Sifat#Deka

9.3K 512 3
                                    

Deka melipat sajadah yang baru selesai dipakainya untuk shalat isya.Deka berlalu menganti baju koko nya dengan kaus rumahan dan juga celana trainingnya dan turun ke lantai bawah menuju dapur.

"Kok baru turun?"tanya Vera mama Deka.

"Sekalian sholat dulu tadi mah,biar sekalian"jawab Deka mengambil minuman isotonik dari kulkas."mah Juan keluar dulu ya"izin Deka.

"Mau kemana?udah malem loh."tanya Vera

"Mau muter-muter aja bentar"jawab Deka memakai jaketnya."kamu gak mau makan dulu?"tanya Vera lagi.

"Gak ah,Juan jalan ya mah"pamit Deka."Ati-Ati"ucap Vera.

"Mau kemana?"tanya Raka~ayah Deka  Yang baru menuruni tangga."mau keluar dulu yah"jawab Deka.

"Mau ngapain?udah makan malam emangnya?"tanya Raka lagi.

"Mau muter aja yah.belum Juan gak laper"jawab Deka."muter kok malam-malam,sendirian lagi.efek jomblo ya kamu"ledek Raka.

"Astagfirullah Ayah!"seru Deka yang tak percaya dengan ucapan Ayahnya yang menyinggung "daripada ayah ngeledek,mending kasih Juan uang"lanjut Deka mengangkat tangannya meminta uang.

"Kan udah ayah kasih"ucap Raka."itu di card Juan butuh yang live"jawab Deka dengan Cengirannya.

Raka hanya menggelengkan kepalanya tak percaya dan mengambil uang di dompetnya menyerahkan selembaran merah pada Deka.

"Makasih ayah"ucap Deka berlalu menuju garasi dan mengambil Sepedanya.berencana keliling Komplek pakai Sepedanya.

"Mau kemana Den?"tanya satpam rumahnya."mau cari angin mang"jawab Deka.

"Cari pacar atuh Den,jangan angin"ucap Satpamnya."lah si mamang,Dosa mang cari pacar mah,Cari istri aja lah"jawab Deka dengan memasang tampang tak percayanya dan langsung menjalankan sepedanya lagi.

Deka memarkirkan sepedanya di depan sebuah minimarket dan masuk untuk membeli minuman isotonik dan beberapa roti yang cukup di beli dengan uang pemberian Ayahnya tadi.

Setelah selesai Deka pun langsung melajukan sepedanya lagi untuk pergi ke tempat yang memang Deka sering Kunjungi setiap malam sabtu atau minggunya.

Deka memarkirkan sepedanya di parkiran taman yang tadi pagi ia dan Ferla datangi untuk olahraga.Deka berjalan mencari seseorang yang memang Deka sering temui.

"Assalamualaikum pak madi"ucap Deka pada seorang bapak-bapak tua yang sedang duduk dengan sapu panjangnya.

"Eh Juan"jawab pak madi saat melihat Deka yang datang.Pak madi ini tak lain adalah seorang Tukang sapu di komplek tempat Deka tinggal.

Entah bagaimana ceritanya Setiap malam sabtu atau minggu Deka pasti mengunjungi pak madi hanya untuk memberikan sesuatu.

"Ini buat bapak"ucap Deka menyodorkan plastik yang dibawanya pada Pak madi.

"Makasih banyak Juan.kamu tiap minggu pasti kasih saya sesuatu."ucap Pak madi menerima kantong plastik yang di sodorkan juan.

"Iya pak sama-sama.Saya kesana dulu"pamit Deka meninggalkan pak madi dan duduk di salah satu bangku taman yang menghadap ke salah satu blok taman yang berisi bunga.

Deka mengeluarkan kopi kalengan dari saku jaketnya dan membuka penutupnya.sambil terdiam menatap bunga yang ada di hadapannya dengan tenang.

Entah apa yang dilakukannya,Deka selalu melakukan ini jika berkunjung di malam hari menenangkan pikirannya yang sebenarnya biasa saja.entah kenapa Deka menikmati aktifitasnya itu.Deka melemparkan kaleng bekas ke dalam tong sampah yang tak jauh dari tempatnya.

Deka itu sombong,Deka itu Jutek.Deka itu dingin,Deka itu Cuek.itu yang selalu Deka dengar jika mendengar perkataan orang orang di sekelilingnya tentang dirinya.padahal mereka tak tau Deka,tapi Deka tak ambil pusing karena menurut Deka itu bukan masalah.itu hanya angin lalu,yang penting Deka bukannya orang yang suka mengusik kehidupan orang.

"Bengong aja lo?"ucap Dion menepuk pundak Deka.

Deka yang melihat Dion sudah duduk di sebelahnya hanya mengangkat sebelah alisnya."lo ngapain?"tanya Deka.

"Tadi gw nyari lo,tapi kata Tante lo pergi muter cari angin."jawab Dion yang dijawab anggukan mengerti dari Deka.

"Lo ngapain coba sendiri di taman,bengong lagi.efek Jomblo ya?"ledek Dion.

"Ck"decak Deka "kaya lo gak jomblo"lanjut Deka.

"Lagi kurang kerjaan lo"ucap Dion tertawa."main PS kuy"ajak Dion.

"Dimana?"tanya Deka."ya di rumah lo lah,mau dimana lagi coba"jawab Dion."yaudah"ucap Deka bangkit berlalu menuju ke tempat sepedanya diparkirkan tadi.

"Pak madi saya pulang dulu"pamit Deka saat melewati pak madi yang sedang menyapu tempat parkir itu."oh ya den Juan ati-ati"jawab Pak madi.

"Mari pak"ucap Deka berlalu.

Kenapa sih Deka lo gak tunjukkin sifat asli lo yang sebenernya ini? Ucap Dion menatap Deka yang berjalan di depannya.


Cold Creamy || Manurios (Complete ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang