mau nemenin aku cari kado buat ulang tahun temenku gak?" Sherra memijat pelipisnya sambil geleng-geleng kepala. Hanya menanyakan hal ini saja, Resh harus membuat Sherra hampir naik darah dulu.
"Cewek?" Tanya Sherra.
"Bukan.. Cowok kok." Gadis itu mengerutkan alisnya heran.
"Lah, kenapa gue yang disuruh nemenin?"
"Yaa.. Kan kamu bisa buat bawain barang ba---"
"Gue tutup!" tutur Sherra bercanda.
"Eh, ancamannya begitu. Buat nemenin aja, biar enggak bosen. Ya masa cari kado minta temenin sama cowok, apalagi anak basket. Mana mau mereka." Iya juga sih, batin Sherra.
"Kapan?" Tanyanya singkat.
"Besok. Hari Minggu. Aku jemput. Oke?"
"Oke."
"Yes! Thanks. You are the most pretty girl in the world." Sherra tertawa mendengar gombalan Resh yang receh.
"Giliran gue mau aja dipuji-puji. Udah ah. Gue mau santai-santai dulu. Bye."
"Okelah.. Eh, jangan lupa tu---"
"Udah gue print, puas?"
"Kan ngingetin aja." Resh terkikik.
"Hm... Bye..." Balas Sherra singkat lalu menekan tombol merah di layar sentuhnya. Perempuan itu bangkit berdiri lali mengambil kertas yang sudah keluar dari printer dan menjepretnya menjadi satu, lalu memasukkannya ke dalam tas.
Setelah mematikan laptopnya, Sherra menjatuhkan dirinya ke atas tempat tidur dan memejamkan mata menikmati dinginnya sprei yang melapisi tempat tidurnya. Dia melihat ponselnya dan menatap notifikasi. Nama Resh terpampang di notifikasi salah satu aplikasi chatting buatan Korea yang sedang booming saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fresh Tea
Teen FictionOur Series 2, cerita kedua dari trilogi Ours. Menenangkan. Itulah definisi dari teh tawar. Aromanya mampu membuat banyak orang menjadi lebih rileks. Sama dengan Elsherra Olivia Christian. Sifatnya yang tenang adalah andalannya. Hidupnya selalu tawar...