Chapter 27

1.3K 35 4
                                    

Sudah sekitar satu bulan sejak drama bersama Michael dan Elianna. Mereka putus sekitar seminggu setelah aku berbicara dengan Michael. Tidak ada yang pernah mendengar kabar dari Heather sejak dia mengirimi Victoria pesan itu, dan aku, secara pribadi telah menjadi sangat khawatir dengan apa yang telah terjadi padanya. James dan aku bertemu saat Luke dan aku saat sedang berbelanja di sebuah toko. Tidak ada yang mengucapkan sepatah kata pun, tapi satu tarikan nafas yang tajam bisa memotong ketegangan diantara kami seperti pisau.

Recently, aku dan Luke mulai menjauh. Sekolah dan dancing, telah mengambil alih hidupku karena aku sedang belatih untuk X-Factor tour. Kami berdua mencoba untuk tetap berhubungan semaksimal mungkin, tapi dia juga sibuk berlatih untuk Tour dengan One Direction.Terkadang, aku mempertanyakan kekuatan hubungan kami.

Aku sudah berjalan-jalan di jalanan Adelaide selama beberapa jam terakhir hanya mencari tempat untuk makan. Sejauh ini, sepertinya tidak ada yang tampak menggugah selera. Memang sudah seperti itu belakangan ini.

Berat badanku turun drastis menjadi 44 kilogram, dan Victoria dan yang lainnya mulai memperhatikan perubahannya. Luke selalu bertanya kepadaku tentang pola makanku, tapi aku meyakinkannya bahwa aku baik-baik saja dan mencoba untuk mengabaikan pertanyaan itu. Michael, Ian, dan Victoria telah mencoba untuk memaksaku untuk makan, tetapi aku akan hanya memuntahkannya lagi tanpa sepengetahuan mereka. Alec, dia hanya.....ada disana, kurasa. Dia tahu bahwa ada yang salah tapi dia sama sekali tidak menggangguku atau membuatku kesal, tidak seperti yang lainnya.

Saat berbelok di tikungan, aku melihat dua wajah yang familiar di dalam sebuah toko. Tanpa ragu, dengan hati-hati aku berlari menyeberangi jalan dan masuk kedalam toko tersebut.

"Bagaimana jika mereka melihat kita di sini?" Suara Heather berbicara.

"Tidak akan, ingat apa yang dilakukan bajingan itu padamu," geram James.

Aku mengintip melalui rak baju dan melihat James menyeretnya ke bagian belakang toko, dan dia melihat kearah pintu dengan ekspresi penuh harapan. Seolah-olah dia mengharapkan seseorang akan berjalan melewati pintu itu dan menyelamatkannya.

Begitu mereka pergi, aku keluar dari toko dan mulai berpikir apakah aku harus menelepon polisi atau tidak. Heather tidak terlihat takut, jadi kupikir James tidak akan melakukan sesuatu yang drastis seperti membunuhnya atau memperkosanya. Dia hanya tampak agak tersesat dan ragu untuk pergi bersamanya.

Setelah berdiri di tengah trotoar selama beberapa menit, aku memutuskan untuk tidak menelepon polisi karena aku berpikir James tidak akan melakukan sesuatu untuk menyakitinya.

Aku mulai berjalan kembali ke kampus karena sekarang sudah menjelang malam. Dalam perjalanan ke sana, aku mengirim pesan ke Luke jadi aku tidak merasa kesepian, tapi di tengah perjalanan ke kampus, dia telah mengatakan kepadaku bahwa dia harus tidur karena mereka harus bangun pagi-pagi untuk melakukan wawancara radio. Saat dia berhenti mengirim pesan kembali, aku benar-benar mulai merasa kesepian.

Tiba-tiba, aku mulai merasa pusing. Aku melihat cahaya yang terang dan terjatuh ke tanah. Segalanya setelah itu kabur, dan perlahan-lahan aku tak sadarkan diri dengan suara sirene yang terdengar di telingaku.

* Beep *

* Beep *

* Beep *

Mataku mulai terbuka dari apa yang kurasa seperti kematian. Lampu terang membutakanku, dan aku langsung menutup mataku lagi.

"Dok, dia bangun," suara seorang wanita berbicara.

Setelah beberapa menit, mataku mulai menyesuaikan diri dengan cahaya, dan aku menyadari bahwa aku sedang berbaring di tempat tidur kamar rumah sakit dengan beberapa tabung yang terhubung di lenganku. Seorang pria, yang aku anggap sebagai dokter, berdiri di sebelah kanan ku untuk menuliskan sesuatu di clipboard, dan seorang perawat sedang menyesuaikan oksigenku. Aku mengangkat tanganku untuk menyesuaikan IV kanula yang perlahan terlepas dari hidungku, dan perawat itu meninggalkan ruangan.

Amnesia ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang