Him; her

690 51 22
                                    

Aku menyukai hening, sunyi, malam, udara sore yang menyejukkan dan hangat, atau mungkin suara hembusan angin di musim gugur. Kau tahu itu aneh. Sangat. Akupun begitu.

Aku menyukai hal hal yang sederhana dan aku membenci kehilangan. Jika kau tanya mengapa demikian ? Aku tidak mempunyai alasan untuk jawabanku.

Aku menyukai kesan pertama yang menarik dan membenci saat dimana aku tidak bisa menahan amarahku.

Aku membenci diriku sendiri yang tidak pernah bisa menolak permintaan. Dan aku membenci diriku yang lemah, sejujurnya.

Malam itu, Aku menyelesaikan latihan dengan member lain tepat ketika jarum pendek jam menunjuk antara angka delapan dan sembilan. Rasa penat setelah kurang lebih selama empat jam kami habiskan hanya untuk latihan akhirnya menghampiri kami.

Beberapa dari kami juga sempat menguap lebar-lebar. Hingga Akhirnya leader-nim, Namjoon hyung memberi instruksi agar menghentikan aktivitas kami dan melanjutkannya esok hari.

Namun kupikir aku tidak sependapat dengannya. Kau tahu, jadwal comeback kami yang tidaklah lama kurasa memerlukan waktu latihan yang banyak agar hasilnya sempurna.

Oh, baiklah. Aku bukan tipe orang yang mencintai kesempurnaan, tapi jangan melupakan fakta pemilik darah type A adalah seorang pekerja keras.

Ya, aku hanya mencobanya. Setelah sedikit bergurau, masing-masing dari kamipun mulai meninggalkan practice room.

Terkecuali aku dan Taehyung yang entah kenapa masih tidak beranjak dari tempat kami masing-masing.

Pemuda itu berjalan mundur hingga berakhir di sisi kanan dinding. Sementara aku bergerak kembali untuk memutar lagu dengan suara seminimal mungkin dan mulai melakukan aktivitas yang sempat terhenti beberapa menit yang lalu.

"Yak! Istirahatlah. Kau bisa mati kelelahan" suara beratnya yang khas membuatku sedikit teralihkan dari fokusku menari.

Kulirik ia yang menegak air mineral yang entah sejak kapan telah berada di genggaman tangannya. Matanya tampak setengah menutup dan lelah dengan beberapa peluh yang nampak diwajahnya, namun aku hanya meliriknya tanpa benar-benar menghentikan aktivitasku.

Entahlah, aku memang merasa lelah. Tapi aku masih ingin menari sekarang.

"Yak! Berhentilah! Kita bisa melanjutkannya esok hari. Apa kau tak mendengar ucapan Namjoon Hyung ?" ujarnya lagi. Kali ini ia bergegas bangkit setelah menyadari botolnya yang telah kosong.

"Tidurlah, pergilah ke dorm. Aku akan meyusulmu 5 menit lagi" sahutku. Ia hanya mengendikkan bahu lalu bergegas meninggalkan ruangan ini.

"Aku tidak bertanggung jawab jika esok hari kau benar-benar mati kelelahan" ujarnya sambil berlalu. Aku hanya terkekeh ringan. Benar-benar Kim Taehyung, kurasa dia menginginkan sesuatu yang buruk terjadi padaku.

Oh, ayolah. Bukan seperti itu. Aku tahu dia khawatir padaku.

Ngomong-ngomong tentang Kim Taehyung, ia adalah salah satu teman sekaligus saudara yang kurasa dekat denganku diantara member bangtan yang lain. Tidak.

HEAL || BTS Jungkook FF || Completed ✔ || Telah Terbit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang