Plain 13

2.6K 191 8
                                    

"When you say that I'm just friend to you. 'Cause friend don't do the things we do. Everybody knows you love me too. Tryna be careful with the words i use. I say it 'cause I'm dying too. I'm so much more than just a friend to you."
~Just a Friend to You~
Meghan Trainor
★★★★★★★★

"Eh, Resh!" Seru India saat Resh baru saja datang dan meletakkan tas serta jaketnya di bangku tempatnya duduk. Setelah meletakkan tasnya, Resh menoleh kepada India yang ada dihadapannya.

"What?" Tanya Resh sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Umm... Sherra belum datang sampai sekarang nih, she always comes to school early, but today... Dia belum datang." Ucap India. "Do you know where is she?" Tanya perempuan itu sebagai lanjutan dari perkataannya sebelumnya.

"Hah? Dia belum masuk?" Resh mengernyitkan alisnya kebingungan. Pasalnya, Resh juga tau bahwa Sherra selalu datang pagi. Pikiran Resh lantas tertuju pada kejadian kemarin. Sherra hujan-hujanan dengannya yang... Uh.. Sedang terbawa emosi. Sekarang Resh benar-benar merasa bersalah.

"Resh, kamu tau sesuatu?" Tanya India sambil menatap Resh heran. Resh tidak menjawabnya, malah mengeluarkan ponsel dari sakunya dan membuka aplikasi berpesan, lalu menekan layar tepat pada kontak Sherra.

Resh Brown: Sher..
Resh Brown: Kamu nggak sekolah?

Beberapa saat setelah Resh mengirimkan pesan tersebut, seorang persmpuan masuk ke dalam kelas. Sherra datang. Resh merasakan sedikit kelegaan dalam hatinya melihat Sherra baik-baik saja.

Oh, tunggu sebentar!

Jika diperhatikan baik-baik, Resh tidak menjumpai kata 'baik-baik saja' pada wajah Sherra saat ini. Wajah Sherra sangat pucat, ditambah tubuhnya lunglai lemas. Sherra pun mengerutkan dahinya sambil menutup mata. Seperti menahan rasa pusing. Resh yang melihat tanda tidak baik dari tubuh Sherra langsung mendekati Sherra dengan langkah cepat.

"Sher.. Sher! Kamu gapapa?" Tanya Resh panik. Sherra membuka matanya dengan perlahan, lalu menatap Resh dihadapannya yang sedang memegang kedua bahunya. Jantung Sherra berdetak cepat saat menyadari bahwa Resh sedang menatap wajahnya dalam-dalam.

"G-gue gapapa." Ucap Sherra gugup. Yah.. Sherra memang berbohong. Pagi ini dia sebenarnya ingin izin sakit kepada pihak sekolah, tetapi mengingat ada kegiatan perkemahan -tepatnya besok lusa-, dan hari ini adalah hari dimana diadakan pemberitahuan akan segala hal pada perkemahan nanti, maka Sherra mengurungkan niatnya untuk izin sakit dan berangkat bersiap dari rumah serta berangkat pukul setengah tujuh pagi. Sebenarnya, sejak semalam Sherra mengalami demam dan pusing. Bahkan hingga saat ini.

"Kamu bohong." Ucap Resh yakin. Resh segera menjauhkan tangannya dari kedua bahu Sherra dan menyuruh Sherra duduk di bangku perempuan itu, yang ada tepat di depannya.

"Kamu sakit, Sher.." Kata India. "Kenapa kamu maksa masuk sekolah?" Lanjut India dengan cemas.

Sherra tersenyum, "Gue gapapa." India pun menyerah dan mendengus kesal karena Sherra tetap saja sok kuat dan tidak mau mengatakan bahwa dirinya sakit.

"Sher, kamu udah makan?" Lagi lagi Resh bertanya.

Sherra mengusap lengannya yang kedinginan dan mengangguk, "Udah." nyatanya belum. Mana mungkin orang terburu-buru ke sekolah sempat makan pagi?

Resh memicingkan matanya. Dia tidak percaya satu pun ucapan yang keluar dari mulut Sherra untuk saat ini. Perempuan ini berusaha bersikap kuat. Itu kentara sekali dari sikap Sherra.

Resh meraih jaketnya dan menaruhnya di bahu Sherra. Lalu mengajak Sherra bangkit berdiri dan menarik Sherra untuk berjalan keluar kelas. "Ya, bilang ke gurunya.. Sherra sakit, Resh lagi ngurusin orang sakit.. Gitu ya.. Thanks." Tanpa menunggu jawaban dari India, Resh terus saja berjalan sambil menggenggam tangan Sherra yang berjalan dengan lambat.

Our Fresh TeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang