Terror

264 24 30
                                    

Hyeri dan kehidupannya tidak benar-benar sepenuhnya berubah bahkan setelah pemuda bermarga Jeon itu dengan terang-terangan mengungkapkan isi hatinya.

Mereka tetap baik-baik saja meskipun sibuk dengan aktivitas masing-masing.

Gadis itu lebih memilih berkutat di depan buku sementara Jungkook sibuk dengan latihannya setiap hari.

Hyeri berjalan kedepan dan segera membuka pintu tatkala bel telah berdenting untuk yang ke tiga kalinya.

Lihat siapa yang datang!

"Ahjumma?" Hyeri terkejut tatkala melihat Bibi Jang tengah berdiri di depan pintunya. Gadis itu mengamati sekeliling dan tidak ada siapapun. Hingga wanita paruh baya itu menyodorkan sebuah kotak kardus berwarna coklat cerah. Sebuah paket.

"Aku menerima paket itu beberapa hari yang lalu. Katanya itu untukmu" ujar bibi Jang.

Kening gadis itu sedikit mengkerut saat menerimanya.

"Benarkah?" Hyeri memastikan.

Ia berkali kali melihat segala sisi dari paket itu dan berpikir 'siapa yang mengirim paket untuknya?'

"Bibi tahu kau tidak ada dirumah. Jadi, petugas pos itu menitipkannya pada bibi" tutur wanita bermarga Jang itu.

"Terimakasih telah menyampaikannya padaku" Hyeri membungkuk ringan.

Bibi Jang tersenyum sekilas, menepuk pelan bahu gadis itu sebelum meminta diri untuk pergi.

Hyeri menatap sekilas udara diluar. Mendung tipis menggantung dilangit sana. Sepertinya hari akan hujan.

Lalu, gadis itu membawa kotak yang berada di tangannya masuk kedalam dan duduk di sofa depan televisi sebelum akhirnya membuka bungkus paket berukuran sedang itu.

Tidak mencurigakan. Bahkan terkesan biasa jika kau menerima sebuah paket. Namun lain jika paket yang kau dapatkan tanpa identitas apapun. Kecuali hanya huruf hangul kecil di sisi pojok kanan bertuliskan nama 'Hyeri'

Aneh.

Dan benar saja, gadis itu cukup terkejut tatkala menemukan isi paket itu.

"Syal?"

Kening gadis itu mengkerut. Ia mengambil benda panjang nan lembut itu sebelum akhirnya ia menemukan lipatan kertas hitam dan membukanya.

'Apa pamanmu baik-baik saja? Berharaplah musim dingin yang akan datang tidak membuat semuanya terlihat lebih buruk'

Gadis itu mencelos ketika membaca deret kalimat itu dan segera diremasnya lipatan kertas itu kuat-kuat.

Sungguh. Hyeri pikir semua telah baik- baik saja.

Terror itu kembali.
-

Jimmy: Apa kau belum selesai. Ini sudah larut. Apa kau dengan seseorang?

Baru saja Hyeri membuka notifikasi line dari pemuda itu. Namun ia enggan membalasnya.

Ya, gadis itu sedang tidak ingin melakukan apapun sekarang. Pikirannya masih terpaku pada kejadian pagi tadi.

Ia pusing.

"Jung Hyeri! Hey! Ada apa denganmu?!"

Tanya seorang dengan pipi apelnya itu. Nadanya sedikit naik mengingat gadis bernama Hyeri mengabaikannya sedari tadi.

Hyeri buru-buru mendongak dan menemukan gurat kekesalan di wajah Soohyun.

Tidak.

Lebih tepatnya gadis itu khawatir pada Hyeri yang sedari tadi hanya diam saja, bahkan hingga jam perkuliahan berakhir dan mereka bergelut dengan buku-buku filosofi menyebalkan dan penuh debu di perpustakaan ini.

HEAL || BTS Jungkook FF || Completed ✔ || Telah Terbit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang