24

14.9K 767 37
                                    

Hayyyy

Saya kembali,semoga suka.
Btw saya bakal sedikit egois yah,rate possesive mau saya naikkan setidaknya 20 besar so saya bakal bertindak egois kali ini:)

200 vote and 50 komen to next.

Saya tau kok banyak readers yang sider disini makanya saya kaya gini. Dari pada saya private?atau harus diprivate aja?

Jadi silahkan vote dan spam komen kalian dilapak saya^-^

Semoga berhasil,happy reading...

•••••

Aku benci sendiri,
Karna sendiri memaksaku untuk merindukanmu tanpa batas.
-Cia-

Cia merenung,dia sekarang berada di kelasnya,menatap kosong kearah depan dengan wajah datar. Sesekali ia menghela nafasnya kasar. Kenapa segalanya menjadi hancur. Padahal baru kemarin mereka bertemu dan akhirnya erwin mengklaim dirinya.

Flashback...

Bruk!

Tubuh cia terasa ditubruk kuat,bahkan sampai kuatnya gadis itu sampai mundur hingga mentok ke tembok. Tubuhnya nyeri seketika.

"Awh"rintihnya sambil memejamkan matanya. Saat membuka mata yang dilihat cowo tampan bak prince charming menatapnya dalam.

"Lo kenapa?"heran cia,bahkan gadis itu melupakan rasa nyeri yang sempat menyerangnya.

Tidak ada jawaban cia kembali membuka suara,"Lo yang nabrak gue ya?"

Cia mendengus kesal karna pria dihadapannya masih diam dengan tatapan misterius.

"Gj banget lo!misi gue mau lewat!"ketus cia sambil mendorong tubuh pria nyebelin itu.

Setelahnya cia berjalan begitu saja meninggalkan pria yang tak ia kenali itu. Cia tak menyadari bahwa jantung pria yang ia maki itu tengah berdegub kencang.

"She is mine"lirih pria itu tanpa cia sadari sama sekali.

"Huft!"dengus cia kesal,kenapa harus putus sih?cia menyesal tapi sudah terlambat. Tiba tiba ponselnya berdering,tertera nama angga disana. Dengan malas cia mengangkat namun ucapan angga membuatnya membeku. Angga menemukan dimana kantor polisinya.

Dengan sigap cia langsung membereskan buku bukunya yang  berserakan di mejanya. Dan langsung cabut dari sekolahnya lewat belakang. Cia beruntung memiliki tubuh tinggi semapai jadi cia tidak terlalu kesulitan memanjat tembok. Berhasil turun cia langsung berlari kencang kearah mobil angga yang sudah terparkir dihalte tak jauh dari sekolah cia.

Cia membuka pintu dengan kasar dan langsung nyelonong masuk,"Angga sumpah demi apa lo jumpa kantor polisi yang nahan diko?"

Angga menjalankan mobilnya kemudian mengangguk tegas,"gue ga sengaja jumpa,gue di supermarket terus didepannya ada toko jual macam macam jendela,pintu,dan lain lain terus sampingnya dikit ada kantor polisi gitu"

Cia mendesah lega,semoga segalanya lancar. Semoga.

•••••

"Hai,gue krisia"sapa cia kepada pria dihadapannya yang dipenuhi tato disekujur tubuhnya.

"Lo siapa?"tanya diko. Cia berusaha tenang,ia sedang berbicara pada penjahat sekaligus penyelamat hubungannya.

"Gue krisia..."cia meringis kesal,kenapa dia mengulang ucapannya. Bego sumpah.

"Gue tau,lo barusan bilang. Maksud gue,gue kan ga kenal lo siapa trus ngapain nemuin gue?"tanya diko masih tetap tenang.

"Gue...temennya gior"cicit cia pelan.

"Giorgino?"cia mengangguk.

"Trus?"tanya diko lagi.

"Gue mau nanya tentang adiknya,salsa"cia tidak menangkap wajah tak suka dari diko. Dia hanya ber oh saja.

"Lo pacaran sama salsa?"

"Engga,gue deket sama dia itu pas dia masih SMP kelas lapan terus gue kelas sepuluh"bantah diko.

"Tujuan lo deketin dia apa?"tanya cia mencoba membuka rahasia.

"Ga ada,dia itu bocah. Paling cuma gue mainin"jawab diko santai.

"Lo...yang nidurin salsa?"lirih cia. Lama merespon diko akhirnya mengangguk. Cia bernafas lega,benarkan erwin bukan pelakunya.

"Lo bisa cerita diko?"

"Lo wartawan ya?"cia terbelak kemudian menggeleng cepat.

"Gue butuh penjelasan dari lo diko,gior mengira pelakunya cowo gue. Erwin handika,mungkin lo kenal?"diko mengangguk sebagai jawaban.

"Gior salah paham,dia ngira erwin yang nidurin salsa. Karna di diary salsa,salsa bilangnya erwin bukan lo. So dia salah paham dan dendam. Please lo jelasin ke gue diko"mohon cia sambil menatap diko memelas.

"Gue cerita,lo pasang telinga baik baik. Gue ga ngulang kedua kalinya. Gue kenal salsa karna salsa adeknya gior yang dulu temen nongkrong gue begitu juga erwin. Gue tau salsa suka gue,salsa bocah dan polos. Gue manfaatin dia,gue deketin dia. Gue pura pura ngajak dia belajar bareng padahal cari kesempatan aja. Gue nge-grape dia. Dia ga nolak,gue akhirnya punya kesempatan dan gue nidurin dia berkali kali. Gue pastiin gue yang ngambil kehormatannya tapi gue pastiin juga gue selalu pake pengaman. Gue yakin dia itu ketagihan,dan mungkin dia ngelakuin itu juga sama temen dia. Kebablasan mungkin?trus dia ngadu ke gue kalau dia hamil digedung tempat dia mati diperkosa,gue masih satu SMA ya meski umur gue udah beda sama yang seharusnya tapi tetap aja gue shock trus dia nyuruh gue nikahin dia,kan gila?gue ga mau. Trus gue cabut dan ga tau pagi paginya gue didatangin polisi dan ditangkap. Dan sekarang gue dipenjara"jelas diko. Sekarang segalanya sudah jelas.

"Trus masalah nama erwin itu karna nama gue itu erdiko dan dia windara salsa. Ambil nama depan kami berdua jadi erwin itu panggilan sayang dia ke gue gitu"lanjut diko.

Cia tak sadar menitikkan air mata,"Makasih diko,lo nyelamatin hubungan gue"

Diko membeku,kemudian dia menghapus air mata cia lembut.

"Udah lama ga ada yang lembut ke gue,udah lama ga ada yang nangis tulus ke gue. Makasih krisia"lirih diko.

"Lo kapan keluar dari sini?"tanya cia berusaha tersenyum.

"Dua minggu lagi gue out dari sini"senang diko.

"Gue tunggu lo ya"cia tersenyum dan diko ikut tersenyum.

•••••

Sihiyyyyy....

Udah pada tau kan kebenarannya:))

Komen to next atau saya ga bakal next;)bhahahaha*ketawajaad*

See u!

Bocoran:next gior bakal melakukan hal yang berhasil memancing amarah erwin(berhubungan dengan cia).

Mahardika anggara,

Big luv,Temen rumpinya sanha astroo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Big luv,
Temen rumpinya sanha astroo.

PossessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang