Terkadang kau begitu menginginkan milik orang lain dan justru membenci hal yang seharusnya ada pada dirimu. Meski sejujurnya itu adalah hal yang diingkan oleh orang lain. Itu nyata dan ada dalam lingkaran takdir.
Mungkin sebagian besar orang menyetujui pendapat tersebut. Begitu pula denganku.
Aku tak pernah menginginkan kehidupanku. Kehidupan dimana didalamnya kau akan merasa sangat tidak berguna.
Bahkan kau juga tak memahami apakah saat ini kau benar-benar hidup atau justru kau hanya hidup dalam angan- angan dan fantasi karena pada kenyataannya kau tidak bisa bernafas dengan baik meskipun jutaan oksigen dapat dihirup orang lain dengan bebasnya.
Sementara kehadiranmu hanya akan menjadi karbon dioksida bagi sekelilingmu.
Lalu bagaimana kau bisa hidup normal jika bahkan kau tidak bisa melihat pelangi diatas langit jingga yang kebiruan.
Tidak ada warna merah, atau kuning atau hijau.
Tidak ada warna apapun selain abu-abu.
Tidak putih dan juga bukan hitam. Tidak keduanya.
Hanya samar-samar. Karena kau hanya hidup tanpa tahu apa kau benar-benar hidup atau tidak.
Tidak ada sinar matahari dalam hidup yang kau jalani yang bisa menghangatkanmu saat kau benar-benar menggigil kedinginan.
Justru kau hanya terlihat seperti mendung pekat yang menggantung di langit abu-abu bagi setiap orang disekelilingmu.
Tidak ada hujan juga di dalam hidupmu. Karena pada kenyataannya kau bukanlah seorang yang mampu membuat orang di sekekelilingmu bahagia dengan hadirmu yang menyejukkan.
Jika diungkapkan kau justru seperti halilintar yang begitu menyedihkan untuk didengar dan dilihat.
Lalu bagaimana kau bisa bertahan dengan kehidupan seperti ini ? Kau tidak bisa merasakan kehangatan, menikmati tetesan hujan atau bahkan melihat pelangi.
Mungkin memang seperti inilah hidup yang seharusnya kau jalani. Tidak akan pernah ada yang tahu bagaimana takdir dimulai dan kapan akan berakhir.
Apakah dimulai dari hal terkecil yang begitu indah, hal besar yang menakutkan, atau tidak untuk keduanya.
Kau bahkan juga tak tahu apakah suatu saat akan berakhir dengan suatu hal yang dapat mengukir senyum, atau justru meninggalkan gurat luka yang berarti.
Aku benar- benar tidak pernah bisa memahami bagaimana aku dapat hidup hingga saat ini. Haruskah aku bersyukur atau justru menyesal dengan setiap helaan nafas yang kuhembus dan langkah yang ku ambil.
I'ts between of the fate and destiny.
Pada kenyataannya aku tidak benar-benar bahagia terlahir sebagai seorang putri raja. Anggap saja seperti itu.
Aku bilang ini memang takdir karena segala hal yang berbentuk materi yang kau perlukan dapat dengan mudahnya kau dapat.
Namun tidak dengan satu hal yang kau sebut sebagai simpati.
Terkadang begitu konyol saat mendapati dirimu yang begitu menyedihkan ketika berhadapan dengan sebuah hal yang biasa saling melindungi dan membagi kasih. Materialist.
Namun pada akhirnya kau harus membuat sebuah pilihan dan menjalaninya. Meskipun kau sendirian atau bahkan benar-benar sendirian, percayalah. Akan ada tangan yang selalu menggapaimu saat kau terjatuh. Right ?
.
.
.
Hi hi.. 😊 im going back ... You're in new chapter btw. Idk what im saying... Rasanya aku pingin up lebih banyak dari ini but, im stuck on it.Aku gatau bakal ada yang suka sama ff ini apa engga. Jadi kadang ada rasa ragu buat lanjut. Sooo.... I just need comment... Please comment below and help me ngatasi keraguan.... 😞😞
😂😂 i'll waiting your comment and see you for the next-lots of love
Adorablekthjjk🐰🍪
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAL || BTS Jungkook FF || Completed ✔ || Telah Terbit
FanfictionJung Hyeri, gadis itu bahkan tidak pernah benar-benar tahu kehidupan seperti apa yang ia inginkan. Lalu, bagaimana denganmu. Kehidupan seperti apa yang kau inginkan? •h e a l• adorablekthjjk® ©2018