Buat kalian yang sudah tamatin cerita ini, gue mau bilang kalau cerita ini gue revisi. Iya, gue anti banget sama part2 awal cerita ini, ew. Jadi gue bakal rombak ulang, sumpah demi apa ini bakal sangat-sangat beda sama yang awal, endingnya juga mungkin beda mungkin engga. Gue belum bisa pastiin, masih bingung. Ntar aja gue fikirin tentang itu.
Dan buat kalian yang baru nyampe, selamat lo bebas dari kealayan gue saat menulis part2 awal novel ini. Gue nulis pas SMP, harap maklum. Dan buat kalian yang baru, baca part yang udah gue revisi aja. Kalau udah gue revisi gue akan mencantumkan "sudah di revisi" diawal paragraf. Kalau belum jangan baca, karena ofc ga akan nyambung. Literally, maafin gue yang sangat telat mau revisi ini. AHAHAHAHA.
Oke, selamat membaca.
• • •
Dulu, gue hidup dengan hidup yang ga begitu teratur. Ya, seperti kehidupan remaja biasanya. Gue kadang begadang, makan 1 kali sehari, dan terlambat masuk sekolah. Apa lagi gue ini fangirl BTS garis kerad, sama boyband baru dengan nama TXT, mampus gue stand big hit, hehe. Kehidupan gue memang sangat-sangat berantakan, Mama gue juga ga begitu keras sama jadwal rutinitas gue. Yang penting gue masih mau ngemas rumah dan sebagainya. Gue juga mendapat peringkat 3/4 setiap semesternya. Berantakan dalam arti: gue ga memiliki tujuan hidup. Gue belum bisa memprediksi jadi apa gue nanti.
Disaat gue masih kecil, gue bercita-cita menjadi Cinderella, atau Aurora, dan mungkin teletabis. Semakin besar saat SMP, cita-cita gue itu Guru. Guru menggambar, ga guna banget emang. Dan sekarang, cita-cita gue hanya satu, lulus dengan nilai yang bagus. Gue udah kelas 12, banyak banget yang harus gue fikirin buat kedepannya. Dan semoga, semuanya sesuai dengan apa yang gue mau.
Oh iya, gue tinggal di Tanjungpinang. Gue rasa lo pada ga tau Tanjungpinang ya kan? Lo tau Batam? nah deket tuh. Tetangga. Sedikit tentang Tanjungpinang, tempat gue tinggal ini masih asri. Masih banyak pohon di tepi jalan, belum banyak pembangunan seperti di ibu kota, dan tentunya ga ada yang namanya macet. Kami begitu damai dengan kehidupan masing-masing. Kalau lo ngira tempat gue ini kampung, lo salah. Di tempat gue tetap ada Mall, Bioskop, Cafe, Timezone, KFC, dan tempat Hangout seru lainnya. Kapan-kapan ayo mampir, lo harus nyobain gong-gong, enak banget!
Btw, gue ini sudah punya pacar. Masih sangat aneh sih menurut gue, karena gue dan pacar gue tidak melaksanakan yang namanya PDKT. Padahal nih ya, masa-masa PDKT adalah masa paling indah sebelum pacaran. Tapi apa boleh buat, gue dipaksa pacaran sama cowo keturunan bule bernama, Erwin Handika Putra. Cowo satu ini aneh banget, dia ganteng tapi maksa cewe biasa aja kaya gue pacaran sama dia. Belum lagi dengan sifat posesif dia yang selalu mengatur hidup gue, gue ga boleh pergi sama ini, ga boleh kesitu, tidur jam sekian, hape gue di kontrol, gue ga boleh ngelawan, gue harus jadi gadis penurut, dan banyak lagi hal-hal yang menjadikan gue Krisia yang berbeda. Satu-satunya sisi positif adalah, hidup gue jadi sangat-sangat teratur.
Gue tentu pada awalnya menolak kehadiran dia, tapi lama-kelamaan gue lemah. Dia terlalu sempurna untuk diabaikan. Dia cakep, tajir, tenar, dan royal. Gue butuh apa, dia gercep nyediain apa yang gue mau. Ortu kami juga sama-sama setuju sama hubungan kami.
Lebih dari itu, Erwin memang sangat pengertian dan perhatian sama gue. Seolah-olah dia menawarkan gue tempat termewah dengan segala fasilitasnya lengkap kasih sayang yang full, dan ofc, gue nyaman.
Sisi buruknya?
Lo pernah baca novel tentang cowo posesif? Film? atau mungkin lo punya cowo posesif?

KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive
Teen Fiction[akan direvisi besar-besaran, silahkan segera tamatkan novel ini, atau tunggu hasil revisinya, trims] Erwin Handika Putra, cowo ganteng yang memiliki sifat keras dan terkesan bossy. Benci di tolak dan selalu ingin nomor satu. Ia tak pernah mengenal...