"Katelynn bangunlah! Kau akan terlambat kerja!" Ibuku berteriak dari luar kamarku.
Aku mengerang sambil menarik selimutku yang hangat dan nyaman dari atas kepalaku. Sinar matahari bersinar masuk kekamarku melalui jendelaku dan cahayanya terpantul dari cermin vanity ku. Aku menggerakkan kakiku dari ujung tempat tidur dan berdiri. Lantai yang keras dan dingin terasa nyaman di bawah kakiku yang hangat. Aku berjalan menuju lemariku dan mulai mencari baju kerjaku, setelah menemukannya, aku mulai untuk bersiap-siap.
Selagi airnya mulai memanas, aku berdiri didepan cerminku dan mulai untuk menelusuri bekas-bekas lukaku. Beberapa sudah mulai memudar, dan yang lainnya hanya terlalu dalam untuk memudar. Saat airnya telah terasa hangat aku masuk kedalam, shower yang beruap. Aku menggunakan shampo vanilla favoritku dan juga sabun favoritku yang wanginya seperti chocolate. Mandiku hanya mengambil waktu setidaknya sekitar 10 menit. Lalu, dengan cepat aku mengeringkan tubuhku dengan handuk dan mulai untuk mengenakan seragamku. Kemeja kerjaku berwana merah anggur dengan nama tokonya dijahit di bagian kiri atas. Lengan bajunya pendek dengan namaku di bordir di bagian belakang. Untuk bawahan, aku hanya memakai jeans berwarna hitam, dan memakai sepatu converse hitamku.
Rambutku terlihat seperti sarang burung, jadi, aku hanya menyisirnya untuk membuat rambutku lebih terlihat rapi. Aku melihat kearah jam dan sadar bahwa aku hanya punya waktu 10 menit untuk pergi kerja, dengan cepat aku mengikat rambutku, aku mengambil tasku lalu aku pergi kerja dengan mengendarai sepedaku.
Setelah aku sampai, aku membuka pintu 'The Melodies', Jake melihatku lalu menyapaku. Aku menyapanya balik lalu aku berjalan menuju ruangan karyawan untuk meletakkan tasku. Hari ini ada susunan kaset yang cukup kecil yang harus di susun di rak, jadi aku bekerja dengan cepat, berharap agar aku bisa cepat pulang.
Setelah semua kaset telah berada di tempat yang seharusnya, aku mulai mencari Jake. Mungkin dia cukup baik hari ini untuk membiarkanku pulang cepat, tetapi tepat saat aku melihatnya, aku sadar bahwa dia sedang mencariku juga.
"Kate! Aku tahu kau bahkan selesai secepat itu. Jadi, aku cuma ingin tau, bisakah kau bekerja di kasir sampai jam istirahat? Jessie baru saja pulang karena dia sedang sakit, dan aku sangat butuh bantuanmu untuk melayani pelanggan. Hari ini bakal jadi hari yang cukup sibuk." Dia memohon
Well, hilanglah hari bebasku hari ini. Aku tidak ingin bersikap kasar, karena aku tau bahwa ada artis besar yang baru saja merilis album barunya hari ini. Jadi aku setuju.
"Baguslah! Terima Kasih banyak! Aku benar-benar menghargainya!" Dia menyeringai.
Aku pergi kearah kasir yang kosong dan menyentuh tombol-tombol nya dengan ujung jariku. Ada antrian mulai terbentuk, jadi aku log in ke komputer dan mulai untuk memindai semua barang. Bunyi 'Bip' yang teredam yang terdengar setiap aku memindai sebuah barang, sudah mulai menjengkelkanku.
Sebuah grup orang dari sekolahku baru saja masuk kedalam toko musik. Aku mengenal gadis itu, tetapi sepertinya aku belum pernah melihat laki-lakinya. Mungkin sekali atau dua kali.
Si gadis itu, kurasa namanya Victoria, berjalan menuju kasir dengan susunan kaset Punk-rock di tangannya. Salah satu dari laki laki tadi mengikutinya.
"Hey! Kau bersekolah di Eastwood high kan?" dia bertanya.
Aku mengangguk "Iya."
"Oh, cool" dia membalasku sambil tersenyum.
Aku mulai memindai kaset-kaset nya dan aku perhatikan bahwa dia membeli beberapa album dari Mayday Parade. Dia punya selera musik yang bagus.
"Kau mendengarkan musik mereka? " aku bertanya sambil memegang salah satu kasetnya di tanganku.
Dia mengangguk sembari tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amnesia ✔
Roman pour AdolescentsAku tersesat sebelum aku menemukanmu. Kehadiranmu memberikanku alasan untuk hidup, dan aku tidak akan pernah bisa membalasmu untuk itu. Jadi, cobalah untuk membuatku tetap hidup, oke? (WARNING!!! : MENGANDUNG BAHASA KASAR DAN KONTEN GRAFIK) Started...