Sudah di revisi.
Playlist: Shaun - Way Back Home
I never leave your side, you will never be alone.
-
-
-
Cia kesal.
Menonton Erwin sedang main basket bersama teman-temannya harusnya menjadi hal yang menyenangkan, apa lagi kalau Erwin terlihat menguasai bola bundar itu. Tapi melirik tribun dipenuhi penonton yang hampir seluruhnya adalah perempuan mampu membuatnya bad mood. Resiko pacaran sama cowok most wanted sih ya, banyak cobaan. Erwin di bawah sana sudah membuka kemeja putihnya, menyisakan kaus putih polos yang sudah mencetak tubuhnya karena keringat. Membuat suasana semakin ribut, Erwin terlihat acuh sih, tapi gimanapun Cia ga buta. Melihat beberapa gadis centil yang nekat berdiri dipinggir lapangan dengan sebotol air mineral ditangannya. Mereka tuh lupa apa gimana kalau Erwin sudah punya pacar?
"Samperin aja kali kalau emang emosi," celetukkan jahil dari sisi kanannya membuat Cia menoleh, Dica. Kini wajahnya sudah dipenuhi dengan ejekan menyebalkan. Besok-besok dipenuhi jerawat nangis kejer dah tu.
Cia mendengus, "Berisik!"
"Yeu, berisik juga cewek-cewek di bawah sana! Apa lagi Cassandra, si bule-"
"Bule cabe!" potong Cia membuat Shireen tertawa lebar. Cassandra? Gadis super model yang tak tau malu ngegas sama Erwin itu memang sangat menyebalkan bagi Cia. Dia ga peduli kalau Erwin risih atau terganggu akan kehadirannya, ntah apa yang merasukimu..
"Tapi kejadian Erwin relain topi dia buat lo cukup jadi highlight kemarin loh, Ci. Banyak yang tau soalnya, makin-makin dah tu Erwin jadi bahan gosipan; Kak Erwin the one and only prince charming in da school! Hahaha," seloroh Shireen lalu terbahak lagi, apanya sih yang lucu? Jadi karena kasihan Cia hanya mengangguk dan ikut terkekeh garing setengah hambar.
Cia kembali memusatkan pandangannya pada Erwin, diam-diam ikut menganggumi wajah tampan pacarnya itu. Keringat membasahi pelipisnya hingga leher, matanya menajam memusatkan pada bola merah bata yang diperebutkan, di sana juga ada Toha, teman dekat Erwin. Cia tersenyum melihat Erwin menatap ke arahnya tiba-tiba, Erwin terlihat tersenyum lebar lalu mengedipkan sebelah matanya. Diikuti pandangan penasaran dari penonton yang menyadari kedipan gemas Erwin, Cia tersenyum bangga melihat lirikan-lirikan penuh iri oleh sebagian gadis yang menyadari kejadian barisan. Lalu Erwin mengintruksi Cia untuk memperhatikannya. Cia tentu saja menyanggupi.
Erwin terlihat menerima bounce pass dari teman se-timnya, lalu melakukan dribble sambil berlari kecil, matanya semakin fokus, kini pada ring. Dan dengan mudahnya Erwin melakukan Lay up memasukkan bola ke dalam ring, bola itu terlempar ke arah ring dan Erwin kembali mencetak skor.
Kali ini Erwin menoleh ke atas lalu berteriak, "TADI BUAT KAMU SAYANG!"
Mendengar itu Cia menggigit bibir bawahnya, pipinya memerah padam, merasakan euphoria bercampur rasa malu dibenaknya, Erwin terlihat tersenyum bangga melihat reaksi Cia yang sekarang sedang salah tingkah akibat digoda oleh Dica. Dan lapangan semakin ricuh.
"Seneng lu bucin!" seru Dica menyenggol bahu Cia main-main.
"Ih, apaan? Ayo ah makan!" ajak Cia meninggalkan Dica yang masih menggoda tapi tetap mengikuti langkah Cia sehingga kini mereka beriringan, Cia jadi mempercepat jalan hingga tak sengaja menabrak seseorang ketika belok diujung koridor. Cia dapat mendengar Dica menahan nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive
Teen Fiction[akan direvisi besar-besaran, silahkan segera tamatkan novel ini, atau tunggu hasil revisinya, trims] Erwin Handika Putra, cowo ganteng yang memiliki sifat keras dan terkesan bossy. Benci di tolak dan selalu ingin nomor satu. Ia tak pernah mengenal...