Ketika aku keluar dari kamar mandi, aku melihat Luke dan Luna sedang tertawa dan berjalan menuju ke bar makanan yang disediakan untuk makan siang. Aku tahu bahwa mereka berdebat tentang siapa yang akan membayar, karena Luna terus berusaha menaruh uang di meja kasir, tapi Luke mencegahnya. Apakah itu pernah terjadi saat kita 'berkencan'?
Sekelompok penari lainnya duduk berkelompok di atas panggung, dan setiap orang membawa nampan berisi makanan. Aku kemungkinan besar adalah satu-satunya penari yang masih berada di belakang panggung.
"Kate, apa yang masih kau lakukan di sini?"Ethan, salah satu cowok yang ada di kelompok tarianku, bertanya.
"Uh, aku sama sekali tidak lapar, itu saja," gumamku sebelum berjalan melewatinya dan masuk ke studio kami.
Ketika sampai di sana, aku pergi ke tasku dan mengeluarkan ponselku dari salah satu kantongnya. Aku melihat ada pesan baru dari Archer yang membuatku tersenyum.
hey! kuharap kau sedang bersenang-senang di Melbourne cuz kau tak akan pernah meninggalkanku lagi saat kamu kembali xD
Aku menertawai kebodohannya sebelum mengiriminya pesan kembali.
loser, aku tak akan pernah kembali padamu :p
Yang lainnya mulai kembali masuk keruangan mereka masing-masing, jadi aku memutuskan untuk meletakkan ponselku dan mulai melakukan pemanasan. Sebelum aku menaruh kembali ponselku, aku melihat bahwa Archer membalas pesan ku dengan : well, aku merindukanmu juga xD
"Baiklah, ayo bersihkan ini dan lakukan beberapa gerakan lagi sebelum aku membiarkan kalian pergi," Aaron menjelaskan. Kami semua mengatur posisi dan melakukan rutinitas sekitar lima kali lagi sebelum dia memberi tahu kami jadwal latihan berikutnya.
"Kate, ada apa? Kau tampak bingung," Ethan bertanya dengan nada prihatin.
"Ini bukan masalah yang harus kau khawatirkan," kataku.
"Tapi aku ingin membantumu," ia memohon.
"Ini bukan pertarunganmu," gumamku.
Setelah aku menghilangkan semua keringatku, aku pergi ke kamar mandi untuk mandi sebelum mengganti pakaianku dengan pakaian yang ku bawa tadi. Aku membawa hoodie jumper berwarna putih yang pola memiliki mawar, dan aku memakai jeans hitam simple. Aku mengenakan sepatu yang sama seperti tadi, lalu aku mengikat rambutku.
Saat aku berjalan keluar, aku melihat Luke dan Luna sedang berpegangan tangan di belakangku. Tepat saat Luke melihatku, matanya membelalak dan dia terlihat seperti dia merasa sangat bersalah dan menyesal.
Dia seharusnya merasa bersalah.
Saat mata kami bertemu, aku berpaling karena takut aku akan runtuh lagi. Aku tidak bisa melakukan itu saat ini. Kakiku mulai berjalan cepat melalui kerumunan orang, dan aku mendapati diriku setidaknya 15 meter lebih jauh dari dia dalam beberapa detik.
"Kate, tunggu," ia berteriak sebelum mengejarku. Aku mulai berjalan lebih cepat lagi, dan masuk kedalam sebuah taksi diluar stadium.
"Bisakah kau mengantarku ke Crowne Plaza?" tanyaku kepada si pengemudi. Ia mengangguk dan mulai menjauh dari stadium tepat saat Luke sampai di parkiran. Ponselku bergetar, dan aku mengira bahwa aku mendapat pesan dari Archer.
Ternyata bukan.
Katelynn, Katelynn buanglah tissue mu di tempat sampah. Tampaknya kau akhirnya menyerah. Game over, aku menang.
Sekarang semuanya lebih masuk akal. Itu adalah Luna.
Luna-lah yang mengirimiku pesan-pesan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amnesia ✔
Teen FictionAku tersesat sebelum aku menemukanmu. Kehadiranmu memberikanku alasan untuk hidup, dan aku tidak akan pernah bisa membalasmu untuk itu. Jadi, cobalah untuk membuatku tetap hidup, oke? (WARNING!!! : MENGANDUNG BAHASA KASAR DAN KONTEN GRAFIK) Started...