40 (b) ending

15.6K 594 83
                                        

HUA ENDING MASA:(
SEDIH AKU TUH
SEDIH GA KALIAN?
Nanti deh ya curcolnya, aku udah gemas mau ngetik cerita couple ini:)

Selamat membaca!!

Bukan perpisahan yang menyakitkan, tapi kilas balik kenangnya.

•••

Gadis dengan balutan gaun berbahan lembut berwarna baby pink, gaun dengan panjang hingga menutupi kaki jenjangnya begitu menarik dengan sedikit gemerlip blink-blink, rambutnya digulung ke atas, lengkap dengan aksesoris mini crown. Beberapa helaian rambut terurai disamping kiri dan kanannya. Mata almond gadis itu semakin terbentuk karena eyeliner yang menyapu garis matanya, eyeshadow nude, serta bulu mata yang melentik ke atas, pipinya terlihat lebih tirus karena highliter yang membentuk, tetap diberi sapuan blush on. Bibirnya diberi goresan lipstick mate senada dengan warna natural bibir Cia.

Anting-anting panjang dengan bandul bulu ayam berwarna senada dengan gaunnya hanya terpasang disebelah kanan, pergelangan tangannya kosong ia beri sentuhan jam tangan mungil berwarna gold. Heels 7 cm, berwarna putih mengkilap. Pouch berisi ponsel, dompet, powerbank, serta undangan promnight.

Gadis itu tersenyum puas melihat riasan hasil Ibunya.

"Makasih, Ma" tulus Cia lalu memeluk erat tubuh Desi. Desi membalas pelukan anak sulungnya tak kalah erat. Lalu melepas pelukan Cia, menatap mata gadis itu.

"Cantik kamu"puji Desi ntah ke berapa kalinya.

"Mama sudah bilang sepuluh kali"cibir Cia lalu tertawa bersama Desi.

Bunyi klakson mobil membuat perhatian mereka terbagi, Cia mengintip lewat jendela. Ah mobil hitam Erwin sudah terpakir dihalaman rumahnya. Cia tersenyum senang.

"Erwin?" tanya Desi memastikan. Cia menoleh dan mengangguk.

Desi mengelus lembut pipi Cia.
"Selamat bersenang-senang Cinderella"

Cia tertawa lalu mengecup kedua pipi Desi.

"Aku pergi ya Ma, Dadah"

Cia berjalan anggun keluar, ketika ia sampai didepan pintu dia berhenti melangkah. Tangannya menyentuh dinginnya kenop pintu, hatinya tiba-tiba merasakan sesak yang dalam. Tapi ia tak tau apa alasannya. Bahkan Cia menarik hembuskan nafasnya beberapa kali, baru mengangguk mantap. Membuka pintu, hal yang pertama ia lihat adalah seluit pria yang bersandar pada mobil. Cia tersenyum melihat Erwin.

Dengan langkah anggun Cia berjalan mendekat, menatap penuh kagum penampilan Erwin malam ini. Pria itu memakai kemeja pastel, dilapisi jas putih, celana kain, lengkap dengan sepatu pentofel. Jika biasanya pasangan pria menata rambut rapi-rapi justru Erwin memakai topi hitam. Erwin sama kagumnya dengan Cia, melihat bidadari miliknya membuat Erwin ingin menarik Cia ke KUA. Menikah dan hidup bahagia.

Erwin menyodorkan sepucuk bunga mawar baby pink kearah Cia, Cia tersenyum kecil lalu menerima. Menghirup aroma manis dari mawar yang masih belum mekar.

"My beauty angel, so perfect tonight. I wanna marry you right now babes" bisik Erwin dengan suara beratnya. Tangan Erwin mengelus pipi Cia lembut, lalu semakin masuk, menarik pelan wajah gadis itu mendekat. Jantung Cia memompa cepat, pesona Erwin begitu membuatnya lemah. Ditambah sentuhan hangat.
Erwin melepas topinya, lalu mengecup lama kening Cia. Membuktikan seberapa besar Erwin menyayangi gadis dihadapannya. Setelah itu Erwin menempelkan keningnya dikening Cia menatap dalam gadisnya itu. Ditatap seperti itu membuat pipi Cia memerah.

PossessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang