"I thought, I saw a man brought to life. He was warm, he came around and he was dignified."
~Torn~
Natalie Imbruglia
★★★★★★★★"Selamat pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan masuk."
Pagi itu, guru pengajar sekaligus wali kelas membuka pelajaran dengan berita adanya anggota baru dalam kelas mereka. Anak yang dimaksud masuk ke kelas. Semua mata langsung tertuju padanya.
Perempuan. Anggota baru di kelas Sherra adalah seorang perempuan berkulit putih. Rambutnya berwarna coklat gelap dan panjang sebahu dengan tubuh yang tinggi. Mungkin sekitar 170-175 cm. Dan Sherra rasa, perempuan ini bukan keturunan Indonesia. Wajahnya cantik, bukan cantik khas orang indonesia. Lebih seperti orang luar negeri. Dan yang membuat Sherra lebih yakin lagi jika perempuan ini bukan keturunan Indonesia adalah matanya. Warna matanya hijau, bukan coklat atau hitam seperti orang keturunan Indonesia.
"Selamat pagi teman-teman, namaku India Kate Gants. Kalian bisa panggil aku India. Great to see you all, guys."
Anak-anak dikelas mulai berbisik-bisik. Sebagian laki-laki terdiam dan menatap kepada India dengan penuh harap. Dan sebagian perempuan di kelas Sherra mulai menggosip tentang segala hal, mulai dari rambut, warna mata, warna kulit, dan sebagainya. Sherra yang mendengari bisikan-bisikan gosip hanya bisa menghela nafas dan mengabaikan desas-desus itu. Karena itu bukan urusannya.
"Baiklah, cukup untuk perkenalannya. India, kamu bisa duduk di samping Resh. Resh, tolong angkat tangan."
Mendengar perintah dari guru, Resh langsung saja mengangkat tangannya. Dan gadis bernama India itu melangkah menuju tempat duduk di samping Resh, tepat di belakang Sherra.
"Hai."
Sherra menoleh ke kanan dan kiri, tetapi tidak menemukan siapapun yang disapa oleh sang murib baru. Akhirnya Sherra mendongak kearah depan dan menatap mata hijau India.
"Lo nyapa gue?" Tanya Sherra. India mengangguk. Lalu menjulurkan tangannya hendak bersalaman. "I'm India, and you?"
"Everyone called me Sherra." balas Sherra sambil mengulurkan tangannya unjuk menjabat tangan India. 'The bitches one.' tambah Sherra dalam hati saat bersalaman dengan India. Yah, mungkin dia harus terbiasa dengan julukannya itu. Dan.. Dia sudah mulai terbiasa.
"Hello.. You must be.. Awan? Right?" Awan yang merasa namanya disebut menoleh ke arah suara itu dan mengangguk.
"Lo kenal dia?" Tanya Sherra sambil memutar badannya menghadap India yang sudah meletakkan tas diatas meja dan duduk di bangku sebelah Resh.
Sekali lagi perempuan itu mengangguk. "We've met at the student exchange last year. He's very smart and brilliant guy, of course i can't forget him. Siapa yang bisa lupa sama anak yang bisa kerja soal 'Mekanisme Kevin-Helmholtz' dalam pertemuan pertama pertukaran pelajar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fresh Tea
Teen FictionOur Series 2, cerita kedua dari trilogi Ours. Menenangkan. Itulah definisi dari teh tawar. Aromanya mampu membuat banyak orang menjadi lebih rileks. Sama dengan Elsherra Olivia Christian. Sifatnya yang tenang adalah andalannya. Hidupnya selalu tawar...