Break

228 19 4
                                    

Usai percakapan singkat itu, rasanya otak Hyeri semakin bebal saja. Ia memilih untuk menghindari kerumunan dan orang-orang luar perihal skandal Jungkook-Jimin dan popularitasnya yang kemungkinan akan juga menjadi masalahnya.

Gadis itu berusaha meyakinkan pada dirinya dan beberapa orang disekitarnya namun kata aku baik-baik saja rasanya kurang begitu pas.

Tiga hari setelah kejadian itu, Jimin lebih sering menghubunginya namun gadis berpipi apel itu memilih untuk menghindari pemuda Park itu. Rasanya aneh jika ia menerima kebaikan Jimin begitu saja meski sebelum-sebelumnya memang demikian.

Kendati demikian, Hyeri berusaha keras menghindari apapun yang berbau dengan Jungkook. Ia belum sepenuhnya rela melepas pemuda itu.

Udara menghangat. Namun sayangnya tidak juga terjadi pada hati gadis itu dan dua pemuda yang sibuk dengan pikiran mereka di belakang layar putih disana.

Hyeri merasakan tubuhnya memanas dan tangannya bergetar sampai-sampai ia tidak terasa telah menggigiti bibirnya kuat-kuat, membuat seseorang yang sedari tadi menatapnya menghampiri gadis itu.

"apa kau baik-baik saja? Kau terlihat pucat" sapanya dengan senyum yang cukup manis. Hyeri hanya terseyum sekilas saat mendapati sapa dari senyum kotak pemuda di sampingnya.

Yang benar saja? Bahkan keadaan Hyeri sangat jauh dari kata baik-baik saja. Semalaman suntuk bahkan ia tidak tidur hanya untuk menghapal jawaban yang harus ia sampaikan.

"Kau gadis yang baik. Aku yakin kau dapat melakukan yang terbaik" lagi-lagi Hyeri hanya tersenyum singkat.

"Seseorang memintaku untuk menemanimu. Dia bilang kau gadis yang ceroboh. Jadi, meskipun kau bisa melakukan semuanya mungkin saja kau bisa bertanya sesuatu jika kesulitan" Celetuk pemuda itu, membuat Hyeri sedikit mengerutkan alisnya.

Yang benar saja. Pemuda Kim ini memang sedikit aneh meskipun ia terlihat baik. Dan mungkin memang ia benar-benar baik. Persis seperti cerita tentang pemuda Kim dari Daegu yang diceritakan oleh Jungkook pada Hyeri waktu dulu.

"Jangan menatapku seperti itu. Bisa-bisa kau jatuh cinta padaku"Guraunya. Hyeri tertawa kecil sembari melayangkan tinjunya pada Taehyung.

Sepertinya rasa gugup Hyeri sedikit terlupakan. Kim Taehyung benar-benar moodbooster.

Sementara keadaan mulai meramai. Banyak wartawan yang berdatangan bersiap untuk menyaksikan hal buruk ini.

Hyeri rasa begitu.

Beberapa waktu kemudian, Seorang pria bertubuh tegap dengan setelan tuksedo pekat dan dua orang pemuda di sisi kanannya. Mereka menuju tempat dimana Hyeri berdiri.

Sekilas mereka tersenyum kearah Hyeri dengan Kim Taehyung di sampingnya kemudian secara bersamaan mereka membungkuk ke arah hadirin.

Hyeri's POV

"Jangan gugup. aku akan menemanimu" ujar Kim Taehyung lagi. Ia menarik tanganku untuk digenggamnya namun segera ku tepis pelan.

Aku hanya tidak terbiasa melakukan skinship dengan laki-laki.

Pd-nim mulai mengambil mikrofon dan berbicara panjang lebar. Aku lebih memilih untuk pura-pura tidak mendengarnya.

Lagipula tugasku disini hanya sebagai penyelamat mungkin juga penghancur bagi siapapun. Entahlah. Rasanya tiba-tiba perutku mual.

Selang beberapa menit kemudian, Jimin mengambil alih mikrofonnya.

Aku tidak dapat mendengar jelas ucapannya, kecuali di akhir dia mengatakan bahwa ia benar-benar meminta maaf atas keterlibatanku dalam skandalnya dan Jungkook.

"Hyeri dan saya saling mengenal. Tapi, kami memang tidak begitu dekat. Lagipula, dia tidak tahu bahwa kami seorang idol. Tolong berhenti melibatkan dirinya dalam hal ini. Semua hanya salah paham" tutur Jimin.

Aku hanya menatapnya sekilas. Melempar senyum yang tidak kontras dengan perasaanku sesungguhnya.

Detik selanjutnya, Jungkook yang mulai membuka bicara. Sejujurnya, hatiku sangat sakit mendengar setiap kata yang ia ucapkan.

Ake merindukannya.

Aku pikir dia seperti sedang memendam suatu hal. Menyembunyikan suatu hal yang tidak ingin orang lain ketahui termasuk aku. Tapi faktanya memang aku tidak dapat berbuat apapun.

"Perihal kasus yang menjerat kami, saya Jeon Jungkook atas nama BTS dan staff meminta maaf sebesar-besarnya kepada para fans dan masyarakat yang mempercayai kami. Kami juga meminta maaf kepada Hyeri-ssi yang telah membuatnya terlibat dalam skandal ini. Seperti yang telah dijelaskan oleh Jimin Hyung dan PD nim. Tidak ada hubungan apapun antara kami kecuali hanya sebatas .."

'mantan kekasih'

"teman biasa. Lagipula saya tidak ingin menghentikan mimpi saya dengan terlibat skandal hubungan kekasih seperti ini. Terimakasih"

Jungkook akhirnya mengakhiri kalimatnya. Aku berusaha menerima semuanya dengan baik-baik saja.

Why not? Semua memang telah baik-baik saja bukan ?

Semua berakhir dengan cukup baik bagi kebanyakan orang.

Hingga menit selanjutnya, aku berhasil mengutarakan semuanya. Meskipun ada beberapa pertanyaan yang membuatku gugup, untung saja aku dapat mengatasinya. Tentu saja dengan bantuan Jungkook meskipun secara tidak langsung.

Percayalah. Aku ingin cepat-cepat pergi dari tempat ini.

"Hyeri-ssi. Terimakasih atas kerjasamanya" ujar PD Nim usai sidang pers selesai.

Aku yang baru akan bergegas, mengurungkan niat dan menyambut jabat tangannya.

"Tidak masalah. Anda tidak harus berterimakasih kepada saya. Lagi pula ini hanya bantuan kecil sebagai pertanggungjawaban atas semua hal bodoh yang aku lakukan, Tuan. Saya harap semua akan segera membaik"

PD nim tampak mengangguk dan mengulas senyum.

"Kalau begitu, saya permisi. Anyyeong asseo"

Aku membungkukkan badan kearahnya, lalu segera keluar dari gedung itu.

Entah mengapa, aku sedikit lega. Dan disaat bersamaan hal itu justru membuat hatiku sakit untuk kesekian kalinya.

'Jungkooh-ahh. I felt like our time had stopped
Maybe nothing lasts forever in this world'

.
.
Its been a long time, how are u dear? Do u remember with dat story ? 😩

HEAL || BTS Jungkook FF || Completed ✔ || Telah Terbit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang