Plain 8

3.1K 226 18
                                    

"When it comes to you, there's no crime. Let's take both of our souls, and intertwine. When it comes to you "
~2U~
David Guetta ft. Justin Beiber

★★★★★★★★

Pagi ini bukan pagi yang baik untuk Sherra. Bagaimana tidak, kelasnya sudah terkena semprotan amarah dari guru akuntansi di jam pelajaran pertama. Hal itu membuat kepala Sherra penat seketika. Belum lagi di jam pelajaran fisika, dia tidak membawa pelajaran fisika. Alhasil dia harus berdiri di depan kelas selama pelajaran berlangsung.

Saat ini kesialan sepertinya masih saja menimpa Sherra. Perempuan itu mengacak rambutnya. Wajahnya lesu seketika. Ulangan Bahasa Indonesianya mendapat nilai 55, dan kalian tau kenapa? Sherra melompati satu nomor pilihan ganda di awal, sehingga ke bawahnya salah semuanya. Mengenaskan sekali.

Sherra menumpukan dahinya di atas meja dan menghela nafas panjang. Melelahkan. Sungguh hari yang melelahkan.

"Sher, hari ini kerja kelompok kan?"

Dunia Sherra runtuh seketika saat mendengar pertanyaan India. Dia benar-benar lupa jika hari ini dia harus kerja kelompok. Sherra menghela nafas sekali lagi. Dia mengangkat kepalanya dari meja dan menatap India.

"Iya." Wajah Sherra menampakkan raut 'Lelah! Mau pulang! Gak mau kerja kelompok!' dengan jelas, namun dia tetap mengiyakan dengan nada tenang seakan dia siap sedia.

"Okelah.. Nanti kita kerjanya di perpustakaan ya? I think that place will be perfect for group discussion." Sherra mengangguk saja, meraih botol minumnya, membuka tutup botol, lalu meminum air mineral itu dengan tegukan cepat. Sherra benar-benar butuh air untuk mendinginkan otaknya yang mengebul.

"Sher.. Kamu kenapa?" Sherra menghentikan aktivitasnya meneguk air mineral saat mendengar sebuah suara memanggilnya.

"Gue gapapa." Ucap Sherra sembari menoleh kearah Resh dengan tangan yang bergerak memutar untuk menutup botolnya.

"Seriously? You're not OK at all. Look at your face." Tunjuk India kearah wajah Sherra. Sherra hanya bisa mengusap wajahnya dan berkata, "Kayaknya ini hari sial gue deh."

Kedua blasteran itu menatap Sherra dengan seksama. "Kenapa bisa gitu?" Ucap keduanya secara bersamaan. Sherra tersenyum kecil mendegar kekompakan kedua orang blasteran yang ada di hadapannya sekarang.

"Yah, sial aja. Banyak hal buruk yang hari ini menimpa. Mungkin ketidaksengajaan sih.. Tapi kalo bersamaan gini kan gak enak banget." Keluh Sherra.

Untuk pertama kalinya sejak Rafael Radenka Adrian -pria brengsek yang mengambil ciuman pertama Sherra- dikeluarkan, Sherra dapat berkeluh kesah kepada temannya, oh bukan.. Masih kenalannya.

"Itu cuma kebetulan aja, Sherr. Lain kali kamu harus lebih teliti lagi dalam berbagai macam hal, biar nggak kejadian hal-hal seperti ini lagi." Nasehat Resh. Sherra menarik nafas dalam dan mengangguk.

★★★★★★★★★

Sepulang sekolah, Resh bersama dengan Sherra, Awan, dan India berjalan bersama menuju ke perpustakaan. Desas-desus mengenai Sherra sudah mulai jarang terdengar lagi. Tetapi memang masih ada.

Ini sudah satu setengah bulan sejak Rafael meinggalkan sekolah. Sherra tidak tau bagaimana keadaan Rafael sekarang, ataupun dimana lelaki itu berada. Hal ini dikarenakan, selain dia memang tidak mau dan tidak berniat menghubungi dan bercakap dengan Rafael, kakaknya -Sam- juga memblokir segala akses media sosial antara dirinya dengan laki-laki itu.

Bicara soal Sam, hari ini Sam dan seluruh anak kelas dua belas pergi untuk melakukan study tour selama tiga hari keluar kota. Sherra akan merindukan kakak lelakinya itu.

Our Fresh TeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang