Chapter 21

1.3K 30 0
                                    

Aku terbangun keesokan paginya dengan sakit kepala yang tak tertahankan. Perutku mulai menggeram, tapi aku berusaha sebaik mungkin untuk mengabaikannya. Pernafasan bagiku seolah-olah agak sulit dilakukan, dan lenganku terasa mati rasa. Aku rasa inilah yang kudapatkan. 

Saat itu jam menunjukkan pukul 8:45 pagi, dan Alec menyuruhku untuk menemuinya di belakang panggung latihan mereka pada siang hari. Ketika aku melangkah keluar dari tempat tidurku, sesuatu tentang diriku terasa sangat berbeda, tapi aku tidak tahu persis apa itu. Mengabaikannya, aku mengganti baju dan meninggalkan kamar dengan tas perlengkapan mandiku untuk mandi.

Ada banyak gadis di kamar mandi, tapi untungnya aku menemukan sebuah bilik mandi di bagian paling belakang. Saat aku mandi, aku perhatikan bahwa kedua kakiku hampir tidak saling bersentuhan. Ketika aku keluar dari kamar mandi, aku segera berpakaian dan mulai berlari kembali ke kamar.

Saat memasuki kamarku, aku merasakan gelombang syok memukulku saat aku melihat bayanganku di cermin. Aku benar-benar terlihat sangat berbeda.

Wajahku sangat kurus, kakiku tampak berukuran lebih kecil, dan aku bisa melihat celah paha di antara kakiku. Anehnya, senyuman mulai menyelinap ke wajahku. Aku akhirnya jauh lebih kurus!

Setelah aku selesai memeriksa penampilan baruku di cermin, aku memutuskan untuk terus bersiap-siap. Aku meluruskan rambutku dan memakai make-up sehari-hariku. Perspektif yang aku miliki terhadap diriku berubah, dan aku pikir itu lebih baik. Aku mengenakan kemeja hijau mint. Selain kemejaku, aku mengenakan celana jeans hitam dan Vans putihku.

Saat itu sekitar pukul 10:00 ketika aku memutuskan untuk pergi. Aku mengetikkan alamat yang diberikan Alec kepadaku ke dalam GPS dan mulai berkendara ke arena latihan. Tempat yang kudatangi untuk menemui mereka berada di Sydney, jadi perjalanannya cukup panjang dan melelahkan.

Ketika sampai di sana, aku memarkir mobilku di belakang bus tour mereka dan mulai berjalan ke bagian belakang bangunan tempat dimana Alec menyuruhku untuk menemuinya.

Dia sudah ada di sana saat aku tiba, tapi dia tidak menyadarinya disana sampai aku benar-benar menyapanya.

"Hei Alec!" Aku menyapa

"Oh, hai Kate," dia tersenyum.

"Jadi, apa rencananya?" Aku bertanya.

Dia menarik nafas yang panjang sebelum menjawab, "Yang lainnya mengira aku ada di kamar mandi saat ini, jadi kita harus bekerja dengan cepat, aku akan kembali ke sana dan kami akan naik ke atas panggung. Penjaga tahu tentang rencana ini, dan mereka membantu kita. Kau akan berpura-pura seperti kau adalah penggemar gila yang mencoba untuk masuk, tapi pengawal tidak akan membiarkanmu masuk. Setelah beberapa usaha, kau berteriak dan mereka akan berjalan di sekitarmu untuk menyeretmu keluar. Mudah-mudahan, salah satu dari mereka akan melihatmu dan memberi tahu para penjaga agar membiarkanmu masuk, "jelasnya.

"Oke, terdengar...menarik," kataku.

"Ok, Cool!" Alec berkata sebelum berlari kembali ke dalam gedung. Aku sangat berharap ini akan berhasil.

Aku berjalan kembali ke depan gedung dan sudah ada penjaga di sana mencoba untuk menahan sekelompok fangirls keluar dari gedung. Kasihan mereka. Aku mencoba mendorong ke depan kerumunan, tapi beberapa gadis mengenaliku sebagai pacar Luke dan meminta untuk foto bersama. Bagaimana mereka tahu Luke punya pacar? Kami tidak pernah benar-benar mengumumkannya kepada publik.

Seorang penjaga melihatku dan membantuku keluar dari keramaian. Penjaga tersebut membawaku masuk dan kami membicarakan rencananya hanya untuk memastikan tidak ada yang salah. Dia mulai membawaku ke daerah di mana mereka berlatih, dan aku bisa mendengar musik yang nyaring.

Amnesia ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang