Hairband

356 26 21
                                    


'Siapapun kau, aku hanya tidak ingin dia bahagia dengan orang lain' gumamku lirih.

Akupun menaruh potongan kertas lipat itu kesela-sela tumpukan buku dan segera menutup pintunya.

Mengapa begitu sakit saat mengingatnya? Apakah ini sebuah hukuman untukku karena mengabaikannya?

Aku bisa melihat mereka begitu dekat. Tertawa dan tersenyum. Saling melindungi satu sama lain meskipun aku belum tahu pasti seberapa dekat mereka.

Mengapa aku kawatir jika mereka saling mencintai?

Aku menunduk pilu. Meratapi bagaimana bisa sisi buruk menguasaiku.

Setelah aku menyadari bahwa semua terlihat menyedihkan, aku memutuskan untuk mengambil langkah untuk menjauh dari tempat itu atau orang-orang akan menyadari keberadaanku.

-
Hyeri's POV

Tidak ada yang menarik dari kuliah hari ini. Setelah presentasi berakhir kami hanya perlu menyelesaikan proyek yang akan di ajukan lagi minggu depan.

Aku duduk di sebuah bangku di depan minimarket itu dengan segelas ramen panas ditangan setelah membeli beberapa keperluanku.

Aku sengaja pergi ke swalayan ini sebelum pulang. Kupikir hari ini adalah akhir pekan jadi aku ingin sedikit bersantai melihat arloji masih menunjuk pukul 5 KST.

Udara sore ini begitu cerah. Langit biru samar-samar berubah kemerahan tatkala warna senja menyirat dari ujung barat.

Angin yang cukup kencang membuat rambutku yang kubiarkan tergerai berantakan karenanya.

Maklum, musim akan segera berganti tidak lama lagi.

Ucapan gadis berambut pirang sepagi tadi terus terlintas di pikiranku. Entah mengapa hal itu sedikit aneh menurutku.

Bahkan aku menyesal karena tidak tahu namanya meskipun aku mengenali wajahnya yang cukup cantik.

Tiba-tiba saja seorang menyodorkan sebuah ikat rambut di meja depanku.

"Ikat rambutmu saat makan" titahnya.

Aku yang masih asyik menikmati ramenku, segera menghentikan aktivitasku, memandang ke arah pemuda itu dan ikat rambut secara bergantian.

Memang benar, aku berkali-kali menyibakkan rambutku yang berusaha untuk ikut masuk ke dalam gelas ramenku.

Aku tersenyum tatkala melihatnya tersenyum dengan wajah khasnya.

"Terima kasih, tapi aku tidak suka memakainya" tolakku.

Tapi tetap saja ku ambil ikat rambut berwarna hitam dengan sebuah pita perak itu sebagai rasa terimakasih karena dia telah peduli padaku.

Aku kembali melanjutkan makanku. Sementara pria itu justru duduk dihadapanku.

Ia menyandarkan kepalanya di sandaran kursi dengan matanya yang terpejam.

'Aneh' pikirku.

Yah. Dia adalah Dae Han. Pemuda penjaga kasir minimarket ini.

Singkatnya, kami saling menyapa satu sama lain karena aku merupakan salah satu pelanggan minimarket ini semenjak tinggal di Seoul.

Dia pria yang ramah. Selain itu, dia adalah pembicara yang baik. kami sering mengobrol jika ada waktu. Tentu saja setelah aku selesai berbelanja dan minimarket itu sudah tutup.

Dia bekerja part time di sela-sela aktivitasnya sebagai mahasiswa di SNU.

Sungguh, sebenarnya kami satu kampus. Hanya saja berbeda fakultas dan jurusan. Terkadang hal itu membuatku iri karena banyak membuang sisa waktu luang.

HEAL || BTS Jungkook FF || Completed ✔ || Telah Terbit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang