Plain 15

2.7K 198 24
                                    

"Here we go again. Another go round for all of my friends. Another night stop will it ever end. If we're never coming back down. Yeah, we're looking down on the clouds."
~Clouds~
One Direction
★★★★★★★★

Keesokan lusanya, kondisi tubuh Sherra sudah benar-benar pulih. Hal ini tidak lepas dari semua yang dilakukan Resh. Lelaki itu menghubunginya setiap saat dsk mengingatkannya tentang hal ini itu, seperti makan, minum obat, tidur tepat waktu, dan lain-lain.

Sherra sadar akan satu hal, bahwa dia sudah mulai nyaman dengan keberadaan Resh di sekitarnya. Kesadaran itu pula menyebabkan Sherra sadar akan satu hal, bahwa merasa nyaman kepada Resh sama saja dengan bermain hujan. Senang pada awalnya, tetapi....

"Sherra... Itu ada temen kamu dateng!" Teriak Zolla -Ibu Sherra- dari lantai bawah, membuat Sherra tersadar dari lamunannya. Sekali lagi Sherra mematut diri di depan cermin, lalu setelah dirasa sempurna, dia mengangkat backpack miliknya dan meranselkannya, lalu berjalan keluar dari kamar.

Sesampainya di lantai bawah, Sherra sudah mendapati seorang laki-laki yang berhasil membuatnya nyaman -yang tadi baru saja dipikirkannya-. "Resh, lo ngapain kesini?" Tanya Sherra dengan nada datar sambil melepaskan backpack miliknya lalu meletakkannya di sofa ruang tengah, lalu berjalan mendekati Resh yang sudah stay di ruang makan.

"Hush, Sherra... Ada orang punya niat baik kok malah ditanyain begitu." Tegur Zolla yang tiba-tiba muncul dari balik dinding yang membatasi ruang makan dan dapur.

"Gak apa-apa tante. Udah biasa." Kata Resh sambil tersenyum kepada Zolla. "I'll pick you up." lanjut remaja laki-laki itu dengan santai.

"Nih. Makan dulu." Zolla menaruh dua gelas teh tawar hangat yang tadi dibawanya di samping masing-masing piring yang ada dihadapan Resh dan Sherra. Piring itu sudah berisi nasi goreng sebagai menu sarapan.

"Papa mana, Ma? Terus Kak Sam sama Natha juga kemana?" Tanya Sherra sambil menarik kursi dan duduk.

"Kan kelas sebelas camping. Jadi kakak sama adik kamu libur.. Masa kamu lupa?" Ucap Zolla. "Karena libur, mereka, Natha sih sebenernya, jadi maksa papa kamu buat liburan juga. Akhinya mereka pergi ke pantai. Udah berangkat tadi." Jelas ibu tiga anak tersebut.

"Lah, mama enggak ikut?" Tanya Sherra lagi.

Zolla menggeleng. "Enggak ah, mama males ikut. Lagian nanti ada temen mama yang mau dateng kesini."

"Gak takut papa ganjen ke cewek lain?"

"Heh! Itu mulut dijaga sayang. Omongan itu doa! Kalo misalnya papa kamu beneran ganjen ke cewek seksi di pantai itu... Huh! Liat aja." Desis Zolla kesal. Hal itu membuat tawa Resh dan Sherra pecah seketika. Mereka berpandang-pandangan, seolah bertelepati.

Pasti kalo ganjen malemnya gak dikasih jatah tuh! Mampus!

Seolah pikiran mereka terhubung, tawa keduanya makin menjadi-jadi. Zolla yang salah tingkah pun seketika menyuruh mereka untuk diam dan memakan sarapan yang sudah Zolla sediakan.

"Hush.. Udah! Sherra! Kamu ini anak gadis omongannya sadis. Udah deh! Makan makan... Mama tinggal dulu nyuci baju. Kamu sama Resh kalo mau berangkat, berangkat aja. Biar Pak Sukir yang tutup pintu pagarnya nanti." Setelah mengatakan itu, Zolla berlalu. Dengan wajah yang masih terkesan salah tingkah. Membuat Sherra dan Resh terkikik kembali.

★★★★★★★★

Sesampainya di sekolah, Resh langsung meminta izin ke Sherra untuk mendatangi teman-teman anak basket -yang satu angkatan dengannya- yang kebetulan sudah berkumpul di bangku taman panjang di seberang tempat bus yang akan membawa mereka ke lokasi camping diparkirkan.

Our Fresh TeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang