Dusk

323 29 14
                                    

Ketika itu, aku, Haneul dan tentu saja Soohyun sedang asyik berkelakar di kafetaria dengan laptop masing-masing yang menyala dan tumpukan buku penelitian tebal yang membuat otot-otot mata lemas seketika.

"Kapan ujian ini berakhir" Keluh Haneul. Kupikir gadis itu terus mengeluh sepanjang hari.

Aku hanya menoleh kearahnya sekilas dengan buku filosofi yang masih kugenggam. Untung saja aku telah menyelesaikan tugasku.

Namun atensiku kembali terusik saat sebuah panggilan muncul di layar handphoneku yang tergeletak di meja.

Keningku mengkerut ketika sederet nomor yang tampak asing berbaris rapi disana.

"Nugu-ya?" Tanya Haneul penasaran. Aku hanya mengendikkan bahu sebelum menganggatnya.

"Yeobboseyo" sapaku ragu.

"Kenapa kau tidak membalas pesanku?" tanya seseorang di seberang telepon dan langsung saja membuatku terkejut.

Kuperiksa kembali nomor itu. Nomor asing. Pemuda itu menggunakan nomor lain untuk menghubungiku.

Yang benar saja. Berani sekali pemuda itu menghubungi saat aku sedang bersama teman-teman. Kupikir dia sudah gila.

"Yak! Kau! Kenapa meneleponku? Aku sedang. . . Ah, aku sedang megerjakan sesuatu. . . Akan kuhubungi kau setelah ini" Ujar ku setengah berbisik dan setengah berteriak kesal lalu mematikan sambungan telepon itu. Membuat seseorang di seberang terkekeh kecil.

Aku melirik kedua sahabatku dengan was-was. Berharap tidak ada satupun dari keduanya bertanya tentang siapa yang baru saja menelepon.

Tapi, bukan Soohyun atau Haneul jika akan bersikap biasa saja. Tentu saja keduanya langsung mendekat padaku dan mengintip pada layar handphone yang masih menyala itu.

"Ah, nomor tak dikenal. Siapa dia?" Selidik Soohyun. Rasanya aku berdosa sekali jika tidak mengakuinya. Tapi baiklah. Lagi-lagi ini terpaksa.

"Itu. . .itu hanya salah sambung. Sepertinya dia salah memasukkan nomor dan lupa mengecek nomor tujuannya" ujarku gugup sembari tersenyum kikuk.

Tanpa curiga keduanya pun kembali sibuk dengan urusannya.

Aku menggenggam handphoneku erat. Segera kubuka aplikasi Line ku dan kuketikkan beberapa pesan disana.

Hyerii98:
Aku masih dikelas.
Aku akan menghubungimu nanti.
Apa ada masalah?

Tidak berapa lama kemudian aku segera mendapatkan balasan darinya.

Jimmy:
Tidak. Tapi, kau terdengar lucu saat terkejut

Hell, apa dia baru saja meledekku?

"Hyeri, apa kau baik-baik saja?"

Tanya Soohyun tiba-tiba. Ugh. Kurasa aku bersikap terlewat aneh gara-gara membaca balasan pesan pemuda itu.

"Ah. Tidak. Aku baik-baik saja" mereka hanya menggangguk malas mendengar tanggapan dariku.

Hyerii98:
Baiklah.
Kau hampir membuatku tewas sekarang.

Jimmy:
Aku tidak akan membiarkanmu seperti itu.

Jimmy:
Jadi, Kapan kelasmu akan berakhir?

Hyerii98:
Sekitar pukul 2.

Hyerii98:
Aku akan menunggumu dihalte

HEAL || BTS Jungkook FF || Completed ✔ || Telah Terbit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang