(36) sampai dan kembali (NEXT)

64 7 1
                                    

Playing on🎵 // Skylar Grey - Coming Home
_______________

TERLAMBAT
Written by NovitaDamayanthi

Bagian 36
🌄🌄🌄🌄🌄🌄🌄🌄

Lifya merapikan rambutnya di depan cermin meja riasnya dam melirik sekilas ke arah ponselnya yang bersandar di cermin dengan layar yang mengarah padanya, sehingga ponsel itu menampilkan seluruh daftar chat yang teman-temannya kirimkan.

Hari ini Lifya tengah bersiap-siap ke bandara untuk menjemput seseorang disana, ia telah membuat janji dengan kedua sahabatnya untuk pergi kesana secara bersama-sama.

Akhirnya setelah penantian lama untuk LDR tiga tahunnya--Indonesia-Belanda--- yang cukup menyita untuk diperjuangkan. Lifya bisa meyakinkan dirinya jika penantiannya bisa menjadi pembuktian untuk orang-orang yang meragukan kisah cinta beda jarak itu. Baginya jarak bukan apa-apa di jaman serba maju seperti ini. Asal yang berbeda hanya jarak, bukan perasaan. Bayangkan bila jarak sudah sangat jauh dan ditambah dengan berbeda perasaan pula, menyedihkan bukan? Tentu.

Namun dengan seseorang yang ia tunggu kehadirannya ini membuat segala hal yang ia tunda telah terbayar lunas. Banyak mimpi yang mereka punya untuk diwujudkan bersama bila kembali.

Mungkin nanti ia akan mengingat kembali dan akan gadis itu beritahu, sebab sekarang ia akan keluar dan menemui teman-temannya yang telah menunggunya di luar pagar rumahnya.

Tin tin.....

Berulang kali mobil merah di depan mengklakson karena mungkin sudah tak sabar menjemput Lifya.

Lifya mengambil tas jinjing di dekatnya dan menyambar ponselnya, lalu berlalu keluar kamarnya dan berjalan cepat ke arah dapur tuk menemui bundanya.

Mahayu tengah membuka satu kotak bening dan tengah memasukan sebuah blackforest ukuran sedang ke dalam kotak tersebut.

"Bunda, Lifya berangkat dulu ya," ucap Lifya sambil menyalami tangan Mahayu.

"Eh kok buru-buru sih?"

Lifya menyelipkan rambutnya ke belakang telinga.
"Iya bun, Via sama Emma udah nunggu di luar."

"Bunda boleh minta tolong dulu, gak?"

"Untuk apa bunda?" tanya Lifya dengan cepat.

"Panggil kedua temen kamu kesini dulu, suruh mereka turun dari mobil."

Lifya keheranan. "Loh, ngapain bunda?"

Mahayu mencubit hidung Lifya dan tersenyum. "Ada deh. Yaudah, panggilin mereka ya?"

Lifya balas tersenyum dan mengangguk. "Oke bunda, sebentar ya."

Lifya berjalan setengah berlari dan membuka gerbang dengan cepat.
Gadis itu mengetuk kaca dan seseorang gadis berambut pirang kecokelatan langsung menurunkan kaca mobil di sebelahnya.

"Ayo, udah beres kan?" tanya Emma.

Lifya menatap kaget pada Via dan Emma. "Kalian cantik banget! Beda sama waktu SMA dulu ya," ujar Lifya terkesima pada kedua sahabatnya.

Via yang memegang kemudi langsung tertawa. "Lo tetap sama ya, Lif. Lo jujur dan tetap lebih cantik dari gue. Asli, gue sama Emma ngiri banget!"

Emma dan Lifya tertawa karena tahu bila ucapan Via itu candaan dan tak sepenuhnya berbohong, sebenarnya.

"Oh ya, bunda di dalam mau ketemu kalian dulu. Katanya ada yang mau disampein, gak tahu apa." Lifya menjelaskan sambil berharap semoga temannya tidak menolak permintaan bundanya itu.

TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang