KATE'S POV
2 atau 3 minggu telah lewat setelah insiden ku, dan akhirnya aku dapat dikeluarkan dari rumah sakit. Sekarang, orang tuaku sedang menandatangani formulir pengeluaran, dan yang lainnya sedang duduk di bangku.
Aku dan Luke sudah setuju untuk pelan pelan saja dan ikuti alurnya, jadi untuk saat ini kami berada di 'teman dengan manfaat'.
Sekarang aku sedang memakai sweater dan jeans biru. Untungnya, orang tuaku membawakanku sepatu converse hitamku jadi aku tidak perlu berjalan tanpa alas kaki. Karena aku tidak dibawakan sisir, aku hanya mengikat rambutku.
Luka yang ada dilenganku perlahan mulai sembuh, tetapi masih terlihat warna merah muda yang samar. Kuharap lukaku akan hilang saat aku memutuskan untuk kembali kesekolah.
"Sudah siap?" tanya Luke sambil memasuki kamarku.
"Yah, kurasa," balasku.
Ia tersenyum lalu merangkul bahuku.
"Aku senang kau masih hidup," bisik Luke.
Aku berpaling kearahnya, dan melihat Luke tersenyum kepadaku.
"Aku juga," tambahku.
Kami berjalan melalui lorong, dan yang lainnya berlari mengejar Michael. Mereka berlari melewati Luke dan aku, dan aku melihat Michael memegang tiga ponsel. Semuanya masuk akal.
Luke dan aku menertawai mereka dan ia menggelengkan kepalanya.
Tidak lama, yang lainnya sadar bahwa aku sudah keluar dari kamar dan datang untuk menyambutku. Sebelum aku mengetahuinya, aku berada ditengah pelukan mereka semua.
Orang tuaku kembali beberapa menit kemudian dan memberitahukan semuanya untuk bergeser agar mereka dapat memeluk putrinya. Aku memeluk ibuku lalu bergeser untuk memeluk ayahku. Namun dia menolak pelukanku. Aneh.
"aku harus kembali kerja," kata ayahku sebelum berjalan pergi.
Ibuku menghela nafasnya sebelum mengejarnya.
"So...siapa yang mau pergi nonton?" Alec bertanya.
Alec dan aku telah berdamai. Kita berdua sadar bahwa kita hanya sebatas teman. Tidak lebih.
"AKU!" aku berteriak.
Mereka semua menertawaiku, lalu kami berlari ke elevator. Saat kami masuk kedalam elevator, kami sadar bahwa ada 2 orang didalam elevator itu juga. Ada dua orang gadis, mungkin umurnya sekitar 16 tahun, mereka kelihatan syok.
"A-a-apakah k-kalian I-infinite S-summer?" tanya gadis yang berambut pirang dengan tergagap.
"Iya," kata Alec mengkonfirmasi.
Keduanya mulai menjerit kecil.
"Kami mencintai kalian!" jelas gadis yang satunya.
Para lelaki terlihat agak syok. Kurasa mereka tidak menyadari berapa banyak orang yang tahu siapa mereka.
"Uhm, kita mencintaimu juga!" kata Michael dengan ragu.
Saat elevatornya terhenti, para gadis itu berlari keluar kearah teman-temannya.
Para laki-lakinya melambai pada mereka, lalu kami berjalan pergi untuk mencari mobil Ian di tempat parkir. Setelah menemukannya kami semua langsung masuk kedalam mobil.
Victoria duduk di samping Ian, Alec, Luke dan aku duduk dibagian tengah, sedangkan Michael duduk di belakang sendiri. Ian mulai mengemudi ke bioskop terdekat yang berada tepat di seberang jalan dari Rumah Sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amnesia ✔
Teen FictionAku tersesat sebelum aku menemukanmu. Kehadiranmu memberikanku alasan untuk hidup, dan aku tidak akan pernah bisa membalasmu untuk itu. Jadi, cobalah untuk membuatku tetap hidup, oke? (WARNING!!! : MENGANDUNG BAHASA KASAR DAN KONTEN GRAFIK) Started...