27

15.1K 738 18
                                    

Hai
Im back.
Rindu ga? Saya hiatus itu untuk UNBK kok bukan apa-apa.

Jangan lupa vote dulu ya..
Thankyou❤

Happy reading.

Kamu adalah alasanku tetap menjaga hati dan terus memperbaiki diri.

•••••

Erwin menatap kosong sepatu kets Sekolahnya, wajahnya lusuh dan terlihat sangat lelah. Pakaiannya juga kusut ujung ke ujung, meski begitu ada rasa lega didalam hatinya. Saat panggilan toha di pansut tadi adalah pencerah digelapnya ruang. Cia rupanya tidak terjatuh kelaut lepas, gadis itu berpegangan pada batang kayu yang tumbuh ditebing. Sungguh erwin bersyukur. Sekarang erwin berada dikediaman cia, cia sudah beristirahat. Gadisnya itu mengalami shock berat.

Erwin mengalihkan tatapannya kepada cia yang terlelap damai, erwin beranjak dari sofa menuju kasur cia dan duduk ditepinya. Tangannya mengelus pelan rambut gadis itu. Erwin sempat merasa rapuh ketika cia terjatuh, saat panggilan toha terdengar dia menoleh dan bangkit mendekati tebing tersebut dan terbelak melihat cia sedang berpegangan batang kayu dengan derai air mata. Dengan cepat erwin meraih tali yang untungnya berada tak jauh dari mereka, cia langsung meraih tali dan memanjat. Syukurlah cia selamat.

"Sayang"panggil erwin lirih sambil menggenggam tangan cia.

"Maafin aku ya"ucap erwin seiring air matanya luruh.

"Maaf"seraknya lalu mencium lama punggung tangan cia yang masih tetap tidur pulas.

"Aku ga tau mau bilang apa selain maaf, cia"

"Maaf buat kamu sakit, maaf buat kamu kecewa"

Erwin menatap gadisnya yang tertidur lelap, "Maaf karena sikap egois aku kamu menjadi seperti ini. Aku takut kehilangan kamu, sangat takut"

"Tapi satu hal yang harus kamu tau, aku sangat sayang kamu"lanjut erwin tanpa mengalihkan tatapannya.

"Jangan tinggalin aku ya? Aku janji akan menyayangi sampai aku menua. Pegang kata-kata ku please. Aku cinta kamu, cia"tulus erwin.

Erwin mengelus lembut rambut cia,
Hatinya mencelos mengingat bagaimana eratnya pelukan cia beberapa jam lalu, mengingat kerasnya tangisan pilu cia. Bagaimana bisa gior bisa berbuat seperti itu? Ah iya gior... Kini 'sibanci' itu tengah diintrogasi polisi. Kedua orang tua erwin yang menanganinya. Andaikan membunuh tidak dilarang dinegara ini maka dengan senang hati erwin membunuh gior.

Erwin sangat berterima kasih pada tuhan karena mengizinkan cia selamat. Thanks god.

Thank you very much to Allah.

Erwin sendiri juga bukan muslim yang taat, bahkan dulu dia menganggap tuhan hanya dongeng penghantar tidurnya dulu. Namun sekarang dia sadar bahwa tanpa kuasa Allah dia tidak ada, tanpa kuasa Allah dia tidak akan bertemu dengan cia.

Allah akbar Allah akbar...

Ah, panggilan itu. Erwin melirik jam tangannya waktunya sholat Ashar. Erwin tersenyum kecil dan beranjak menuju toilet. Waktunya kembali.

•••••

"Dika!"

Merasa namanya dipanggil dika menoleh kearah sumber suara. Disana gadis berwajah menggemaskan memanggilnya. Dengan segera dika berlari menuju gadis bergaun putih.

PossessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang