Plain 4

3.9K 255 28
                                    

"Raise up, cup up for all my day ones. Two middle fingers for the haters. Life's only getting greater."
~Good Life~
G-Eazy ft. Kehlani
★★★★★★★★

Upacara bendera akan dimulai lima menit lagi. Tujuan upacara kali ini, selain sebagai kegiatan rutin per bulannya, juga sebagai pengumuman kemenangan tim basket sekolah menjadi juara 1 pertandingan basket se-SMA tingkat nasional. Ya, tim basket sekolah mereka menang dalam pertandingan itu. Tentu saja itu menjadi suatu kebanggaan besar bagi sekolah.

Anak-anak berjalan menuju lapangan untuk upacara bendera. Dan Sherra yang berbadan agak lebih tinggi dari perempuan sekelasnya, memilih berbaris di belakang. Karena alasan utama yaitu di bagian depan panas, dan bagian depan juga dikhususkan anak-anak yang lebih pendek darinya. Semakin depan, semakin pendek badannya.

Saat upacara sudah selesai, dia menoleh ke kanan kiri untuk melihat keberadaan tim basket sekolah mereka. Belum ada. Mereka belum sampai di sekolah. Rencananya, saat tim basket itu kembali ke sekolah -tepatnya pagi ini- anak-anak basket akan langsung menerima penghargaan dari kepala sekolah dan guru-guru staf pimpinan karena lomba yang mereka menangkan.

Baru saja Sherra mencarinya, anak-anak tim basket muncul dari pintu gerbang sekolah dengan piala bergilir yang mereka dapatkan, juga wajah lelah sekaligus puas yang tercetak jelas. Mata Sherra otomatis mencari seseorang. Ya, Resh.

Dan, Sherra melihatnya. Resh berpakaian kemeja biru gelap dengan jeans biru terang, serta sepatu basket merah yang melekat di kakinya. Senyum di wajahnya tampak merekah walau ada guratan lelah yang menghiasinya, dan di punggungnya ada tas ransel berukuran sedang berwarna hitam, serta ada juga tas basket yang diselempangkannya.

Seluruh warga sekolah langsung bersorak dan bertepuk tangan ketika mereka datang. Sherra dapat mendengar jeritan-jeritan perempuan yang mengidolakan Resh. Saat itu pula, Resh meolehkan kepalanya ke kanan dan kiri, pertanda lelaki itu sedang mencari sesuatu.

Resh tersenyum lebar saat melihat ke deretan baris kanan, tempat para laki-laki dan para fansnya berdiri. Para lelaki itu sedang bertepuk tangan, sedangkan fans peremuannya menjerit histeris saat Resh tersnyum lebar ke arah mereka.

Sherra mengikuti arah pandang Resh sambil mendongakkan kepalanya. Mungkin saja Resh terenyum karena seseorang yang dia suka. Sherra tidak dapat menemukan perempuan mana yang disenyumi oleh Resh. Atau jangan-jangan... Resh tidak tersenyum kepada perempuannya, tetapi pada...

Tidak-tidak! Sherra menepis pikiran itu. Mana mungkin... Mungkin saja, Resh memang benar-benar tersenyum kepada fansnya. Cerita Natha memang membawa dampak buruk bagi pikirannya.

"Kepada seluruh anggota tim basket, dipersilahkan menaiki podium upacara untuk menerima penghargaan dari sekolah." Ujar sang pembina upacara, yang disusul naiknya anak-anak tim basket satu per satu. Menimbulkan sorakan riuh dan tepukan tangan yang semakin keras di seluruh barisan upacara.

Semua anggota tim basket menerima piagam dan medali dari sekolah sebagai penghargaan. Nanti pasti mereka akan mendapat uang tunai juga, tetapi tidak diberikan di atas podium. Mereka juga disalami oleh masing masing guru di sekolah itu.

Saat tim basket turun dari podium, upacara dibubarkan. Dan anak-anak diizinkan pulang karena guru guru harus rapat. Sherra hanya berjalan sendirian ke lorong yang menuju kelasnya. Dia tidak memiliki sahabat, hanya mengingatkan kalau kalian lupa.

Di ujung lorong, anak anak basket sedang berkumpul, dan dikerumuni oleh anak anak yang mengucapkan selamat. Sherra melihat Sam yang sedang menyelamati teman temannya yang ikut bertanding. Kalau tidak salah.. Yang kakaknya selamati saat ini adalah kapten tim basket... Dan kalau tidak salah, namanya Varo.

Our Fresh TeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang