Vote dulu guys...
Jangan jadi darkreaders keyHappy reading boss q💕
•••••
"Lo siapa?"tanya cia kepada erwin.DEG!
Erwin menatap cia tak percaya, apa ini? Kenapa gadisnya? Apa dia bercanda? Amnesia? Tidak mungkin!
"Aku erwin, hei kamu kenapa?"tanya erwin berusaha tenang.
"Erwin? Gue ga kenal siapa erwin! Lo salah orang!"jawab cia heran.
"Aku pacar kamu! Kamu kenapa? Kamu lupa aku? Kamu harus ingat lah! Kamu ingat aku ini pacar kamu"paksa erwin, ia sangat panik. Cia berkerut kening, ia mencoba mengingat erwin, kepalanya pusing mendadak, perutnya mual, keringat dingin bercucuran. Tangan mungilnya memijit pelipisnya pelan."auh! Mck! Pusing, lo keluar! Siapapun lo keluar sekarang!"cia membentak erwin memerintahkannya agar keluar daro ruangannya.
"hei! Kamu apa apaan?! Kamu ga bisa gini! Kamu HARUS ingat aku! Coba ingat aku cia"ucap erwin sambil menekan kata harus. Cia semakin pusing, mual diperutnya semakin menjadi.
"Lo keluar!"bentak cia keras. Hati erwin mencelos, gadisnya kini tak kenal ia siapa. Ia butuh penjelasan.Erwin keluar, kebetulan ia berpas pasan dengan desi. Tanpa berfikir panjang erwin menanyakan apa yang terjadi dengan cia.
"tante, cia kenapa? Kenapa dia ga ingat erwin?"tanya erwin langsung, desi menghembuskan nafasnya pelan. Ia harus memberi tau kepada erwin tentang apa yang terjadi.
"nak erwin kamu tenang dulu ya? Dengerin apa kata tante tanpa memotong"intruksi desi, erwin memgangguk patuh."Cia terkena amnesia, pukulan baseball itu terlalu kuat untuk cia. Salah satu sarafnya mengalami kegagalan fungsi mengakibatkan ingatannya mundur dua tahun yang lalu. Otomatis cia tak mengingat kamu. Dia baru kenal kamu beberapa bulan ini, tapi kata dokter amnesia cia tak permanen. Masih ada kemungkinan ia akan ingat kembali walau tak tau kapan. Jadi tante mohon jangan memaksa cia mengingat apapun, tentang kamu termasuk. Bukan apa, kata dokter cia tak bisa dipaksa atau akan bersifat fatal. Cia bisa amnesia permanen"jelas desi tenang, apa yang erwin rasa? Hancur.
"tante minta maaf, kamu harus jauhin cia untuk beberapa saat ini ya? Kita tunggu aja biar cia kembali mengingat kamu dengan sendirinya"putus desi, erwin tak kuat membendung airmatanya jadilah air matanya banjir.Erwin berlalu dari sana, tanpa pamit.
Ia berjalan menuju lift ia ingin ke rooftop. Ia perlu menenangkan dirinya. Hatinya sudah cukup hancur.sampailah ia dirooftop, deru nafasnya tak teratur. Angin senja menerpa wajahnya.Kenapa semua ini bisa terjadi?
Apa salahnya?
Kenapa gadis yang paling ia sayang bisa melupakannya?
Dia harus bagaimana?Hatinya semakin hancur mengingat tatapan asing dari cia, mengingat desi yang melarang erwin kembali dekat dengan cia. Disatu sisi ia ingin cia mengingat dirinya disisi lain ia tak ingin kondisi cia memburuk.
Flashback...
"Erwin aku mau permen kapas itu"pujuk gadis berwajah imut yang tak lain adalah cia. Erwin tersenyum melihat gadisnya bersikap manja padanya, ia seakan dibutuhkan.
"oke, mau warna apa?"tanya erwin sembari mengelus rambut cia sayang.
"warna pink aja, tapi bungkusnya panda. Ga mau tau"jawab cia dengan pipi yang dikembungkan. Erwin semakin gemas, ia menarik cia kedalam pelukannya. Sungguh ia sangat menyayangi gadis ini."mang, satu ya. Bungkusnya yang panda. Pacar saya cerewet emang"ucap erwin kepada abang abang permen kapas. Si abang tersenyum melihat cia yang masih dipelukan erwin. Cia malu, ia menenggelamkan wajahnya kedada bidang erwin. Siabang memberikan permen kapas pink jumbo kepada erwin, erwin menerimanya dan menyerahkannya ke cia. Dengan senang hati cia menerimanya.
"ih manis! Kamu mau?"tawar cia sambil menyodorkan permen kapasnya kearah erwin.
"engga ah! Kamu kan lebih manis. Liat kamu aku udah seneng kok"tolak erwin disertai godaan. Cia tersenyum, semburat merah muncul dipipinya."eh, hujan"ucap cia yang merasakan rintikan air ditangannya. Erwin juga menyadari karna hujan semakin lebat. Erwin menarik cia ke stand untuk berteduh sementara. Jika kalian penasaran mereka dimana jawabannya adalah bazar makanan dan minuman.
"Dingin ga?"tanya erwin. Tangannya mengelus pipi cia lembut.
"Engga. Main hujan yuk"ajak cia semangat, entah dari mana ia mendapatkan ide gila itu. Cia menitipkan tas dan permen kapasnya kepada penjaga stand tempat ia berdiri.
"engga! Kamu bisa sakit sayang"tolak erwin halus, ia tak ingin mengacaukan mood baik gadisnya.
"Ih kamu! Ayo! Sekali sekali"pujuk cia
"Engga sayang, kamu nanti sakit"tolak erwin lagi, cia mulai geram. Ia mencari ide."Oh aku tau! Kamu malu ya main hujan sama aku? Secara kan disini banyak kakak kakak cantik. Aku kan ga sebanding mereka. Kamu malu kan punya pacar aku?"tuduh cia.ia bercanda, berniat erwin menerima ajakannya untuk bermain hujan.
"kamu ngomong apa sih? Aku ga malu! Ngapain? Kamu cantik dibanding mereka. Aku ga mau main karna-"
"karna kamu malu punya pacar aku!"potong cia, erwin semakin bingung dibuatnya.
"engga sayang"bantah erwin.
"boong! Ya udah kalau malu! Aku main ujan sama abang abang ganteng aja! Bye!"baru saja cia sekali melangkah erwin sudah menarik tangannya."jangan coba coba. You is mine baby girl!"peringat erwin.
"really? Fine! Im yours but if you follow me play with rain"jawab cia
"ok! Lets go my girl!"ajak erwin dan menarik cia ketengah hujan, syukur tak ada petir. Mereka bermain hujan, berlari larian, saling kejar kejaran, tertawa bersama. Kadang cia cemberut ketika erwin dengan lancang memeluknya dan mengecup pipi atau keningnya. Mereka menjadi pusat perhatian sekarang.Erwin memeluk cia erat, kening mereka bersentuhan. Mata mereka beradu, nafas mereka juga tersengal sengal karna lelah berlari larian.
"i love you my baby girl"lirih erwin
"i love you too my possesive boy"balas cia, selanjutnya mereka berpelukan.Flasback end.
"ARGH!"pekik erwin frustasi, ia menendang pot bunga disampingnya dan memukul dinding sehingga tangannya berdarah. Ia tak peduli lagi dengan keadaan, ia marah. Ia ingin memarahi seseorang tapi siapa? Ini salahnya oleh karena itu ia menyakiti dirinya sendiri. Ia terduduk lemah, tak kuat menanggung beban tubuhnya. Ia menunduk dalam, air matanya jatuh bersamaan hujan yang datang dengan deras.
Tanpa sepengetahuannya dari jauh seorang gadis menatapnya dengan pilu, ia ingin menghampiri pria itu namun ia tak bisa.
•••••
Haiii!Gimana nih cia?
Erwin kesian:((
Dan siapa cewe yang ngeliat erwin dari jauh??
Tokoh baru kah?Komen 'next' biar author tau ada yang nunggu kelanjutan cerita ini...
Sorry for typo🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive
Teen Fiction[akan direvisi besar-besaran, silahkan segera tamatkan novel ini, atau tunggu hasil revisinya, trims] Erwin Handika Putra, cowo ganteng yang memiliki sifat keras dan terkesan bossy. Benci di tolak dan selalu ingin nomor satu. Ia tak pernah mengenal...