(Revisi)
Terlambat
Part 5...
By Novita Damayanthi
=========
Oh My god.
Raka... Kamu ngapain duduk disini? Untung yang keinjek sepatu. Kalo tadi aku yang kesandung gimana? sesaat batinnya seperti mengutuk bodoh akan hal yang dilakukan oleh lelaki ini.Tak tahu mengapa. Lagi-lagi Lifya dibuat tersenyum karena menatap wajah Raka.
Oh My god, his eyes...Tersadar akan lamunannya, Lifya berinisiatif untuk memulai pembicaraan lebih dulu, sebelum Raka menyadari ekspresi terpananya. "Heh iya Ka, kamu ngapain di sini?"
"Aku?" tanya Raka sambil mendengus malas. "Udah tau aku lagi baca buku. Ya otomatis aku ngapain?"
"Kamu kok duduk disini? Sadar gak? Yang begini nih bisa bikin orang kesandung terus jatuh. Ini ganggu tau Raka." ucap Lifya yang menjelaskan sebab-akibat yang dapat terjadi karena ulah santai Raka.
"Lah, terus itu kamu gimana?" Raka menanyai balik dengan nada yang cukup ketus.
"Ya kali, masa aku ngomong sama kamu. Terus kamunya lagi duduk di bawah, tapi aku berdiri. Kan gak etis!" Begitu pembelaan Lifya dari pertanyaan lelaki itu.
"Mesti gimana aku?" tanya Raka dengan santai dan malah menambah gaya duduknya dengan gaya anti-mainstream, alias selonjoran.
Lifya dibuat geleng-geleng karena tingkah Raka yang demikian. "I Know, but seharusnya kamu baca nya di sana." tunjuk Lifya pada sebuah kursi panjang yang berada di depan kasir.
"Kamu gila atau kenapa sih? Itu kan khusus pelanggan yang mau bayar. Sedangkan aku? Aku mau baca refrensinya aja, belum pengen bayar." jawab Raka dengan mata yang terus menatap Lifya.
Dasar jutek!
Tetapi itu hanya kata-kata yang mampu diutarakan dihatinya saja. Lain di hati, lain juga di mulut. Lifya masih berusaha baik pada Raka.
"Tapi bisa kali, jangan duduk di lantai juga. Emangnya gak dingin?""Oh ya udah, kalo gitu aku mending duduk di rak bukunya aja gimana?" Raka kembali bertanya, dengan nada yang meledek.
"Silahkan, aku sih gak ngelarang. Kamu nyadar gak sih? Dengan pakaianmu yang begini, orang bisa nganggep kamu kleptomania." jelas Lifya yang mengarah pada penampilan Raka.
"Jaket hoddie warna hitam, duduk dilantai, terus bawa buku seabrek." sambung Lifya kesal.
"Kamu cerewet. Lagian yang kenapa-napa juga aku. Kok kamu yang sewot? Bilang aja perhatian."
Lifya membulatkan matanya tak terima. Di dalam hatinya ia berpikir, kenapa bisa Raka memiliki pandangan begitu padanya?
"Yang perhatian siapa sih? Oh My God.." sahut Lifya sambil menepuk jidat dengan punggung tangannya.
"Gini aja, aku ngalah," Lifya pun bangkit.
"So, selamat membaca Tuan Raka." Dan segera Lifya meninggalkan Raka sendiri."Oh, kleptomania ya? Ckckck..." gumam Raka sambil menahan gejolak tawa yang hampir pecah.
"Permisi den, ada yang bisa bibi bantu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Terlambat
Novela Juvenil✔#TeenFiction ✔#Love [End] Namanya Lifya, murid pindahan yang akhirnya bertemu dengan Raka. Banyak yang menyayangkan akan bagaimana cerita mereka akan berlanjut. Pantaskah mereka bersama? Apakah Lifya yang lebih baik bersama orang lain...