Chapter 28

1.2K 35 3
                                    

Aku terbangun setelah apa yang kurasa satu dekade kemudian untuk melihat wajah-wajah yang familiar disekitarku. Mereka semua menatapku dengan ekspresi terkejut saat mataku perlahan terbuka. Dokter itu berdiri di sudut ruangan sambil menuliskan hal-hal yang tidak relevan bagiku.

"What's going on?" aku bertanya.

"Kami mengharapkan Anda terbangun dalam sekitar satu atau dua hari, bukan lima jam," jelas dokter tersebut.

Baiklah?

Otakku mulai memikirkan apa yang telah terjadi yang membuatku jatuh ke dalam hibernasi, dan kemudian aku teringat akan panggilan itu. Aku bisa mendengar detak jantungku meningkat, dan semua orang mencoba untuk menenangkanku. Untungnya, aku sudah tenang sebelum aku dibius lagi.

"Apakah kau mengingat apa yang terjadi?" tanya dokter itu. Aku mengangguk, tapi aku tidak mengucapkan sepatah kata pun.

"Bisakah Anda memberitahu saya?"

"Uh, seseorang ... uh, meneleponku aku, dan itu, um, mengejutkanku, kurasa," jawabku. Dia mengangguk dan menuliskan sesuatu di clipboard sebelum berjalan keluar ruangan.

"Kate, kau membuat kita takut setengah mati," sergah Michael.

"Maaf," aku mengangkat bahu.

Kami semua hanya duduk disana dan menonton beberapa film di televisi kecil di depan ranjangku. Mereka memesan makanan, dan aku dipaksa lagi untuk makan makanan meski aku bahkan tidak lapar sedikit pun.

-------------------------------

Sekitar 3 hari kemudian, aku akhirnya dikeluarkan dari rumah sakit, dan para lelaki, bersama Victoria dan Luna, memutuskan untuk mengajakku piknik. Victoria membawakanku sepasang leggings dengan sebuah tank-top abu-abu bersama sweater abu-abuku dan sepasang converse putih. Setelah selesai bersiap-siap, aku menyelipkan sepatuku sebelum kami semua masuk kedalam elevator untuk turun ke lobby.

Ketika kami sampai di taman terdekat, Luna tampak tegang, tapi itu mungkin hanya karena masa lalunya dengan sepupunya yang tercinta, Michael. Luke dan aku duduk berdampingan, Ian dan Victoria duduk di bangku, dan yang lainnya tergeletak di rumput.

"Aku mau ke kamar mandi," kataku sebelum berjalan ke sebuah gedung kecil yang merupakan tempat kamar mandi dan 'Vending Machines'.

Setelah selesai menggunakan kamar mandi, aku mencuci tanganku lalu memutuskan untuk membeli sekantong keripik dari 'vending machine' tersebut. Aku menunggu untuk mesin itu untuk mengambil 2 dollarku hanya untuk merasa terganggu saat uangku kembali keluar.

Setelah sekitar lima kali percobaan gagal, akhirnya aku mendapatkan sekantong keripik itu dan mulai berjalan kembali ke area piknik kami.

Sayangnya, aku melihat sesuatu yang pastinya tidak ingin kulihat.

Luna dan Luke sedang tertawa dan saling berpelukan di rumput.

Lalu, mereka berciuman.

Aku menjatuhkan sekantong keripikku dan berlari ke arah mereka, dan begitu mereka melihatku, mereka dengan cepat berpisah, dan Luna sedang menyeringai.

"What the fuck are you doing?!" aku menggeram.

"Kate, I can explain," Luke memulai.

"Sebaiknya alasanmu bagus," aku tertawa sinis.

"Goddamnit Kate, kamu sangat mudah tertipu! Tidak bisakah kamu melihat bahwa Luke itu bukan milikmu!?" Seru Luna. Aku dikejutkan oleh ledakan tiba-tiba Luna dan pernyataan itu.

Amnesia ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang