Part 24

2K 162 15
                                    

"Never sure, will you catch me if I should fall? Well, it's all an adventure. That comes with a breathtaking view. Walking the tightrope."
~Tightrope~
Michelle Williams
★★★★★★★★

Pagi itu, Resh datang ke sekolah seperti biasanya, lelaki itu juga berjalan kearah kelas seperti biasanya. Tetapi yang tidak biasa dari hari itu adalah adanya bisik-bisik yang tidak seperti biasanya. Biasanya Resh dapat mendengar bisikan-bisikan yang ditujukan untuk mengagumi Resh, tetapi kali ini, wajah anak yang berbisik-bisik tidak menampakkan kekaguman, malah mereka memandang Resh dengan tatapan merendahkan. Resh mengernyitkan alis pertanda bingung dan menajamkan indra pendengarannya.

'Dia yang diberitain itu kan?'

'Berita yang mana?'

'Itu loh... Dia katanya gay. Suka sama temennya sendiri. Anak IPS-1, di Nando.'

'Lah? Bukannya Nando itu udah punya pacar? Pacarnya cantik loh.'

'Ya mungkin aja pacarnya yang cewek itu cuma buat nutup-nutupin doang. Padahal Nando juga suka sama si Resh ini.'

'Aneh-aneh aja lo pada. Mana mungkin cowok ganteng kayak gitu suka sama sesama jenisnya. Cewek juga banyak yang mau kali. Ngapain dia cari yang sesama jenis.'

'Eh, gini ya. Kalian pernah denger gak istilah jaman sekarang? Cwok ganteng, kalo gak brengsek, ya...'

'Gay.'

'Nah itu lo tau.'

'Ih, tapi masa sih? Siapa yang nyebarin? Biar gue tanya orangnya langsung.'

'Katanya yang nyebarin tuh an---'

"Resh!" Panggil Awan sambil menepuk bahu Resh. Resh menatap Awan dengan tatapan bertanya. "Kenapa kamu ngos-ngosan gitu?"

Awan tidak menanggapi ucapan Resh, tetapi langsung mendorong Resh menjauh dari kerumunan perempuan yang bergosip itu menuju ke taman belakang sekolah. Disana sepi. Hanya ada beberapa orang, dan... Resh mengenal semuanya.

"Kenapa aku dibawa kesini, sih? Kenapa kalian semua juga pada disini?" Ucap Resh yang masih tidak mengerti kenapa semuanya menjadi membingungkan hari ini.

"Resh..." Ucap Nando yang berdiri dengan Ine di sebelahnya. Wajah Ine tampak buruk, matanya sembap dan sayu. Pastilah Ine baru saja menangis. Bahkan sisa isakan masik terdengar sesekali.

"Ini ada apa sih, Do? Ne, kenapa kamu nangis?"

"Apa lo denger pembicaraan cewek-cewek tadi, Resh? Mereka bicarain lo." Ucap Awan yang ada di samping Nando.

"Ha? Bicarain aku? Bicarain ap--- Astaga!" Resh merasakan perasaan yang benar-benar tidak nyaman saat ini. Rahasia besarnya diketahui orang lain? Bocor ke orang lain? Bagaimana bisa?

"Emang itu bener, Resh?" Tanya Zack mewakili teman-temannya yang juga ada disana. Menggerombol di samping Ine. Ada Andre, Aaron, Vito, Ben, dan Zack sendiri. Ya, gerombolan itu adalah gerombolan tim basket sekolah.

Resh tidak bisa menjawab pertanyaan teman-temannya. Dia masih tidak habis pikir kenapa bisa-bisanya rahasianya tersebar. Padahal dia hanya memberitahukan rahasianya kepada Nando -yang pastinya tidak akan menyebarkannya, karena jika tersebar, rahasia itu bisa merusak image lelaki itu- dan juga....

Emosi Resh langsung meningkat ke ubun-ubun. Dia mengingat satu nama lagi yang tau langsung darinya kalau dirinya menyukai sesama jenis, dan sepanjang yang Resh ingat, hanya perempuan yang diduganya saat inilah yang memiliki alasan kuat mengapa ia menyebarkan rahasia Resh. Karena perempuan itu menyukainya.

Our Fresh TeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang