(4) Bersama

367 35 7
                                    

(Revisi)

Terlambat

Part 4...

By Novita Damayanthi

••¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤••

Kebetulan Via, Emma dan Lifya sedang duduk di kantin. Hari ini jam pelajaran sedang kosong, jadi mereka lebih memilih untuk mengisi perut di kantin. Ketimbang ngegosip di kelas seperti anak perempuan lainnya. 'Mending nambah berat badan, daripada nambah dosa', begitu motto mereka.

"Shhh.. ah...shhhhh... Siapa yang semalem nontonin film rumah hantu di tv?" tanya Via lebih dulu saat mereka bertiga tengah asyik berkumpul seraya menikmato keripik pedas Mak Lampir.

"Iya aku nonton kok. Gilak, ceritanya serem banget!" tambah Emma yang tak mau ketinggalan.

"Wait, wait. Kamu kenapa, Vi? Kok kayak orang kesetanan gitu sih?" tanya Lifya keheranan.

"Uhhh... Shhhhh.. Pedes!" sahut Via dengan mata yang sudah berair dan tangan yang terkepal akibat menahan pedas.
"Airrrr. Aku butuh air!!! Mana air?!"

"Nih Vi. Minum aja." kata Emma sambil menyodorkan sebotol air yang berada di atas meja. Entah itu air minum milik siapa, bodo amat. Yang penting Via minum detik ini juga, titik.

Namun tanpa pikir panjang, Via langsung meneguknya hingga tetes terakhir. "Untung aja." ucapnya lega.

Lifya pun kemudian melirik bungkusan keripik Mak Lampir yang sempat Via makan. Di sana tertera tulisan level 1. What? Level satu udah kepedesan? Yang benar saja.

"Ya elah Via. Baru level 1, udah kepedesan aja. Gimana kalo level 10? Bisa-bisa keluar api tuh jidat." kata Lifya yang tak habis pikir betapa cemennya Via untuk menaklukan keripik ini.

"Tapi ini beda. Uh..... Beda! Pedes banget...." Sahut Via.

"Hoax itu. Beda apanya cobak? Aneh-aneh aja kamu Via. Nih liat, aku udah habis empat." timpal Emma yang tak terima kalau keripik ini dikatain super pedas. Padahal bagi Emma rasa pedesnya itu cuma numpang lewat doang di lidah. Ough, sombong sekali..

"Ya gitu deh, tapi ngomong-omong. Tadi makasi ya, Ma. Sorry kalo airnya aku minum semua. Hehehe."

"Hah air ku? Bukan. Aku ngasi kamu air minum yang emang dari tadi udah ada diatas meja. Gak tau deh punya siapa." jawab Emma dengan kalem.

"Lah jadi tadi? Bukan air kamu? Ah bercanda kamu. Kalo bukan air kamu, berarti air mu ya Lif?" tanya Via pada Lifya.

Dengan cepat Lifya menggelengkan kepalanya.

Hingga akhirnya, Via memasang tampang kesal di wajahnya. Nah, jangan tanya lagi bagaimana bentuknya. Sudah pasti bibirnya mengerucut dan sorot matanya yang menatap sinis kedua temannya. Jika sudah begini, hanya satu hal yang bisa membuatnya tersenyum. Yaitu dengan cara membahas artis idolanya, Sam Tsui.

"Denger-denger Sam Tsui ngeluarin single terbaru ya?" kata Lifya sambil mengedipkan sebelah matanya pada Emma, guna memberi isyarat agar Emma juga menimpali ucapannya.

"Iya. Denger-denger sih gitu. Terus ada yang bilang dia bakalan tour konser ya? Tour-nya juga ada ke Indonesia, lagi!" Sambung Emma dengan seru.

TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang