Sudah direvisi.
You can't change someone who doesn't see an issue in their actions -Unknow.
Playlist: Yellow Claw, Till it hurts.
-
-
-
Hal tersederhana namun membahagiakan versi Erwin adalah sekedar melihat Cia tersenyum untuknya, karenanya, dan miliknya. Gadis itu, Krisia Libona atau yang kerap dipanggil Cia adalah gadis berwajah cantik dengan tatapan penuh intimidasi, Erwin adalah cowo dingin yang cukup introvert namun sering terintimidasi dengan tatapan menusuk milik pacarnya itu. Beautiful she dangerous, begitu Erwin menggambarkan Cia. Satu-satunya gadis yang berani membalas tatapan Erwin yang penuh emosi, satu-satunya gadis yang berani mencakar wajah Erwin hanya karena Erwin tanpa alasan mematikan WIFI saat itu ketika si gadis sedang asik menonton MV BTS yang katanya baru saja COMEBACK itu.
Ugh, shes kinda hot bruh.
Pertama kali mereka bertemu adalah ketika mereka berdua bertabrakan secara tak sengaja di koridor sekolah, klise. Tapi Erwin berterima kasih pada pertemuan hari itu. Sudah sangat jelas hari itu dirinya marah dan emosi karena seseorang menabraknya, namun ketika mata mereka bertemu Erwin bersumpah ia sulit menelan salivanya sendiri. Cia terlihat berdiri terpepet dinding dan tubuh Erwin, jika biasanya tatapan takut atau setidaknya tatapan menyesal yang akan Erwin dapatkan ketika seseorang mengganggunya, ali-alih yang ia dapatkan adalah tatapan sinis dan tak kalah melemparkan emosi balik. Cia berdiri tegap dengan dagu terangkat, menatap balik mata Erwin tanpa rasa takut atau semacamnya, kesimpulannya Erwin tak akan mudah menindas Cia.
"Jauh-jauh sana, Lo bau!" kata Cia hari itu, Erwin sontak langsung melotot tak terima.
"Bau apa gue?" dan jawaban absurd milik Cia namun mampu membuat Erwin pertama kalinya terkekeh kecil dilingkungan sekolah.
Saat itu mata cia makin meyipit, lalu ia berbisik penuh tekanan. "Bau lambung!"
"Dih, seneng? Eh lo sana woi jauh-jauh!" lanjut gadis itu dengan sedikit menaikan intonasinya, tangan mulus Cia mendorong tubuh tegap Erwin dengan tenaganya. Erwin mundur lalu tanpa basa-basi Cia berjalan meninggalan Erwin menuju kelasnya sendiri, tak menoleh lagi meski Erwin cukup berharap begitu. Erwin belum tau namanya.
Hari selanjutnya Erwin semakin tertarik, ia jatuh cinta untuk pertama kalinya. Gadis itu, si singa menggemaskan berhasil membuat dirinya 100% pusat perhatian Erwin Handika Putra. Hanya dengan kelakuan ajaibnya yang berhasi membuat Erwin menahan gemas mati-matian, dengan tawa lepasnya ketika mereka bercanda mampu membuat Erwin merasa ingin membawa gadis itu ketempat yang hanya akan ada mereka berdua, membuat Erwin jatuh dan rapuh ketika gadis itu menangis, membuat Erwin egois luar biasa, rasa tak terkontrol memenuhi dirinya, ketika cinta, nafsu, dan emosi menjadi satu yang biasanya disebut obsesi,menimbulkan perilaku posesif khusus teruntuk Cia, gadisnya.
Erwin juga bingung dengan tingkahnya itu, ia tak pernah ingin memiliki sifat negatif yang kerap menimbulkan masalah dihubungan mereka, namun ketika ia menahan segalanya,yang terjadi hanyalah luka Erwin dan tangisan pecah Cia. Itu seperti, hm, kau tau? Semacam ingin memiliki secara lebih dan lebih, hanya milik dirimu sendiri, begitulah rasanya cinta,cinta sekali.ketika seseorang pria yang berhasil merebut fokus Cia dari Erwin, rasa cemburu dan benci akan muncul secara bersamaan, menggebu-gebu, dan bum. Erwin akan memberikan beberapa sentuhan telak yang tentu saja tak pelan, lalu jika sudah puas Erwin akan berhenti, Cia dan Erwin bertengkar, tak jarang Cia lelah dengan gangguan yang ada pada diri Erwin, Cia mengakhiri hubungan mereka. Disitulah saat yang terburuk, Erwin akan melakukan hal-hal yang menyakitinya seperti cutting, dan Cia tak punya pilihan lain selain menarik kembali ucapannya. Ya sebut saja dengan posesif, begitu benar?
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive
Teen Fiction[akan direvisi besar-besaran, silahkan segera tamatkan novel ini, atau tunggu hasil revisinya, trims] Erwin Handika Putra, cowo ganteng yang memiliki sifat keras dan terkesan bossy. Benci di tolak dan selalu ingin nomor satu. Ia tak pernah mengenal...